Pabrik Gula Terbesar se-Asia Tenggara Gerakkan Ekonomi Dari Sulawesi Selatan

Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober tahun lalu, pabrik gula PT Johnlin Batu Mandiri (JBM) Bombana membantu menggerakkan roda ekonomi di Sulawesi Selatan.

Pemilik JBM Andi Syamsuddin Arsyad mengungkapkan, perusahaannya mampu menghasilkan 12 ribu Ton Cane Day (TCD). Kekuatan produksi tersebut diklaim adalah yang terbesar di Asia Tenggara.

“Pabrik gula ini menjadi salah satu kebanggaan Indonesia merupakan pabrik gula pertama milik asli pribumi dengan kapasitas 12 ribu TCD,” ujar Andi dikutip dari keterangan pers, Senin (22/3).

Kapasitas produksi sebesar itu bisa memenuhi kuota gula Indonesia bagian timur dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan begitu, masyarakat mampu menikmati harga gula yang wajar.

Di samping itu, pabrik gula JBM juga mampu mengangkat harkat dan kesejahteraan warga, serta menciptakan lapangan kerja di tengah ancaman resesi ekonomi dan banyaknya pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Di tengah ancaman resesi ekonomi dan banyaknya PHK, JBM masih mampu terus memberi sumbangsih bagi ekonomi Indonesia dan mampu mempekerjakan warga lokal.

Pabrik gula ini juga mampu menyerap tenaga kerja langsung dan tidak langsung sebanyak kurang lebih 50 ribu orang. Presiden Jokowi bahkan mengapresiasi JBM atas usahanya untuk mencapai kemandirian bangsa.

Pabrik gula JBM sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung otomatisasi sehingga mampu menghasilkan produk dengan Incumsa di bawah 100 UI dan total Losis di bawah 1.8 pol gula. [JAR]

]]> Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober tahun lalu, pabrik gula PT Johnlin Batu Mandiri (JBM) Bombana membantu menggerakkan roda ekonomi di Sulawesi Selatan.

Pemilik JBM Andi Syamsuddin Arsyad mengungkapkan, perusahaannya mampu menghasilkan 12 ribu Ton Cane Day (TCD). Kekuatan produksi tersebut diklaim adalah yang terbesar di Asia Tenggara.

“Pabrik gula ini menjadi salah satu kebanggaan Indonesia merupakan pabrik gula pertama milik asli pribumi dengan kapasitas 12 ribu TCD,” ujar Andi dikutip dari keterangan pers, Senin (22/3).

Kapasitas produksi sebesar itu bisa memenuhi kuota gula Indonesia bagian timur dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan begitu, masyarakat mampu menikmati harga gula yang wajar.

Di samping itu, pabrik gula JBM juga mampu mengangkat harkat dan kesejahteraan warga, serta menciptakan lapangan kerja di tengah ancaman resesi ekonomi dan banyaknya pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Di tengah ancaman resesi ekonomi dan banyaknya PHK, JBM masih mampu terus memberi sumbangsih bagi ekonomi Indonesia dan mampu mempekerjakan warga lokal.

Pabrik gula ini juga mampu menyerap tenaga kerja langsung dan tidak langsung sebanyak kurang lebih 50 ribu orang. Presiden Jokowi bahkan mengapresiasi JBM atas usahanya untuk mencapai kemandirian bangsa.

Pabrik gula JBM sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung otomatisasi sehingga mampu menghasilkan produk dengan Incumsa di bawah 100 UI dan total Losis di bawah 1.8 pol gula. [JAR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories