Pakar IT Ingatkan Pengguna Digital Berhati hati Saat Main Internet

Pengajar Teknologi Informasi (TI) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Arief Rama Syarif mengingatkan, para pengguna digital untuk berhati-hati dan tidak sembarangan membagikan atribut digital saat melakukan aktivitas di ruang digital. 

”Misalnya, tanggal lahir, riwayat kesehatan, NIK, rekening bank pribadi, dan biometrik seperti sidik jari dan eye scan,” ujar Arif di webinar literasi digital ”Indonesia Makin Cakap Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk komunitas digital di wilayah Bali – Nusa Tenggara, Minggu (7/8).

Webinar #MakinCakapDigital 2022 ini merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kemenkominfo bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kegiatan yang diagendakan digelar hingga awal Desember nanti ini diharapkan mampu memberikan panduan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas digital.
Sedangkan aktivitas digital yang dimaksud Arief, meliputi: interaksi media sosial, riwayat pembelian, histori pencarian dan geotagging. 

”Waspada juga pada setiap aplikasi yang kita unduh,” pesan Arief

Kegiatan webinar yang merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten itu, selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. 

Dari kacamata keamanan digital (digital safety), aktivis sosial, Winarsih mengajurkan pentingnya pengamanan dan perlindungan data digital yang bersifat pribadi dan rahasia. Untuk itu, pengguna digital diharapkan mau menghindari perilaku berisiko. Salah satunya, dengan cara mengubah pengaturan sosial menjadi pribadi di media sosialnya.

”Batasi kontak dengan orang yang benar-benar dikenal. Jangan pernah menerima permintaan atau pesan langsung dari orang asing,” tutur pengajar SMK Negeri I Nganjuk itu.

Menurut Winarsih, penggunaan nama email dan kata sandi yang berbeda juga mampu memberikan rasa aman dalam bermedia digital. 

Ia  menganjurkan penggunaan password yang berbeda pada setiap aplikasi m-banking maupun aplikasi media sosial.

”Gunakan password yang mudah diingat. Jangan samakan password pada setiap m-banking, dan buat password pada tiap akun media sosial,” jelas Winarsih.

Diketaui, Gerakan Literasi Digital Nasional telah dilaksanakan sejak tahun 2017.  Gerakan Literasi Digital ini telah menjangkau 12,6 juta warga masyarakat. Pada tahun 2022, Kominfo menargetkan, pemberian pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta warga masyarakat.■

]]> Pengajar Teknologi Informasi (TI) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Arief Rama Syarif mengingatkan, para pengguna digital untuk berhati-hati dan tidak sembarangan membagikan atribut digital saat melakukan aktivitas di ruang digital. 

”Misalnya, tanggal lahir, riwayat kesehatan, NIK, rekening bank pribadi, dan biometrik seperti sidik jari dan eye scan,” ujar Arif di webinar literasi digital ”Indonesia Makin Cakap Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk komunitas digital di wilayah Bali – Nusa Tenggara, Minggu (7/8).

Webinar #MakinCakapDigital 2022 ini merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kemenkominfo bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kegiatan yang diagendakan digelar hingga awal Desember nanti ini diharapkan mampu memberikan panduan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas digital.
Sedangkan aktivitas digital yang dimaksud Arief, meliputi: interaksi media sosial, riwayat pembelian, histori pencarian dan geotagging. 

”Waspada juga pada setiap aplikasi yang kita unduh,” pesan Arief

Kegiatan webinar yang merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten itu, selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. 

Dari kacamata keamanan digital (digital safety), aktivis sosial, Winarsih mengajurkan pentingnya pengamanan dan perlindungan data digital yang bersifat pribadi dan rahasia. Untuk itu, pengguna digital diharapkan mau menghindari perilaku berisiko. Salah satunya, dengan cara mengubah pengaturan sosial menjadi pribadi di media sosialnya.

”Batasi kontak dengan orang yang benar-benar dikenal. Jangan pernah menerima permintaan atau pesan langsung dari orang asing,” tutur pengajar SMK Negeri I Nganjuk itu.

Menurut Winarsih, penggunaan nama email dan kata sandi yang berbeda juga mampu memberikan rasa aman dalam bermedia digital. 

Ia  menganjurkan penggunaan password yang berbeda pada setiap aplikasi m-banking maupun aplikasi media sosial.

”Gunakan password yang mudah diingat. Jangan samakan password pada setiap m-banking, dan buat password pada tiap akun media sosial,” jelas Winarsih.

Diketaui, Gerakan Literasi Digital Nasional telah dilaksanakan sejak tahun 2017.  Gerakan Literasi Digital ini telah menjangkau 12,6 juta warga masyarakat. Pada tahun 2022, Kominfo menargetkan, pemberian pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta warga masyarakat.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories