Menko Airlangga Ajak Masyarakat Sipil Ikut Kawal Efektivitas Program PEN Dan UMKM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak akademisi dan masyarakat sipil untuk ikut berpartisipasi mengawal implementasi berbagai paket kebijakan pemulihan ekonomi.
“Bagaimanapun, dukungan kepercayaan masukan dan partisipasi publik menjadi faktor pendukung yang utama demi suksesnya berbagai kebijakan dan program pemerintah,” ujar Airlangga yang juga menjabat Ketua Komite Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Hal itu diungkapkannya saat menjadi keynote speaker dalam Safari Diskusi Kampus, yang bertajuk Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional 2021: Penguatan UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Daerah di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Kamis (1/4), dikutip hari ini, Jumat (2/4).
Airlangga mengatakan, kolaborasi dengan kampus dan masyarakat sipil diharapkan dapat mendatangkan manfaat, sekaligus mampu menampung aspirasi masyarakat.
“Dialog dengan publik tidak hanya menjadi dibutuhkan untuk sosialisasi kebijakan pemerintah, tapi juga untuk mendapat input serta pengawasan publik pelaksanaan berbagai program pemerintah,” jelasnya.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin mengatakan, pemerintah kian fokus pada upaya penguatan UMKM dalam sejumlah kebijakan pemulihan ekonominya.
Soalnya, mayoritas UMKM merasakan dampak yang cukup besar akibat pandemi. “Sekitar 82,9 persen UMKM merasakan dampak negatif dari pandemi ini. Jadi hanya sebanyak 5,9 persen yang mengalami pertumbuhan positif,” beber Rudy.
Menurutnya, UMKM yang masih mengalami pertumbuhan positif selama pandemi didukung oleh pemanfaatan digitalisasi. Karena itu, pemerintah mendorong pelaku usaha untuk melakukan percepatan transformasi digital.
Di tempat yang sama, Rektor Universitas Wahid Hasyim, Mahmutarom Harun Rasyid, menyambut baik penyelenggaraan safari diskusi kampus yang diinisiasi oleh KPCPEN.
Dia mendukung upaya pemerintah yang berniat untuk memperkuat pemulihan sektor UMKM. Mahmutarom menyebut, kondisi pandemi ini harus dianggap menjadi tantangan yang harus ditaklukkan oleh negara dan masyarakat.
Dengan soliditas berbagai unsur masyarakat untuk terlibat mendukung program pemerintah, diharapkan kita bisa melakukan lompatan-lompatan yang lebih baik.
“Khususnya di bidang UMKM di mana terdapat mayoritas pelaku usaha masyarakat tengah berjuang untuk bangkit kembali,” tuturnya.
Hadir juga dalam diskusi ini, Ketua Yayasan Wahid Hasyim Noor Ahmad, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Hasan, Sekretaris Eksekutif I KPCPEN Raden Pardede, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo, dan Wakil Ketua KADIN Kota Semarang Zhakiah Joban. [TIF]
]]> Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak akademisi dan masyarakat sipil untuk ikut berpartisipasi mengawal implementasi berbagai paket kebijakan pemulihan ekonomi.
“Bagaimanapun, dukungan kepercayaan masukan dan partisipasi publik menjadi faktor pendukung yang utama demi suksesnya berbagai kebijakan dan program pemerintah,” ujar Airlangga yang juga menjabat Ketua Komite Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Hal itu diungkapkannya saat menjadi keynote speaker dalam Safari Diskusi Kampus, yang bertajuk Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional 2021: Penguatan UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Daerah di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Kamis (1/4), dikutip hari ini, Jumat (2/4).
Airlangga mengatakan, kolaborasi dengan kampus dan masyarakat sipil diharapkan dapat mendatangkan manfaat, sekaligus mampu menampung aspirasi masyarakat.
“Dialog dengan publik tidak hanya menjadi dibutuhkan untuk sosialisasi kebijakan pemerintah, tapi juga untuk mendapat input serta pengawasan publik pelaksanaan berbagai program pemerintah,” jelasnya.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin mengatakan, pemerintah kian fokus pada upaya penguatan UMKM dalam sejumlah kebijakan pemulihan ekonominya.
Soalnya, mayoritas UMKM merasakan dampak yang cukup besar akibat pandemi. “Sekitar 82,9 persen UMKM merasakan dampak negatif dari pandemi ini. Jadi hanya sebanyak 5,9 persen yang mengalami pertumbuhan positif,” beber Rudy.
Menurutnya, UMKM yang masih mengalami pertumbuhan positif selama pandemi didukung oleh pemanfaatan digitalisasi. Karena itu, pemerintah mendorong pelaku usaha untuk melakukan percepatan transformasi digital.
Di tempat yang sama, Rektor Universitas Wahid Hasyim, Mahmutarom Harun Rasyid, menyambut baik penyelenggaraan safari diskusi kampus yang diinisiasi oleh KPCPEN.
Dia mendukung upaya pemerintah yang berniat untuk memperkuat pemulihan sektor UMKM. Mahmutarom menyebut, kondisi pandemi ini harus dianggap menjadi tantangan yang harus ditaklukkan oleh negara dan masyarakat.
Dengan soliditas berbagai unsur masyarakat untuk terlibat mendukung program pemerintah, diharapkan kita bisa melakukan lompatan-lompatan yang lebih baik.
“Khususnya di bidang UMKM di mana terdapat mayoritas pelaku usaha masyarakat tengah berjuang untuk bangkit kembali,” tuturnya.
Hadir juga dalam diskusi ini, Ketua Yayasan Wahid Hasyim Noor Ahmad, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Hasan, Sekretaris Eksekutif I KPCPEN Raden Pardede, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo, dan Wakil Ketua KADIN Kota Semarang Zhakiah Joban. [TIF]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .