Masyarakat Antusias Ikuti Program Vaksinasi Covid-19
Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan mayoritas penduduk bersedia divaksin Covid-19.
VaksinUntukKita mengunggah deretan meme bahwa 80 persen masyarakat Indonesia menyambut baik dan bersedia divaksin. Bahkan, tertinggi se-Asia Tenggara.
“Indonesia konsisten sebagai negara paling optimis akan adanya pemulihan dan peningkatan ekonomi dalam 6 bulan ke depan (76 persen) dibandingkan negara lain se-Asia Tenggara,” tulis VaksinUntukKita dalam captionnya.
VaksinUntukKita juga mengungkap hasil survei gelombang kedua pada September 2020. Optimisme masyarakat Indonesia juga tertinggi sebesar 75 persen.
Kemudian, 73 persen masyarakat Indonesia merasa program stimulus yang diberikan pemerintah sangat membantu UMKM untuk bertahan selama pandemi Covid-19.
“Survei diadakan secara online, 4-15 Februari 2021 yang mencakup negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina,” beber dia.
Netizen senang karena banyak masyarakat Indonesia yang bersedia divaksin.
“Nice, 50 persen masyarakat bersedia dan ingin segera divaksin gaiss…,” ujar Bayu.
“Dukung dan suksekan program vaksinasi. Dengan bersedia divaksin kita ikut berpartisipasi atasi pandemi,” ajak Dawala.
Andi Hidayat sudah tidak sabar ingin divaksin. Begitu juga dengan @Ahmad_Hendars. Dia bilang, vaksin bukan hanya untuk kepentingan satu atau dua orang, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Antusias untuk mengikuti program vaksin, bersama kita bisa. Segera daftarin keluarga, saudara dan tetangga kamu ya gaiss,” saran Nurdewi.
Menurut @ahmad_bellamy, sedari awal masyarakat sudah sangat antusias dan mendukung program vaksinasi massal.
“Buktinya, dalam 2,5 bulan pemerintah berhasil menyuntikkan vaksin kepada 10 juta penduduk,” katanya.
“Vaksinasi membantu pemerintah, orang lain dan diri sendiri agar tetap sehat,” kata Ayla Sasmaya, menimpali.
Menurut @ProfessorZubairi, vaksin terbukti dapat mengendalikan virus Corona. Paling tidak, saat 80 persen orang divaksinasi, akan memberikan kekebalan kepada kawanan.
Mbah Uty mengatakan, vaksinasi 80 persen baru menimbulkan kekebalan pada masyarakat. “Kalau nggak mencapai 80 persen, hanya efek individu yang tercapai,” katanya.
“Kita butuh ulama dan tokoh masyarakat yang memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bersedia divaksin, agar nanti ekonomi pulih kembali,” saran Mujalba.
Sementara Juru Wabah menilai, vaksin bukan solusi utama. Vaksin juga tidak dapat menghentikan penularan Covid-19 dalam sekejab, walaupun dianggap efektif.
“Paling tidak, lebih 60-80 persen penduduk dapat vaksin dan terbentuk imunitas. Selain itu, virus juga mudah bermutasi, sehingga mutan tersebar tak dikenali oleh sistem imunitas,” katanya. [TIF]
]]> Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan mayoritas penduduk bersedia divaksin Covid-19.
VaksinUntukKita mengunggah deretan meme bahwa 80 persen masyarakat Indonesia menyambut baik dan bersedia divaksin. Bahkan, tertinggi se-Asia Tenggara.
“Indonesia konsisten sebagai negara paling optimis akan adanya pemulihan dan peningkatan ekonomi dalam 6 bulan ke depan (76 persen) dibandingkan negara lain se-Asia Tenggara,” tulis VaksinUntukKita dalam captionnya.
VaksinUntukKita juga mengungkap hasil survei gelombang kedua pada September 2020. Optimisme masyarakat Indonesia juga tertinggi sebesar 75 persen.
Kemudian, 73 persen masyarakat Indonesia merasa program stimulus yang diberikan pemerintah sangat membantu UMKM untuk bertahan selama pandemi Covid-19.
“Survei diadakan secara online, 4-15 Februari 2021 yang mencakup negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina,” beber dia.
Netizen senang karena banyak masyarakat Indonesia yang bersedia divaksin.
“Nice, 50 persen masyarakat bersedia dan ingin segera divaksin gaiss…,” ujar Bayu.
“Dukung dan suksekan program vaksinasi. Dengan bersedia divaksin kita ikut berpartisipasi atasi pandemi,” ajak Dawala.
Andi Hidayat sudah tidak sabar ingin divaksin. Begitu juga dengan @Ahmad_Hendars. Dia bilang, vaksin bukan hanya untuk kepentingan satu atau dua orang, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Antusias untuk mengikuti program vaksin, bersama kita bisa. Segera daftarin keluarga, saudara dan tetangga kamu ya gaiss,” saran Nurdewi.
Menurut @ahmad_bellamy, sedari awal masyarakat sudah sangat antusias dan mendukung program vaksinasi massal.
“Buktinya, dalam 2,5 bulan pemerintah berhasil menyuntikkan vaksin kepada 10 juta penduduk,” katanya.
“Vaksinasi membantu pemerintah, orang lain dan diri sendiri agar tetap sehat,” kata Ayla Sasmaya, menimpali.
Menurut @ProfessorZubairi, vaksin terbukti dapat mengendalikan virus Corona. Paling tidak, saat 80 persen orang divaksinasi, akan memberikan kekebalan kepada kawanan.
Mbah Uty mengatakan, vaksinasi 80 persen baru menimbulkan kekebalan pada masyarakat. “Kalau nggak mencapai 80 persen, hanya efek individu yang tercapai,” katanya.
“Kita butuh ulama dan tokoh masyarakat yang memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bersedia divaksin, agar nanti ekonomi pulih kembali,” saran Mujalba.
Sementara Juru Wabah menilai, vaksin bukan solusi utama. Vaksin juga tidak dapat menghentikan penularan Covid-19 dalam sekejab, walaupun dianggap efektif.
“Paling tidak, lebih 60-80 persen penduduk dapat vaksin dan terbentuk imunitas. Selain itu, virus juga mudah bermutasi, sehingga mutan tersebar tak dikenali oleh sistem imunitas,” katanya. [TIF]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .