Nusa Tenggara Timur Dilanda Banjir Bandang Ayo, Tombol Darurat Bencana Nasional Tolong Dipencet Dong!
Partai Amanat Nasional (PAN) mengungkapkan rasa duka mendalam atas musibah banjir bandang yang menimpa sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Partai berlambang Matahari Bersinar Putih itu pun mendesak pemerintah, agar segera menerapkan status darurat bencana. Sehingga, distribusi bantuan kian cepat.
“Kami berharap pemerintah segera menetapkan status darurat bencana, karena cuaca ekstrim masih berlangsung di wilayah NTT,” ujar Ketua DPP PAN, Ahmad Yohan, di Jakarta, kemarin.
Anggota Komisi V DPR Daerah Pemilihan (dapil) NTT itu meminta, pemerintah pusat memberikan perhatian serius. Karena kondisi di sana saat ini mendesak, perlu bantuan secepatnya.
Informasi yang diterima Yohan, hingga kemarin, lebih dari 68 orang meninggal dunia, 70 orang dilaporkan hilang, serta lebih dari 2.500 jiwa terdampak banjir bandang dan tanah longsor tersebut. Dia juga menegaskan, partainya segera melakukan kegiatan aksi nyata, dengan mendirikan posko bantuan di lokasi bencana, seperti di Flotim, Alor, dan Lembata.
“Insya Allah saya akan membuka posko peduli di beberapa titik, untuk memberikan dukungan kepada keluarga besar kami di sana,” pungkasnya.
Pernyataan ini selaras dengan instruksi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Seluruh kader PAN, baik legislator di daerah pemilihan NTT, dan pengurus setempat diminta segera memberikan bantuan kemanusiaan.
“Tunjukkan solidaritas dengan turun langsung membantu, mendoakan, memberi dorongan semangat dan doa,” ujar Zulhas –sapaan akrabnya- melalui jejaring Twitter, @ZUL_Hasan, kemarin.
Orang nomor satu PAN itu juga minta pemerintah segera menyalurkan bantuan. Yang terpenting, mengevakuasi warga yang masih terisolir. “Seluruh jajaran perlu bergerak segera, karena potensi bencana susulan, bahkan yang lebih besar,” sebutnya.
Seperti diketahui, banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA. Kerugian materiil yang tercatat ; 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam. [BSH]
]]> Partai Amanat Nasional (PAN) mengungkapkan rasa duka mendalam atas musibah banjir bandang yang menimpa sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Partai berlambang Matahari Bersinar Putih itu pun mendesak pemerintah, agar segera menerapkan status darurat bencana. Sehingga, distribusi bantuan kian cepat.
“Kami berharap pemerintah segera menetapkan status darurat bencana, karena cuaca ekstrim masih berlangsung di wilayah NTT,” ujar Ketua DPP PAN, Ahmad Yohan, di Jakarta, kemarin.
Anggota Komisi V DPR Daerah Pemilihan (dapil) NTT itu meminta, pemerintah pusat memberikan perhatian serius. Karena kondisi di sana saat ini mendesak, perlu bantuan secepatnya.
Informasi yang diterima Yohan, hingga kemarin, lebih dari 68 orang meninggal dunia, 70 orang dilaporkan hilang, serta lebih dari 2.500 jiwa terdampak banjir bandang dan tanah longsor tersebut. Dia juga menegaskan, partainya segera melakukan kegiatan aksi nyata, dengan mendirikan posko bantuan di lokasi bencana, seperti di Flotim, Alor, dan Lembata.
“Insya Allah saya akan membuka posko peduli di beberapa titik, untuk memberikan dukungan kepada keluarga besar kami di sana,” pungkasnya.
Pernyataan ini selaras dengan instruksi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Seluruh kader PAN, baik legislator di daerah pemilihan NTT, dan pengurus setempat diminta segera memberikan bantuan kemanusiaan.
“Tunjukkan solidaritas dengan turun langsung membantu, mendoakan, memberi dorongan semangat dan doa,” ujar Zulhas –sapaan akrabnya- melalui jejaring Twitter, @ZUL_Hasan, kemarin.
Orang nomor satu PAN itu juga minta pemerintah segera menyalurkan bantuan. Yang terpenting, mengevakuasi warga yang masih terisolir. “Seluruh jajaran perlu bergerak segera, karena potensi bencana susulan, bahkan yang lebih besar,” sebutnya.
Seperti diketahui, banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA. Kerugian materiil yang tercatat ; 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam. [BSH]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .