Menkes Apresiasi Dukungan Swasta Dalam Program Vaksinasi .
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kementeriannya tidak bisa sendirian melaksanakan program vaksinasi Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membutuhkan kerja sama dengan pihak swasta.
“Sejak awal diberikan tugas oleh Presiden, saya sadar tidak mungkin akan melakukan tugas vaksinasi ini sendiri, tapi harus bersama sama. Kemenkes tidak mungkin melakukan tugas ini secara eksklusif, tapi kita melakukannya secara inklusif dengan semua teman-teman lainnya,” ujar Menkes Budi dalam konferensi pers virtual Grab dan Good Doctor Vaccine Center di Tangerang Selatan, Sabtu (13/3).
Hari ini, Kemenkes bersama Grab dan Good Doctor meluncurkan dengan pendekatan 3-in-1 yang mencakup jalur drive-thru kendaraan roda empat dan roda dua serta walk-in di kawasan ICE, BSD, Tangerang Selatan.
Pusat vaksin di ICE BSD yang ditinjau Menteri Kesehatan hari ini menyasar kelompok lanjut usoa (lansia) dan pekerja sektor publik di bidang transportasi di Tangerang Selatan yang menjadi bagian dari Program Vaksinasi Nasional Tahap 2. Pelaksanaan vaksinasi nantinya dilakukan di bawah pengawasan Kemenkes.
“Saya juga sadar kalau kita buat banyak program, tidak akan pernah cukup bekerja sendiri. Kita harus membangun satu gerakan yang dicontohkan oleh sektor swasta, pemerintah daerah, TNI, Polri yang aktif bisa merajut kebersamaan dan mengeluarkan kemampuan modal sosial,” tambah eks Direktur Utama PT Inalum ini.
Budi meyakini, jika semua komponen bangsa bisa membangun gerakan sembari memanfaatkan modal sosial yang dimiliki maka target vaksinasi 181,5 juta rakyat Indonesia bisa selesai dalam waktu satu tahun.
Dia merinci, pada Januari dan Februari, vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia hanya sekitar 3 juta dosis. Itulah sebabnya, penyuntikan hanya dilakukan sekitar 100 ribu per hari.
Kemudian jumlah vaksin meningkat menjadi 10 juta dosis pada bulan Maret dan April, sehingga Kemenkes menambah suntikan 300 ribu dosis per hari kepada masyarakat.
Nantinya, pada Mei dan Juni ketersediaan vaksin kembali meningkat menjadi 20 juta sehingga hingga Juni dan naik menjadi sekitar 600 ribu hingga 700 ribu dosis per hari.
“Jadi Indonesia mendapatkan 70 juta-80 juta dosis vaksin atau 24 persen dari total kebutuhan vaksin,” urai Menkes.
Beberapa perusahaan juga turut mendukung program vaksinasi pemerintah untuk mengatasi pandemi ini. Salah satunya, Danone Indonesia. Ditemui di lokasi vaksinasi di BSD tadi siang, VP Corporate Secretary Danone Indonesia mengatakan, Danone Indonesia senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 sejak awal pandemi.
“Tahun lalu, di awal masa pandemi kami turut membantu memberikan donasi dalam beragam bentuk beragam termasuk alat pelindung diri dan alat kesehatan bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak. Kini, kami juga senang bisa terlibat dalam mendukung program vaksinasi yang dimotori oleh Kementerian Kesehatan,” tuturnya.
Vera memastikan, Danone Indonesia juga akan turut membantu kegiatan vaksinasi di beberapa kota lain. [OKT]
]]> .
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kementeriannya tidak bisa sendirian melaksanakan program vaksinasi Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membutuhkan kerja sama dengan pihak swasta.
“Sejak awal diberikan tugas oleh Presiden, saya sadar tidak mungkin akan melakukan tugas vaksinasi ini sendiri, tapi harus bersama sama. Kemenkes tidak mungkin melakukan tugas ini secara eksklusif, tapi kita melakukannya secara inklusif dengan semua teman-teman lainnya,” ujar Menkes Budi dalam konferensi pers virtual Grab dan Good Doctor Vaccine Center di Tangerang Selatan, Sabtu (13/3).
Hari ini, Kemenkes bersama Grab dan Good Doctor meluncurkan dengan pendekatan 3-in-1 yang mencakup jalur drive-thru kendaraan roda empat dan roda dua serta walk-in di kawasan ICE, BSD, Tangerang Selatan.
Pusat vaksin di ICE BSD yang ditinjau Menteri Kesehatan hari ini menyasar kelompok lanjut usoa (lansia) dan pekerja sektor publik di bidang transportasi di Tangerang Selatan yang menjadi bagian dari Program Vaksinasi Nasional Tahap 2. Pelaksanaan vaksinasi nantinya dilakukan di bawah pengawasan Kemenkes.
“Saya juga sadar kalau kita buat banyak program, tidak akan pernah cukup bekerja sendiri. Kita harus membangun satu gerakan yang dicontohkan oleh sektor swasta, pemerintah daerah, TNI, Polri yang aktif bisa merajut kebersamaan dan mengeluarkan kemampuan modal sosial,” tambah eks Direktur Utama PT Inalum ini.
Budi meyakini, jika semua komponen bangsa bisa membangun gerakan sembari memanfaatkan modal sosial yang dimiliki maka target vaksinasi 181,5 juta rakyat Indonesia bisa selesai dalam waktu satu tahun.
Dia merinci, pada Januari dan Februari, vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia hanya sekitar 3 juta dosis. Itulah sebabnya, penyuntikan hanya dilakukan sekitar 100 ribu per hari.
Kemudian jumlah vaksin meningkat menjadi 10 juta dosis pada bulan Maret dan April, sehingga Kemenkes menambah suntikan 300 ribu dosis per hari kepada masyarakat.
Nantinya, pada Mei dan Juni ketersediaan vaksin kembali meningkat menjadi 20 juta sehingga hingga Juni dan naik menjadi sekitar 600 ribu hingga 700 ribu dosis per hari.
“Jadi Indonesia mendapatkan 70 juta-80 juta dosis vaksin atau 24 persen dari total kebutuhan vaksin,” urai Menkes.
Beberapa perusahaan juga turut mendukung program vaksinasi pemerintah untuk mengatasi pandemi ini. Salah satunya, Danone Indonesia. Ditemui di lokasi vaksinasi di BSD tadi siang, VP Corporate Secretary Danone Indonesia mengatakan, Danone Indonesia senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 sejak awal pandemi.
“Tahun lalu, di awal masa pandemi kami turut membantu memberikan donasi dalam beragam bentuk beragam termasuk alat pelindung diri dan alat kesehatan bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak. Kini, kami juga senang bisa terlibat dalam mendukung program vaksinasi yang dimotori oleh Kementerian Kesehatan,” tuturnya.
Vera memastikan, Danone Indonesia juga akan turut membantu kegiatan vaksinasi di beberapa kota lain. [OKT]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .