
Mulai Besok Dipake Di Stasiun Senen Dan Tugu Ingat, GeNose Sudah Teruji, Murah, Buatan Anak Negeri .
Alat screening Covid-19 buatan dalam negeri, GeNose, siap digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh. Mulai besok, alat ini akan dioperasikan di dua stasiun kereta api, yakni Stasiun Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, GeNose sudah melalui proses riset yang cukup lama sebelum bisa digunakan untuk publik. Alat buatan tim penemu dari Universitas Gadjah Mada itu juga sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan sudah disetujui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dengan dikeluarkannya surat edaran.
“Kami yakin alat ini sudah teruji untuk digunakan seba gai alat penyaringan Covid-19 di simpul-simpul transportasi seperti di stasiun,” ujar BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, saat meninjau uji coba penerapan GeNose di Stasiun Senen, kemarin.
Peninjauan dilakukan BKS bersama menteri riset dan Tek nologi (menristek)/Kepala Badan riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, serta Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KaI) Didiek Hartantyo dan Tim Peneliti GeNose.
Pada tahap awal, GeNose akan diberlakukan di dua stasiun, yaitu Stasiun Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta. BKS memastikan, penggunaan GeNose segera diperluas di stasiun-stasiun jarak jauh lainnya.
Secara bertahap penggunaan GeNose akan ditambah di titik-titik stasiun lainnya. menurut BKS, GeNose akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain rapid test antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR), yang menjadi syarat perjalanan transportasi kereta api jarak jauh. alat ini punya beberapa kelebihan.Apa saja? “Kelebihan GeNose ini selain murah, tidak sakit untuk digu nakan, dan buatan Indonesia,” jawab BKS.
Bambang Brodjonegoro juga memastikan GeNose sudah teruji. Alat itu sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel. Akurasinya sudah mencapai lebih dari 90 persen.
Seiring berjalannya waktu, alat GeNose yang menggunakan Artificial Intelligent (AI) alias kecerdasan buatan, diyakini Bambang, akan semakin akurat. “Karena akan selalu di-update oleh tim dari UGM,” ujarnya.
GeNose lebih cepat dan akurat dalam mendeteksi. Hanya butuh waktu 3 menit. alat ini juga mampu melakukan 100 ribu kali tes screening.
Meski begitu, eks Menteri Keuangan (Menkeu) ini mengingatkan, GeNose ini digunakan sebagai alat penyaringan (screening) atau pemeriksaan utama, bukan sebagai alat Gold Standard untuk diagnosis Covid-19 seperti swab PCR. “Karena itu, jika hasil tes screening GeNose seseorang positif, perlu dilakukan tes PCR untuk memastikan apakah seseorang itu terjangkit atau tidak agar hasil tes lebih akurat,” saran Bambang.
Tim Penemu GeNose dari UGM, Eko Fajar menyatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus berupaya menyempurnakan GeNose yang sudah diriset sejak tahun 2009 itu, agar bisa dimanfaatkan lebih banyak lagi oleh masyarakat. “Terima kasih atas dukungan menristek dan menhub,” tutur Eko.
Penggunaan GeNose sebagai salah satu syarat perjalanan kereta api jarak jauh selain rapid test antigen dan PCR, tercantum di dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid19 Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Kemenhub menindaklanjutinya dengan menerbitkan Surat Edaran No 11 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dengan Transportasi Perkeretaapian Dalam masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid19).
Pada SE No 11 disebutkan, individu yang akan melaku kan perjalanan menggunakan kereta api antar kota mulai 26 Januari sampai 8 Februari 2021, wajib menunjukkan surat keterangan hasil pemeriksaan GeNose atau rapid test antigen atau RT-PCR yang menyatakan negatif Covid-19. Yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum jam keberangkatan untuk perjalanan kereta api antar kota di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sementara Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, untuk tahap awal, tarif yang dikenakan saat uji coba atau pre launching ini adalah Rp 20 ribu.
Dia membeberkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon penumpang untuk melakukan pemeriksaan GeNose. Syarat-syarat itu, yakni calon penumpang harus dalam kondisi sehat, telah memiliki tiket, serta dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih), selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas. [DIR]
]]> .
Alat screening Covid-19 buatan dalam negeri, GeNose, siap digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh. Mulai besok, alat ini akan dioperasikan di dua stasiun kereta api, yakni Stasiun Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, GeNose sudah melalui proses riset yang cukup lama sebelum bisa digunakan untuk publik. Alat buatan tim penemu dari Universitas Gadjah Mada itu juga sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan sudah disetujui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dengan dikeluarkannya surat edaran.
“Kami yakin alat ini sudah teruji untuk digunakan seba gai alat penyaringan Covid-19 di simpul-simpul transportasi seperti di stasiun,” ujar BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, saat meninjau uji coba penerapan GeNose di Stasiun Senen, kemarin.
Peninjauan dilakukan BKS bersama menteri riset dan Tek nologi (menristek)/Kepala Badan riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, serta Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KaI) Didiek Hartantyo dan Tim Peneliti GeNose.
Pada tahap awal, GeNose akan diberlakukan di dua stasiun, yaitu Stasiun Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta. BKS memastikan, penggunaan GeNose segera diperluas di stasiun-stasiun jarak jauh lainnya.
Secara bertahap penggunaan GeNose akan ditambah di titik-titik stasiun lainnya. menurut BKS, GeNose akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain rapid test antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR), yang menjadi syarat perjalanan transportasi kereta api jarak jauh. alat ini punya beberapa kelebihan.Apa saja? “Kelebihan GeNose ini selain murah, tidak sakit untuk digu nakan, dan buatan Indonesia,” jawab BKS.
Bambang Brodjonegoro juga memastikan GeNose sudah teruji. Alat itu sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel. Akurasinya sudah mencapai lebih dari 90 persen.
Seiring berjalannya waktu, alat GeNose yang menggunakan Artificial Intelligent (AI) alias kecerdasan buatan, diyakini Bambang, akan semakin akurat. “Karena akan selalu di-update oleh tim dari UGM,” ujarnya.
GeNose lebih cepat dan akurat dalam mendeteksi. Hanya butuh waktu 3 menit. alat ini juga mampu melakukan 100 ribu kali tes screening.
Meski begitu, eks Menteri Keuangan (Menkeu) ini mengingatkan, GeNose ini digunakan sebagai alat penyaringan (screening) atau pemeriksaan utama, bukan sebagai alat Gold Standard untuk diagnosis Covid-19 seperti swab PCR. “Karena itu, jika hasil tes screening GeNose seseorang positif, perlu dilakukan tes PCR untuk memastikan apakah seseorang itu terjangkit atau tidak agar hasil tes lebih akurat,” saran Bambang.
Tim Penemu GeNose dari UGM, Eko Fajar menyatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus berupaya menyempurnakan GeNose yang sudah diriset sejak tahun 2009 itu, agar bisa dimanfaatkan lebih banyak lagi oleh masyarakat. “Terima kasih atas dukungan menristek dan menhub,” tutur Eko.
Penggunaan GeNose sebagai salah satu syarat perjalanan kereta api jarak jauh selain rapid test antigen dan PCR, tercantum di dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid19 Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Kemenhub menindaklanjutinya dengan menerbitkan Surat Edaran No 11 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dengan Transportasi Perkeretaapian Dalam masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid19).
Pada SE No 11 disebutkan, individu yang akan melaku kan perjalanan menggunakan kereta api antar kota mulai 26 Januari sampai 8 Februari 2021, wajib menunjukkan surat keterangan hasil pemeriksaan GeNose atau rapid test antigen atau RT-PCR yang menyatakan negatif Covid-19. Yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum jam keberangkatan untuk perjalanan kereta api antar kota di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sementara Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, untuk tahap awal, tarif yang dikenakan saat uji coba atau pre launching ini adalah Rp 20 ribu.
Dia membeberkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon penumpang untuk melakukan pemeriksaan GeNose. Syarat-syarat itu, yakni calon penumpang harus dalam kondisi sehat, telah memiliki tiket, serta dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih), selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas. [DIR]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .