Nasihati Menteri Jelang Pemilu Dan Pilpres 2024 Jokowi Masih Pake Gaya Solo

Sehari sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Presiden Jokowi memberikan sejumlah nasihat dan arahan kepada para menterinya. Salah satunya, terkait mulai memanasnya Pemilu dan Pilpres 2024. Dengan nada bicara yang halus dan kalem, Jokowi yang asli orang Solo, meminta para menterinya tetap fokus bekerja pada tugasnya masing-masing. 

Nasihat Jokowi itu disampaikan dalam sidang kabinet pertama usai Lebaran, yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5), tapi videonya baru heboh di YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Ada enam arahan yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya. Intinya, ia mengingatkan jajarannya agar tetap konsentrasi pada masalah yang berkaitan dengan pandemi dan gejolak ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina.

Soal pandemi, Jokowi menyampaikan akan terus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai Corona bisa dikendalikan 100 persen. Soal ekonomi, Jokowi ingin persoalan terkait dengan pangan dan energi dikelola secara detail. Soalnya akan berpengaruh pada stabilisasi harga sembako. Ia tak ingin perang Rusia-Ukraina yang belum tahu kapan selesainya itu, menyebabkan krisis pangan dan energi. 

Nah, terakhir eks Gubernur DKI Jakarta itu bicara soal tahapan Pemilu 2024 yang akan dimulai bulan depan. “Saya minta menteri dan kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing. Agar agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama betul-betul bisa kita pastikan terselenggara dengan baik, Pemilu terselenggara dengan baik, lancar dan tanpa gangguan,” tuntasnya.

Untuk diketahui, saat ini ada empat menteri yang disebut-sebut akan maju di Pilpres nanti. Mereka adalah Menhan Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri BUMN Erick Thohir. 

Apa maksud arahan Jokowi itu? Menko Polhukam Mahfud MD kasih penafsiran. Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, setidaknya ada tiga pesan tersirat dalam arahan Jokowi itu. Pertama, Jokowi ingin pemilu berjalan baik. Kedua, Jokowi ingin para menteri tak terganggu dengan adanya agenda politik dalam menyambut pelaksanaan Pemilu. 

“Para menteri harus bekerja maksimal untuk melaksanakan tugasnya sebagai menteri sesuai dengan bidangnya masing-masing,” kata Mahfud, kemarin. 

Terakhir, Jokowi ingin para menteri berbicara mengenai pelaksanaan Pemilu, selama berkaitan dengan bidang kerja kementeriannya.

Senada, dikatakan Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodawardhani. Menurut dia, Pemilu 2024 yang kian dekat dikhawatirkan bikin para menteri kehilangan konsentrasi dalam bekerja, karena terlalu fokus mempersiapkan pemilu. Padahal, para menteri mendapat fasilitas negara untuk bekerja membantu agenda presiden. Bukan mengurusi kepentingan politik pribadinya.

“Jadi sudah sepatutnya menteri membantu jalannya agenda presiden, bukan untuk kepentingan yang sifatnya pragmatis dan personal,” kata Jaleswari, kemarin.

 

Lalu apa kata parpol pendukung pemerintah terkait nasihat Jokowi ke para menteri ini? Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menyebut, nasihat Jokowi itu disampaikan karena melihat ada menteri yang sibuk memoles citra menuju 2024. Padahal, kata dia, tugas utama menteri adalah memprioritaskan agenda presiden.

“Bukan menarsiskan diri, menjalankan agenda politik pribadi ingin menjadi calon presiden,” kata Masinton, kemarin. 

Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily memastikan, nasihat presiden itu akan dijalankan oleh bosnya di Golkar, Airlangga Hartarto. Kata dia, Airlangga sebagai Menko Perekonomian akan bekerja dengan fokus dalam pemulihan ekonomi nasional. 

Menurutnya, Airlangga tidak pernah melepaskan tanggung jawabnya, menjalankan tugasnya dalam memulihkan ekonomi nasional. Bahkan saat ini, melalui koordinasi yang dilakukan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata ekonomi global. 

“Pak Airlangga sangat mengetahui bagaimana beliau menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan tugas-tugas kepartaian dalam upaya menaikkan elektabilitas partai dan capres,” kata Ace, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Partai oposisi juga memuji Jokowi. Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengapresiasi nasihat Jokowi kepada jajarannya. Ia berharap, dengan arahan tersebut tidak ada lagi menteri yang coba melakukan manuver politik inkonstitusional dan sibuk mempersiapkan Pilpres 2024. 

Namun, ia ragu arahan Jokowi ini akan didengarkan jajarannya. Soalnya, hanya disampaikan lewat sindiran tanpa adanya sanksi. “Sebagai atasan, bukan sindiran yang mesti disampaikan, melainkan tindakan nyata berupa sanksi tegas,” ucapnya.

Sementara, Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menilai, apa yang disampaikan Jokowi menggambarkan beberapa hal. Pertama, apa yang disampaikan Jokowi itu tentu tidak mengada-ada. Jokowi pastinya terus memantau apa yang dilakukan anak buahnya, dan pastinya mengetahui ada anak buahnya yang sudah sibuk dengan agenda pilpres. 

Kedua, kata dia, Jokowi mulai resah dan gelisah ditinggalkan anak buahnya yang sibuk mau nyapres. Karena itu, wajar kalau Jokowi lantas mengingatkan anak buahnya agar jangan lupa tugas pokoknya sebagai menteri. Pasalnya, berhasil atau gagalnya pembangunan adalah tanggung jawab presiden, bukan menteri. 

Namun, menurut dia, dalam kondisi seperti ini Jokowi harusnya berbicara tegas. Tak bisa lagi menggunakan gaya Solo yang halus dan hanya menyindir. Dosen Universitas Paramadina ini menilai gaya tersebut tak akan efektif. 

Senada, disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin. Kata dia, para menteri melakukan kampanye karena selama ini tidak ada larangan tertulis soal aturan tersebut. Apalagi, Jokowi juga tidak pernah melarang menterinya melakukan kampanye.

“Karena sudah ada lampu hijau dari Jokowi, jadi mereka gaspol keliling-keliling untuk pencapresan,” kata Ujang, tadi malam. [BCG]

]]> Sehari sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Presiden Jokowi memberikan sejumlah nasihat dan arahan kepada para menterinya. Salah satunya, terkait mulai memanasnya Pemilu dan Pilpres 2024. Dengan nada bicara yang halus dan kalem, Jokowi yang asli orang Solo, meminta para menterinya tetap fokus bekerja pada tugasnya masing-masing. 

Nasihat Jokowi itu disampaikan dalam sidang kabinet pertama usai Lebaran, yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5), tapi videonya baru heboh di YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Ada enam arahan yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya. Intinya, ia mengingatkan jajarannya agar tetap konsentrasi pada masalah yang berkaitan dengan pandemi dan gejolak ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina.

Soal pandemi, Jokowi menyampaikan akan terus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai Corona bisa dikendalikan 100 persen. Soal ekonomi, Jokowi ingin persoalan terkait dengan pangan dan energi dikelola secara detail. Soalnya akan berpengaruh pada stabilisasi harga sembako. Ia tak ingin perang Rusia-Ukraina yang belum tahu kapan selesainya itu, menyebabkan krisis pangan dan energi. 

Nah, terakhir eks Gubernur DKI Jakarta itu bicara soal tahapan Pemilu 2024 yang akan dimulai bulan depan. “Saya minta menteri dan kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing. Agar agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama betul-betul bisa kita pastikan terselenggara dengan baik, Pemilu terselenggara dengan baik, lancar dan tanpa gangguan,” tuntasnya.

Untuk diketahui, saat ini ada empat menteri yang disebut-sebut akan maju di Pilpres nanti. Mereka adalah Menhan Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri BUMN Erick Thohir. 

Apa maksud arahan Jokowi itu? Menko Polhukam Mahfud MD kasih penafsiran. Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, setidaknya ada tiga pesan tersirat dalam arahan Jokowi itu. Pertama, Jokowi ingin pemilu berjalan baik. Kedua, Jokowi ingin para menteri tak terganggu dengan adanya agenda politik dalam menyambut pelaksanaan Pemilu. 

“Para menteri harus bekerja maksimal untuk melaksanakan tugasnya sebagai menteri sesuai dengan bidangnya masing-masing,” kata Mahfud, kemarin. 

Terakhir, Jokowi ingin para menteri berbicara mengenai pelaksanaan Pemilu, selama berkaitan dengan bidang kerja kementeriannya.

Senada, dikatakan Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodawardhani. Menurut dia, Pemilu 2024 yang kian dekat dikhawatirkan bikin para menteri kehilangan konsentrasi dalam bekerja, karena terlalu fokus mempersiapkan pemilu. Padahal, para menteri mendapat fasilitas negara untuk bekerja membantu agenda presiden. Bukan mengurusi kepentingan politik pribadinya.

“Jadi sudah sepatutnya menteri membantu jalannya agenda presiden, bukan untuk kepentingan yang sifatnya pragmatis dan personal,” kata Jaleswari, kemarin.

 

Lalu apa kata parpol pendukung pemerintah terkait nasihat Jokowi ke para menteri ini? Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menyebut, nasihat Jokowi itu disampaikan karena melihat ada menteri yang sibuk memoles citra menuju 2024. Padahal, kata dia, tugas utama menteri adalah memprioritaskan agenda presiden.

“Bukan menarsiskan diri, menjalankan agenda politik pribadi ingin menjadi calon presiden,” kata Masinton, kemarin. 

Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily memastikan, nasihat presiden itu akan dijalankan oleh bosnya di Golkar, Airlangga Hartarto. Kata dia, Airlangga sebagai Menko Perekonomian akan bekerja dengan fokus dalam pemulihan ekonomi nasional. 

Menurutnya, Airlangga tidak pernah melepaskan tanggung jawabnya, menjalankan tugasnya dalam memulihkan ekonomi nasional. Bahkan saat ini, melalui koordinasi yang dilakukan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata ekonomi global. 

“Pak Airlangga sangat mengetahui bagaimana beliau menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan tugas-tugas kepartaian dalam upaya menaikkan elektabilitas partai dan capres,” kata Ace, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Partai oposisi juga memuji Jokowi. Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengapresiasi nasihat Jokowi kepada jajarannya. Ia berharap, dengan arahan tersebut tidak ada lagi menteri yang coba melakukan manuver politik inkonstitusional dan sibuk mempersiapkan Pilpres 2024. 

Namun, ia ragu arahan Jokowi ini akan didengarkan jajarannya. Soalnya, hanya disampaikan lewat sindiran tanpa adanya sanksi. “Sebagai atasan, bukan sindiran yang mesti disampaikan, melainkan tindakan nyata berupa sanksi tegas,” ucapnya.

Sementara, Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menilai, apa yang disampaikan Jokowi menggambarkan beberapa hal. Pertama, apa yang disampaikan Jokowi itu tentu tidak mengada-ada. Jokowi pastinya terus memantau apa yang dilakukan anak buahnya, dan pastinya mengetahui ada anak buahnya yang sudah sibuk dengan agenda pilpres. 

Kedua, kata dia, Jokowi mulai resah dan gelisah ditinggalkan anak buahnya yang sibuk mau nyapres. Karena itu, wajar kalau Jokowi lantas mengingatkan anak buahnya agar jangan lupa tugas pokoknya sebagai menteri. Pasalnya, berhasil atau gagalnya pembangunan adalah tanggung jawab presiden, bukan menteri. 

Namun, menurut dia, dalam kondisi seperti ini Jokowi harusnya berbicara tegas. Tak bisa lagi menggunakan gaya Solo yang halus dan hanya menyindir. Dosen Universitas Paramadina ini menilai gaya tersebut tak akan efektif. 

Senada, disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin. Kata dia, para menteri melakukan kampanye karena selama ini tidak ada larangan tertulis soal aturan tersebut. Apalagi, Jokowi juga tidak pernah melarang menterinya melakukan kampanye.

“Karena sudah ada lampu hijau dari Jokowi, jadi mereka gaspol keliling-keliling untuk pencapresan,” kata Ujang, tadi malam. [BCG]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories