
Masjid Albania Diserang, 5 Jemaah Ditusuk
Kekerasan terhadap umat Muslim di Eropa kembali terjadi. Seorang pria bersenjata pisau, tiba-tiba menyerang para jemaah di sebuah masjid di Kota Tirana, Albania.
Kepolisian setempat menjelaskan, pelaku memasuki Masjid Dine Hoxha pada Senin (19/4) sekitar pukul 14:30 waktu setempat. Tanpa ba-bi-bu, pria itu melukai lima orang yang sedang beribadah di sana.
Kemarin, atau sehari usai kejadian, polisi berhasil menangkap tersangka penusukan berusia 34 tahun di kota Burrel. Polisi menahan pria tersebut, dan menolak menyebut identitas tersangka.
Kelima orang yang terluka, semuanya pria berusia 22 tahun hingga 35 tahun telah dibawa ke rumah sakit. Tidak ada korban kritis.
Dalam pernyataannya, kepolisian setempat menjelaskan, pihaknya telah memberikan pertolongan pertama pada warga yang terluka. “Para korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis dan nyawanya tidak dalam bahaya,” pernyataan pihak berwenang, dikutip Euronews.
Polisi belum mengungkapkan motif serangan itu, dan sedang menyelidiki kasus tersebut dengan jaksa. Ini diyakini pertama kalinya serangan penusukan dilakukan di sebuah tempat ibadah di negara Balkan tersebut.
Ahmed Kalaja, imam masjid tersebut mengatakan, pria bersenjata itu menyerang jemaah dan staf pada saat masjid penuh. “Saya berharap ini bukan aksi teroris, tapi hanya orang dengan gangguan jiwa,” kata Kalaja.
Ketua Komunitas Muslim Albania, Bujar Spahiu, turut mengutuk serangan itu. Dia meminta pihak berwenang menjelaskan peristiwa tersebut.
Sebelum serangan itu, Albania dikenal sebagai negara yang menjadi panutan dalam hal toleransi. Dalam sejarahnya, Albania dulu menerapkan sistem pemerintahan komunis. Namun sekarang Albania didominasi umat Islam dan umat Kristen sebagai minoritas.
Kedua agama disebut saling menghormati dan bisa hidup rukun satu sama lain. Bahkan Albania disebut sebagai negara paling toleran di dunia. Masjid dan gereja yang dibangun beriringan di jalan yang sama.
Pada 2014, Paus Fransiskus turut memberi apresiasi perihal kerukunan antar agama saat berkunjung ke Kota Tirana di Ibu Kota Albania. [PYB]
]]> Kekerasan terhadap umat Muslim di Eropa kembali terjadi. Seorang pria bersenjata pisau, tiba-tiba menyerang para jemaah di sebuah masjid di Kota Tirana, Albania.
Kepolisian setempat menjelaskan, pelaku memasuki Masjid Dine Hoxha pada Senin (19/4) sekitar pukul 14:30 waktu setempat. Tanpa ba-bi-bu, pria itu melukai lima orang yang sedang beribadah di sana.
Kemarin, atau sehari usai kejadian, polisi berhasil menangkap tersangka penusukan berusia 34 tahun di kota Burrel. Polisi menahan pria tersebut, dan menolak menyebut identitas tersangka.
Kelima orang yang terluka, semuanya pria berusia 22 tahun hingga 35 tahun telah dibawa ke rumah sakit. Tidak ada korban kritis.
Dalam pernyataannya, kepolisian setempat menjelaskan, pihaknya telah memberikan pertolongan pertama pada warga yang terluka. “Para korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis dan nyawanya tidak dalam bahaya,” pernyataan pihak berwenang, dikutip Euronews.
Polisi belum mengungkapkan motif serangan itu, dan sedang menyelidiki kasus tersebut dengan jaksa. Ini diyakini pertama kalinya serangan penusukan dilakukan di sebuah tempat ibadah di negara Balkan tersebut.
Ahmed Kalaja, imam masjid tersebut mengatakan, pria bersenjata itu menyerang jemaah dan staf pada saat masjid penuh. “Saya berharap ini bukan aksi teroris, tapi hanya orang dengan gangguan jiwa,” kata Kalaja.
Ketua Komunitas Muslim Albania, Bujar Spahiu, turut mengutuk serangan itu. Dia meminta pihak berwenang menjelaskan peristiwa tersebut.
Sebelum serangan itu, Albania dikenal sebagai negara yang menjadi panutan dalam hal toleransi. Dalam sejarahnya, Albania dulu menerapkan sistem pemerintahan komunis. Namun sekarang Albania didominasi umat Islam dan umat Kristen sebagai minoritas.
Kedua agama disebut saling menghormati dan bisa hidup rukun satu sama lain. Bahkan Albania disebut sebagai negara paling toleran di dunia. Masjid dan gereja yang dibangun beriringan di jalan yang sama.
Pada 2014, Paus Fransiskus turut memberi apresiasi perihal kerukunan antar agama saat berkunjung ke Kota Tirana di Ibu Kota Albania. [PYB]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .