Mesin Pesawat United Airlines Terbakar Di Udara 10 Armada Boeing Milik Garuda Layak Terbang…

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan 10 armada B777-300ER yang dioperasikan perseroan, telah memenuhi kriteria layak terbang. Ini sudah sesuai ketentuan Aircraft Maintenance Manual di bawah pengawasan penuh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).

Pernyataan ini menanggapi insiden terkait indikasi kegagalan fan blade engine pada pesawat Boeing dengan tipe B777-200 di beberapa maskapai penerbangan dunia. Yang terbaru, insiden yang terjadi Sabtu (20/2).

Maskapai United Airlines berjenis Boeing 777 terbang dari Denver, Colorado, Amerika Serikat menuju Honolulu, Hawai. Saat mengudara, tiba-tiga mesin kanan pesawat terbakar dan sebagian jatuh di pemukiman warga. Namun, pesawat berhasil mendarat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Direktur Utama Garuda In­donesia Irfan Setiaputra menegaskan, insiden terbakarnya mesin pesawat United Airlines yang mengudara ke Hawaii pada Sabtu (20/2), memiliki seri yang berbeda dengan armada B777 yang dioperasikan perseroan.

“Pada dasarnya, armada kami menggunakan engine tipe GE90-115B buatan pabrikan General Electric (GE),” ujar Irfan dalam pesan singkat kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun, sebagai antisipasi, pihaknya telah menjalankan ins­peksi khusus secara menyeluruh terhadap armada B777-300ER.

“Dari prosedur inspeksi terse­but, seluruh komponen pesawat dalam kondisi serviceable dan layak terbang. Hasil inspeksi itu juga telah kami sampaikan ke­pada DKPPU,” katanya.

 

Di samping menjalankan prosedur inspeksi secara menyelu­ruh, perseroan juga menjalankan mekanisme perawatan secara berlapis dan end to end pada se­luruh pesawat. Hal ini guna me­mastikan pesawat dalam kondisi prima ketika akan terbang.

Upaya tersebut juga sejalan dengan komitmen perseroan, dalam menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman.

Irfan memastikan, pihaknya senantiasa mengedepankan komit­men safety sebagai prioritas utama dalam seluruh lini operasionalnya.

“Salah satunya, konsistensi perawatan armada yang dijalankan sesuai standar safety manufaktur pesawat dan regulasi keselamatan penerbangan,” terangnya.

Bahkan, upaya menyeluruh dan berlapis juga diterapkan dalam menjalankan prosedur inspeksi.

Irfan juga memastikan, pera­watan armada dilakukan secara komprehensif, agar pesawat yang diterbangkan telah me­menuhi standar kelaikudaraan sesuai regulasi yang berlaku.

“Ini juga untuk menghadirkan layangan penerbangan yang aman dan nyaman kepada pe­langgan setia Garuda Indone­sia,” jelas Irfan. [IMA]

]]> PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan 10 armada B777-300ER yang dioperasikan perseroan, telah memenuhi kriteria layak terbang. Ini sudah sesuai ketentuan Aircraft Maintenance Manual di bawah pengawasan penuh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).

Pernyataan ini menanggapi insiden terkait indikasi kegagalan fan blade engine pada pesawat Boeing dengan tipe B777-200 di beberapa maskapai penerbangan dunia. Yang terbaru, insiden yang terjadi Sabtu (20/2).

Maskapai United Airlines berjenis Boeing 777 terbang dari Denver, Colorado, Amerika Serikat menuju Honolulu, Hawai. Saat mengudara, tiba-tiga mesin kanan pesawat terbakar dan sebagian jatuh di pemukiman warga. Namun, pesawat berhasil mendarat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Direktur Utama Garuda In­donesia Irfan Setiaputra menegaskan, insiden terbakarnya mesin pesawat United Airlines yang mengudara ke Hawaii pada Sabtu (20/2), memiliki seri yang berbeda dengan armada B777 yang dioperasikan perseroan.

“Pada dasarnya, armada kami menggunakan engine tipe GE90-115B buatan pabrikan General Electric (GE),” ujar Irfan dalam pesan singkat kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun, sebagai antisipasi, pihaknya telah menjalankan ins­peksi khusus secara menyeluruh terhadap armada B777-300ER.

“Dari prosedur inspeksi terse­but, seluruh komponen pesawat dalam kondisi serviceable dan layak terbang. Hasil inspeksi itu juga telah kami sampaikan ke­pada DKPPU,” katanya.

 

Di samping menjalankan prosedur inspeksi secara menyelu­ruh, perseroan juga menjalankan mekanisme perawatan secara berlapis dan end to end pada se­luruh pesawat. Hal ini guna me­mastikan pesawat dalam kondisi prima ketika akan terbang.

Upaya tersebut juga sejalan dengan komitmen perseroan, dalam menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman.

Irfan memastikan, pihaknya senantiasa mengedepankan komit­men safety sebagai prioritas utama dalam seluruh lini operasionalnya.

“Salah satunya, konsistensi perawatan armada yang dijalankan sesuai standar safety manufaktur pesawat dan regulasi keselamatan penerbangan,” terangnya.

Bahkan, upaya menyeluruh dan berlapis juga diterapkan dalam menjalankan prosedur inspeksi.

Irfan juga memastikan, pera­watan armada dilakukan secara komprehensif, agar pesawat yang diterbangkan telah me­menuhi standar kelaikudaraan sesuai regulasi yang berlaku.

“Ini juga untuk menghadirkan layangan penerbangan yang aman dan nyaman kepada pe­langgan setia Garuda Indone­sia,” jelas Irfan. [IMA]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories