Mau Permak Pelabuhan Dan Bandara LPI Tancap Gas Undang Investor .

Pemerintah tancap gas mengundang investor untuk pengembangan proyek-proyek infrastruktur dalam dua tahun pertama pendirian Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, in­vestasi yang dihimpun LPI akan digunakan untuk mendukung pengembangan proyek-proyek infrastruktur dalam dua tahun pertama. Proyek itu antara lain, bandara, pelabuhan dan jalan tol.

“Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mem­perbaiki kualitas aset dan meningkatkan kapasitas dengan partner global. Tujuannya untuk membawa traffic dan value creation yang lebih besar setelah pandemi,” ujar Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo saat Mandiri Investment Forum, kemarin.

Menurut Tiko, bandara dan pelabuhan potensial dikembang­kan dalam jangka menengah. Apalagi lalu lintas masyarakat di dalam negeri sangat tinggi.

Meski mobilisasi tersebut berkurang selama pandemi, Tiko optimistis pada masa pemulihan nanti, trafik domestik akan kem­bali ke kondisi normal.

Tiko juga yakin, kondisi sim­pul-simpul transportasi domestik di bandara maupun pelabuhan akan lebih cepat pulih daripada rute internasional. Mobilisasi manusia akan diikuti dengan peningkatan lalu lintas barang atau kargo.

“Ini poin kuat untuk mengun­dang investor terlibat ke proyek infrastruktur karena lokal trafik dari penumpang dan kargo di Indonesia. Saya pikir akan pulih lebih cepat daripada interna­sional,” ujarnya.

Dalam rencana jangka pan­jang pendirian LPI, Pemerintah juga ingin mengundang lebih banyak investor ke sektor yang lebih luas lagi. Tiko mengatakan, sektor kesehatan dan konsumen, bisa menjadi pilihan investor ke depannya.

Menurut dia, ada tiga jenis investor yang ditargetkan berinvestasi di LPI. Pertama, lemba­ga Sovereign Wealth Fund (SWF) dari negara-negara lain yang bisa bekerja sama dengan LPI.

“Saat ini kita telah melakukan diskusi dengan beberapa SWF negara lain membahas potensi ini,” kata Tiko.

 

Kedua, Pemerintah ingin LPI menarik investasi dari dana pen­siun yang ada di negara lain un­tuk mencari dana jangka panjang dengan imbal hasil stabil.

Tiko menyebut, saat ini ada beberapa dana pensiun dari Kanada dan Belanda yang telah melakukan pembicaraan.

Ketiga, pemain di private equity. Jadi, bukan hanya pri­vate equity secara umum, tetapi juga yang memiliki ketertari­kan secara spesifik di sektor infrastruktur, teknologi, atau kesehatan.

Diumumin Pekan Depan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, para tokoh yang masuk jajaran direksi LPI bakal diumumkan minggu depan.

Para direksi nantinya akan mengelola lembaga pengelola investasi dana abadi terbesar di Indonesia itu.

“Saya harap minggu ini atau minggu depan kita bisa mengu­mumkan siapa BoD (board of directors/dewan direksi) yang akan urus kewenangan investa­si,” ungkap Luhut.

Saat ini, para dewan pengawas lagi menyeleksi sejumlah tokoh yang masuk menjadi kandidat direksi.

Seleksi dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Men­teri BUMN Erick Thohir dan dewan pengawas profesional, yaitu Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes dan Haryanto Sahari.

“Kami percaya mereka bisa mendapatkan yang terbaik untuk menjalankan organisasi ini,” kata Luhut.

Menurut Luhut, tujuan pem­bentukan LPI, agar ke depan Indonesia banyak mendapat­kan peluang investasi. Hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu pergerakan sendi-sendi ekonomi dalam negeri.

Sekadar informasi, dalam dua bulan awal, Pemerintah menar­getkan investasi yang masuk melalui LPI mencapai 20 miliar dolar AS. Sebagai modal awal, Pemerintah menyiapkan dana segar Rp 15 triliun dan aset BUMN Rp 50 triliun. [KPJ]

]]> .
Pemerintah tancap gas mengundang investor untuk pengembangan proyek-proyek infrastruktur dalam dua tahun pertama pendirian Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, in­vestasi yang dihimpun LPI akan digunakan untuk mendukung pengembangan proyek-proyek infrastruktur dalam dua tahun pertama. Proyek itu antara lain, bandara, pelabuhan dan jalan tol.

“Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mem­perbaiki kualitas aset dan meningkatkan kapasitas dengan partner global. Tujuannya untuk membawa traffic dan value creation yang lebih besar setelah pandemi,” ujar Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo saat Mandiri Investment Forum, kemarin.

Menurut Tiko, bandara dan pelabuhan potensial dikembang­kan dalam jangka menengah. Apalagi lalu lintas masyarakat di dalam negeri sangat tinggi.

Meski mobilisasi tersebut berkurang selama pandemi, Tiko optimistis pada masa pemulihan nanti, trafik domestik akan kem­bali ke kondisi normal.

Tiko juga yakin, kondisi sim­pul-simpul transportasi domestik di bandara maupun pelabuhan akan lebih cepat pulih daripada rute internasional. Mobilisasi manusia akan diikuti dengan peningkatan lalu lintas barang atau kargo.

“Ini poin kuat untuk mengun­dang investor terlibat ke proyek infrastruktur karena lokal trafik dari penumpang dan kargo di Indonesia. Saya pikir akan pulih lebih cepat daripada interna­sional,” ujarnya.

Dalam rencana jangka pan­jang pendirian LPI, Pemerintah juga ingin mengundang lebih banyak investor ke sektor yang lebih luas lagi. Tiko mengatakan, sektor kesehatan dan konsumen, bisa menjadi pilihan investor ke depannya.

Menurut dia, ada tiga jenis investor yang ditargetkan berinvestasi di LPI. Pertama, lemba­ga Sovereign Wealth Fund (SWF) dari negara-negara lain yang bisa bekerja sama dengan LPI.

“Saat ini kita telah melakukan diskusi dengan beberapa SWF negara lain membahas potensi ini,” kata Tiko.

 

Kedua, Pemerintah ingin LPI menarik investasi dari dana pen­siun yang ada di negara lain un­tuk mencari dana jangka panjang dengan imbal hasil stabil.

Tiko menyebut, saat ini ada beberapa dana pensiun dari Kanada dan Belanda yang telah melakukan pembicaraan.

Ketiga, pemain di private equity. Jadi, bukan hanya pri­vate equity secara umum, tetapi juga yang memiliki ketertari­kan secara spesifik di sektor infrastruktur, teknologi, atau kesehatan.

Diumumin Pekan Depan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, para tokoh yang masuk jajaran direksi LPI bakal diumumkan minggu depan.

Para direksi nantinya akan mengelola lembaga pengelola investasi dana abadi terbesar di Indonesia itu.

“Saya harap minggu ini atau minggu depan kita bisa mengu­mumkan siapa BoD (board of directors/dewan direksi) yang akan urus kewenangan investa­si,” ungkap Luhut.

Saat ini, para dewan pengawas lagi menyeleksi sejumlah tokoh yang masuk menjadi kandidat direksi.

Seleksi dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Men­teri BUMN Erick Thohir dan dewan pengawas profesional, yaitu Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes dan Haryanto Sahari.

“Kami percaya mereka bisa mendapatkan yang terbaik untuk menjalankan organisasi ini,” kata Luhut.

Menurut Luhut, tujuan pem­bentukan LPI, agar ke depan Indonesia banyak mendapat­kan peluang investasi. Hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu pergerakan sendi-sendi ekonomi dalam negeri.

Sekadar informasi, dalam dua bulan awal, Pemerintah menar­getkan investasi yang masuk melalui LPI mencapai 20 miliar dolar AS. Sebagai modal awal, Pemerintah menyiapkan dana segar Rp 15 triliun dan aset BUMN Rp 50 triliun. [KPJ]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories