Pasien Diabetes Mau Lancar Puasa Simak 4 Strategi Ini

<p>Puasa memang terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh.</p>

<p>Namun, orang dengan kondisi tertentu – misalnya pasien&nbsp;diabetes – harus lebih memperhatikan aturan khusus. Supaya puasanya lancar dan aman.</p>

<p>Terlebih, melalui laman Instagramnya, RS Universitas Indonesia (RSUI) menyebut, pasien diabetes melitus berisiko mengalami dehidrasi, hipoglikemi, hiperglikemi, ketoasidosis, dan trombosis saat berpuasa.</p>

<p>Berikut empat strategi yang harus diterapkan, jika pasien diabetes ingin lancar berpuasa:</p>

<p><strong>1. Cukupi</strong> <strong>kebutuhan</strong> <strong>nutrisi</strong> <strong>dan</strong> <strong>cairan</strong></p>

<p>Kebutuhan kalori harian dalam jumlah 1.200-2.000 didistribusikan untuk sahur (30-40 persen), berbuka (40-50 persen), cemilan sehat (10-20 persen).</p>

<p>Untuk memastikan kecukupan kalori harian, pasien diabetes disarankan menerapkan konsep piring makan T. Dengan ketentuan,&nbsp;1/2 bagian piring makan terdiri dari sayur dan buah, 1/4 piring makan terdiri dari makanan pokok (utamakan sumber karbohidrat kompleks), dan 1/4 piring makan terdiri dari lauk-pauk sumber protein (hewani dan nabati).</p>

<p>Selain itu, ada 5 hal yang harus dilakukan pasien diabetes, terkait upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan:</p>

<p>a. Makan sahur disarankan seakhir mungkin sebelum memulai puasa.</p>

<p>b&nbsp; Pertahankan tingkat hidrasi dengan minum cukup air sebanyak 30-50 cc/kg/berat badan. Sesuaikan dengan kondisi ginjal dan jantung.</p>

<p>c. Hindari makanan yang mengandung banyak gula, minuman manis, sirup, jus kalengan, atau jus segar dengan tambahan gula.</p>

<p>d. Hindari minuman berkafein, karena memiliki efek diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi.</p>

<p>e.&nbsp;Pengolahan sayur, karbohidrat, dan protein tidak mengandung gula, garam, dan lemak yang berlebih.</p>

<p><strong>2</strong>. <strong>Tetap</strong> <strong>aktif</strong> <strong>selama</strong> <strong>Ramadan</strong></p>

<p>Aktivitas fisik yang rutin dilakukan, dapat diteruskan selama Ramadan.</p>

<p>Olahraga ringan dan sedang dapat dilakukan pada pagi hari, atau setelah berbuka puasa.</p>

<p>Olahraga berat harus dihindari selama jam-jam puasa. Terutama, sebelum buka puasa. Karena berisiko tinggi memicu hipoglikemia dan dehidrasi.</p>

<p>Shalat Tarawih yang dilakukan di bulan Ramadan, sesungguhnya juga merupakan bagian dari aktivitas olahraga sehari-hari. Karena melibatkan aktivitas fisik yang teratur seperti rukuk, berlutut, dan bangun.</p>

<p><strong>3</strong>. <strong>Rutin</strong> <strong>memantau</strong> <strong>kadar</strong> <strong>gula</strong> <strong>darah</strong></p>

<p>Semua pasien diabetes disarankan membatalkan puasa, bila mengalami kondisi sebagai berikut:</p>

<p>a. Gula darah &lt;70 mg/dl. Cek ulang dalam 1 jam, bila gula darah antara 70-90 mg/dl</p>

<p>b. Gula darah &gt;300 mg/dl</p>

<p>c. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.</p>

<p>Gejala hipoglikemia meliputi tangan gemetar, berkeringat dingin, dada berdebar, lapar, mengalami perubahan kesadaran, kebingungan, nyeri kepala.</p>

<p><strong>4</strong>. <strong>Tetap</strong> <strong>konsumsi</strong> <strong>obat</strong>&nbsp;</p>

<p>Minum obat diabetes secara rutin, sesuai petunjuk dokter, akan membantu kelancaran ibadah puasa Anda.&nbsp;■</p> <p>Puasa memang terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh.</p>

<p>Namun, orang dengan kondisi tertentu – misalnya pasien&nbsp;diabetes – harus lebih memperhatikan aturan khusus. Supaya puasanya lancar dan aman.</p>

<p>Terlebih, melalui laman Instagramnya, RS Universitas Indonesia (RSUI) menyebut, pasien diabetes melitus berisiko mengalami dehidrasi, hipoglikemi, hiperglikemi, ketoasidosis, dan trombosis saat berpuasa.</p>

<p>Berikut empat strategi yang harus diterapkan, jika pasien diabetes ingin lancar berpuasa:</p>

<p><strong>1. Cukupi</strong> <strong>kebutuhan</strong> <strong>nutrisi</strong> <strong>dan</strong> <strong>cairan</strong></p>

<p>Kebutuhan kalori harian dalam jumlah 1.200-2.000 didistribusikan untuk sahur (30-40 persen), berbuka (40-50 persen), cemilan sehat (10-20 persen).</p>

<p>Untuk memastikan kecukupan kalori harian, pasien diabetes disarankan menerapkan konsep piring makan T. Dengan ketentuan,&nbsp;1/2 bagian piring makan terdiri dari sayur dan buah, 1/4 piring makan terdiri dari makanan pokok (utamakan sumber karbohidrat kompleks), dan 1/4 piring makan terdiri dari lauk-pauk sumber protein (hewani dan nabati).</p>

<p>Selain itu, ada 5 hal yang harus dilakukan pasien diabetes, terkait upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan:</p>

<p>a. Makan sahur disarankan seakhir mungkin sebelum memulai puasa.</p>

<p>b&nbsp; Pertahankan tingkat hidrasi dengan minum cukup air sebanyak 30-50 cc/kg/berat badan. Sesuaikan dengan kondisi ginjal dan jantung.</p>

<p>c. Hindari makanan yang mengandung banyak gula, minuman manis, sirup, jus kalengan, atau jus segar dengan tambahan gula.</p>

<p>d. Hindari minuman berkafein, karena memiliki efek diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi.</p>

<p>e.&nbsp;Pengolahan sayur, karbohidrat, dan protein tidak mengandung gula, garam, dan lemak yang berlebih.</p>

<p><strong>2</strong>. <strong>Tetap</strong> <strong>aktif</strong> <strong>selama</strong> <strong>Ramadan</strong></p>

<p>Aktivitas fisik yang rutin dilakukan, dapat diteruskan selama Ramadan.</p>

<p>Olahraga ringan dan sedang dapat dilakukan pada pagi hari, atau setelah berbuka puasa.</p>

<p>Olahraga berat harus dihindari selama jam-jam puasa. Terutama, sebelum buka puasa. Karena berisiko tinggi memicu hipoglikemia dan dehidrasi.</p>

<p>Shalat Tarawih yang dilakukan di bulan Ramadan, sesungguhnya juga merupakan bagian dari aktivitas olahraga sehari-hari. Karena melibatkan aktivitas fisik yang teratur seperti rukuk, berlutut, dan bangun.</p>

<p><strong>3</strong>. <strong>Rutin</strong> <strong>memantau</strong> <strong>kadar</strong> <strong>gula</strong> <strong>darah</strong></p>

<p>Semua pasien diabetes disarankan membatalkan puasa, bila mengalami kondisi sebagai berikut:</p>

<p>a. Gula darah &lt;70 mg/dl. Cek ulang dalam 1 jam, bila gula darah antara 70-90 mg/dl</p>

<p>b. Gula darah &gt;300 mg/dl</p>

<p>c. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.</p>

<p>Gejala hipoglikemia meliputi tangan gemetar, berkeringat dingin, dada berdebar, lapar, mengalami perubahan kesadaran, kebingungan, nyeri kepala.</p>

<p><strong>4</strong>. <strong>Tetap</strong> <strong>konsumsi</strong> <strong>obat</strong>&nbsp;</p>

<p>Minum obat diabetes secara rutin, sesuai petunjuk dokter, akan membantu kelancaran ibadah puasa Anda.&nbsp;■</p>.

Sumber : Berita Lifestyle, Kuliner, Travel, Kesehatan, Tips .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories