Menristek: Transportasi Masa Depan, Cashless And Humanless
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro memproyeksi, transportasi masa depan akan cashless (nontunai) dan humanless (tanpa awak).
“Inti sistem transportasi masa depan itu cashless dan humanless,” kata Menristek dalam webinar bertajuk “Membangun Ekosistem Digital dalam Industri Transportasi“, Kamis (25/2/2021).
Doktor jebolan University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat ini menjelaskan, pembayaran nontunai di sistem transportasi saat ini telah menjadi gaya hidup tersendiri. Sistem ini, dinilai memberi kenyamanan dalam sistem transportasi. “Pelan tapi pasti, banyak orang Indonesia akan terbiasa dengan cashless,” kata dia.
Sementara kendaraan tanpa awak, dinilai akan dapat mendominasi lalu lintas di masa depan, jika benar-benar berhasil menurunkan tingkat kecelakaan di jalan karena kelalaian manusia.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ini, kendaraan tanpa awak akan mencapai 60 persen dari total penumpang pada 2040 mendatang. Alasan utama kendaraan tanpa awak, jelasnya, adalah untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi karena human error.
“Kita akan lihat, apakah teknologi ini akan meminimalkan kecelakaan. Kalau bisa, saya rasa kendaraan tanpa awak akan cukup dominan,” ujarnya. [RSM]
]]> Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro memproyeksi, transportasi masa depan akan cashless (nontunai) dan humanless (tanpa awak).
“Inti sistem transportasi masa depan itu cashless dan humanless,” kata Menristek dalam webinar bertajuk “Membangun Ekosistem Digital dalam Industri Transportasi”, Kamis (25/2/2021).
Doktor jebolan University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat ini menjelaskan, pembayaran nontunai di sistem transportasi saat ini telah menjadi gaya hidup tersendiri. Sistem ini, dinilai memberi kenyamanan dalam sistem transportasi. “Pelan tapi pasti, banyak orang Indonesia akan terbiasa dengan cashless,” kata dia.
Sementara kendaraan tanpa awak, dinilai akan dapat mendominasi lalu lintas di masa depan, jika benar-benar berhasil menurunkan tingkat kecelakaan di jalan karena kelalaian manusia.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ini, kendaraan tanpa awak akan mencapai 60 persen dari total penumpang pada 2040 mendatang. Alasan utama kendaraan tanpa awak, jelasnya, adalah untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi karena human error.
“Kita akan lihat, apakah teknologi ini akan meminimalkan kecelakaan. Kalau bisa, saya rasa kendaraan tanpa awak akan cukup dominan,” ujarnya. [RSM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .