Mbah Bisanto Terpaku, Rumahnya Disambangi Ganjar, Anak Kosnya Yang Kini Jadi Gubernur

Mbah Bisanto dan istrinya Sumaryanti tak percaya saat melihat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba di depan rumahnya, di daerah Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, Minggu (7/3). Keduanya terpaku. Tak percaya, orang yang ada di hadapannya adalah Ganjar Pranowo.

Memori keduanya pum terbang. Puluhan tahun silam, sosok yang datang ke rumahnya ini masih jadi anak kos di rumah sederhananya.

Sejak SMA, Ganjar sudah di Kota Pelajar ini untuk belajar. Kamar 2 x 3 yang ditempati Ganjar, kini berubah jadi gudang. Ruangan ini jadi saksi sejarah anak kampung asal Purworejo yang kini menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah, pernah tidur bertahun-tahun.

“Ya Allah, Mimpi apa saya Om Ga (panggilan akrab ke Ganjar). Mari masuk,” ungkap Sumaryanti kaget menyapa Ganjar. Matanya berkaca-kaca. Ketiganya lalu duduk di teras.

Obrolan mereka pun ganyeng. Seputar kenangan zaman dulu Ganjar indekos di rumah ini. Ganjar yang mengajak putra semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar nampak tersenyum mendengar cerita tempo dulu dari Mbah Bisanto dan istrinya itu.

Kepada Alam yang juga baru masuk di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun ini, Ganjar juga menunjukkan kamar yang dulu ia tempati, yang kini jadi gudang. “Dulu itu kamar ayah, masih sama persis tidak berubah. Hanya dulu tidak dicat, sekarang sudah dicat,” tunjuk Ganjar.

“Mas Alam kosnya di mana? Kalau belum dapat kos, tinggal di sini saja,” kelakar Sumaryanti.

Selain kamar kos berukuran 2 × 3 meter yang masih ada hingga saat ini, kenangan Mbah Bisanto dan Sumaryanti pada sosok Ganjar masih amat membekas. Keduanya ingat betul kehidupan Ganjar muda saat tinggal di rumahnya hampir sekitar empat tahun.

Ganjar muda menurut keduanya, sosok yang nrima dan bocah yang prihatin. Hampir setiap hari, Ganjar jalan kaki dari tempat kos-kosannya itu sampai ke jalan raya yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Dari jalan raya itu, Ganjar naik angkutan umum ke sekolah atau ke kampusnya.

“Anaknya baik sekali, saya memuji bukan karena sekarang jadi gubernur. Tetapi memang anaknya dari dulu sangat prihatin. Anaknya nrima, jadi kalau mau berangkat kuliah jalan kaki dari rumah, terus naik colt kampus,” ungkap Mbah Bisanto.

Makanan sehari-hari Ganjar, lanjutnya, juga tidak aneh-aneh. Zaman dulu, makanan kesukaan Ganjar adalah sambal korek dan lele goreng. “Itu saja sudah, nggak aneh-aneh makanannya,” sahut Sumaryanti.

Mbah Bisanto dan Sumaryanti tak menyangka, anak sederhana yang dulu tinggal di rumahnya, kini jadi orang sukses. Ganjar kini jadi Gubernur Jawa Tengah dan menjadi tokoh ternama di Indonesia.

“Tidak menyangka. Tapi kalau dilihat dari silsilah keluarganya, Om Ga itu dari keluarga terdidik. Itu sekeluarga pinter-pinter semuanya,” ujar mbah Bisanto.

Meski sekarang sudah jadi orang sukses, hal yang membuat Mbah Bisanto bangga adalah sikap Ganjar yang tidak berubah. Ia tetap seorang Ganjar yang tidak sombong dan besar hati.

“Senang didatangin Om Ga, meski sekarang jadi pejabat, tetap masih ingat dan tidak sombong,” tandasnya.

Ganjar memang sengaja mampir ke tempat kos-kosannya itu saat melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta sekaligus mencarikan tempat kos bagi putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Alam memang kini sudah terdaftar sebagai mahasiswa UGM mengikuti jejak ayah dan ibunya.

“Ya ke sini mampir, saya dulu numpang tempatnya Mas Bisanto. Mereka ini sudah seperti saudara saya sendiri. Dulu saya dikasih kamar ini, saya tinggal dari SMA sampai kuliah awal-awal di UGM. Memang benar, saya dulu kalau berangkat sekolah atau kuliah, jalan kaki dari sini ke jalan raya, baru nyegat bus ke kampus,” kenang Ganjar.

Selain silaturahmi dan nostalgia zaman dulu, ada tujuan penting lain Ganjar mengunjungi tempat kos-kosannya itu dengan mengajak putranya, Alam Ganjar. Ia berharap, Alam tahu sejarah bapaknya saat dulu menempa diri di Kota Gudeg itu.

“Biar Alam tahu sejarah bapaknya, ini saya ajak biar bisa lihat kamar ayahnya dulu seperti ini. Ini belum berubah, ya seperti ini. Ya biar Alam tahu sejarahnya, bahwa semua ada prosesnya,” pungkas Ganjar. [FAQ]

]]> Mbah Bisanto dan istrinya Sumaryanti tak percaya saat melihat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba di depan rumahnya, di daerah Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, Minggu (7/3). Keduanya terpaku. Tak percaya, orang yang ada di hadapannya adalah Ganjar Pranowo.

Memori keduanya pum terbang. Puluhan tahun silam, sosok yang datang ke rumahnya ini masih jadi anak kos di rumah sederhananya.

Sejak SMA, Ganjar sudah di Kota Pelajar ini untuk belajar. Kamar 2 x 3 yang ditempati Ganjar, kini berubah jadi gudang. Ruangan ini jadi saksi sejarah anak kampung asal Purworejo yang kini menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah, pernah tidur bertahun-tahun.

“Ya Allah, Mimpi apa saya Om Ga (panggilan akrab ke Ganjar). Mari masuk,” ungkap Sumaryanti kaget menyapa Ganjar. Matanya berkaca-kaca. Ketiganya lalu duduk di teras.

Obrolan mereka pun ganyeng. Seputar kenangan zaman dulu Ganjar indekos di rumah ini. Ganjar yang mengajak putra semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar nampak tersenyum mendengar cerita tempo dulu dari Mbah Bisanto dan istrinya itu.

Kepada Alam yang juga baru masuk di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun ini, Ganjar juga menunjukkan kamar yang dulu ia tempati, yang kini jadi gudang. “Dulu itu kamar ayah, masih sama persis tidak berubah. Hanya dulu tidak dicat, sekarang sudah dicat,” tunjuk Ganjar.

“Mas Alam kosnya di mana? Kalau belum dapat kos, tinggal di sini saja,” kelakar Sumaryanti.

Selain kamar kos berukuran 2 × 3 meter yang masih ada hingga saat ini, kenangan Mbah Bisanto dan Sumaryanti pada sosok Ganjar masih amat membekas. Keduanya ingat betul kehidupan Ganjar muda saat tinggal di rumahnya hampir sekitar empat tahun.

Ganjar muda menurut keduanya, sosok yang nrima dan bocah yang prihatin. Hampir setiap hari, Ganjar jalan kaki dari tempat kos-kosannya itu sampai ke jalan raya yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Dari jalan raya itu, Ganjar naik angkutan umum ke sekolah atau ke kampusnya.

“Anaknya baik sekali, saya memuji bukan karena sekarang jadi gubernur. Tetapi memang anaknya dari dulu sangat prihatin. Anaknya nrima, jadi kalau mau berangkat kuliah jalan kaki dari rumah, terus naik colt kampus,” ungkap Mbah Bisanto.

Makanan sehari-hari Ganjar, lanjutnya, juga tidak aneh-aneh. Zaman dulu, makanan kesukaan Ganjar adalah sambal korek dan lele goreng. “Itu saja sudah, nggak aneh-aneh makanannya,” sahut Sumaryanti.

Mbah Bisanto dan Sumaryanti tak menyangka, anak sederhana yang dulu tinggal di rumahnya, kini jadi orang sukses. Ganjar kini jadi Gubernur Jawa Tengah dan menjadi tokoh ternama di Indonesia.

“Tidak menyangka. Tapi kalau dilihat dari silsilah keluarganya, Om Ga itu dari keluarga terdidik. Itu sekeluarga pinter-pinter semuanya,” ujar mbah Bisanto.

Meski sekarang sudah jadi orang sukses, hal yang membuat Mbah Bisanto bangga adalah sikap Ganjar yang tidak berubah. Ia tetap seorang Ganjar yang tidak sombong dan besar hati.

“Senang didatangin Om Ga, meski sekarang jadi pejabat, tetap masih ingat dan tidak sombong,” tandasnya.

Ganjar memang sengaja mampir ke tempat kos-kosannya itu saat melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta sekaligus mencarikan tempat kos bagi putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Alam memang kini sudah terdaftar sebagai mahasiswa UGM mengikuti jejak ayah dan ibunya.

“Ya ke sini mampir, saya dulu numpang tempatnya Mas Bisanto. Mereka ini sudah seperti saudara saya sendiri. Dulu saya dikasih kamar ini, saya tinggal dari SMA sampai kuliah awal-awal di UGM. Memang benar, saya dulu kalau berangkat sekolah atau kuliah, jalan kaki dari sini ke jalan raya, baru nyegat bus ke kampus,” kenang Ganjar.

Selain silaturahmi dan nostalgia zaman dulu, ada tujuan penting lain Ganjar mengunjungi tempat kos-kosannya itu dengan mengajak putranya, Alam Ganjar. Ia berharap, Alam tahu sejarah bapaknya saat dulu menempa diri di Kota Gudeg itu.

“Biar Alam tahu sejarah bapaknya, ini saya ajak biar bisa lihat kamar ayahnya dulu seperti ini. Ini belum berubah, ya seperti ini. Ya biar Alam tahu sejarahnya, bahwa semua ada prosesnya,” pungkas Ganjar. [FAQ]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories