
Majoo Diguyur Modal Rp 56,7 M Dari AC Ventures, BRI Ventures Dan Xendit
Majoo, aplikasi solusi omnichannel bagi digitalisasi UMKM, menerima pendanaan Pra-Seri A senilai 4 juta dolar AS atau Rp 56,7 miliar yang dipimpin oleh AC Ventures dengan partisipasi dari BRI Ventures and Xendit.
Co-Founder & CEO (Chief Executive Officer) Majoo Adi W Rahadi mengatakan, sebagai solusi Point of Sales (PoS) untuk UMKM, majoo memperluas penawaran mereka menjadi shopify untuk UMKM Indonesia.
Majoo membuka peluang bagi UMKM untuk dapat menjual produk melalui beberapa saluran offline dan online, dalam satu fitur aplikasi.
Dengan kemitraan yang kuat pendanaan, terintegrasi ke beberapa marketplace, dan memiliki hubungan yang baik dengan berbagai asosiasi UMKM, Majoo mampu mengembangkan platform yang secara unik melayani bisnis UMKM Indonesia.
Aplikasi Majoo telah tumbuh 65 persen yoy dan telah mengakuisisi lebih dari 15 ribu pengguna aktif dengan tingkat retensi terbaik di industri.
“Hal ini menunjukkan kualitas dan kesesuaian pasar dengan aplikasi ini,” imbuhnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/10).
Saat ini, Majoo telah memproses lebih dari 80 juta transaksi senilai 600 juta dolar AS atau Rp 8,5 triliun untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia dari berbagai jenis bisnis, mulai dari Food and Beverage (F&B) hingga laundry.
Fitur e-commerce yang baru saja diluncurkan majoo menjadi bukti jika startup ini terus melakukan percepatan pengembangannya dengan pendanaan tambahan.
Adi yang pernah menjadi Head of T-Cash (LinkAja) ini bilang, pihaknya mengembangkan fitur e-commerce dalam misi mendukung UMKM melewati masa yang penuh tantangan ini.
“Kami memberi mereka alat untuk membuat situs web mereka sendiri, melakukan pembayaran secara online, dan terintegrasi dengan Grabfood, Tokopedia, Shopee, dan layanan lain dari e-commerce,” ujarnya.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, pemberian akses permodalan, lantaran pihaknya melihat banyak potensi sinergi yang dapat dilakukan antara Majoo dan ekosistem BRI Group, serta anak perusahaannya.
“Misalnya, sinergi dalam pemberian akses kepada UMKM untuk tabungan digital, pinjaman digital dan layanan buy now pay later dari Bank Raya (sebelumnya BRI Agro),” jelas Nicko.
Menurutnya, ketika masalah akses permodalan UMKM dapat terselesaikan dengan bantuan Majoo, pihaknya yakin mereka dapat lebih berfokus dalam mengembangkan bisnisnya dan mampu naik kelas dengan lebih cepat.
Dengan misi memberdayakan UMKM di Indonesia, majoo akan terus menambahkan fitur fitur terbaiknya dalam platform mereka, hal ini sebagai langkah dalam mendukung UMKM mengembangkan bisnisnya.
Majoo akan memperluas tim dalam misi menjangkau lebih dari 100 kota di Indonesia pada akhir 2022. Dengan dukungan dana lokal dan hubungan kerja sama yang sangat baik dengan AC Ventures dan BRI, Majoo meyakini jika kemitraan ini akan menjadi titik awal yang baik dalam upaya digitalisasi UMKM Indonesia. [DWI]
]]> Majoo, aplikasi solusi omnichannel bagi digitalisasi UMKM, menerima pendanaan Pra-Seri A senilai 4 juta dolar AS atau Rp 56,7 miliar yang dipimpin oleh AC Ventures dengan partisipasi dari BRI Ventures and Xendit.
Co-Founder & CEO (Chief Executive Officer) Majoo Adi W Rahadi mengatakan, sebagai solusi Point of Sales (PoS) untuk UMKM, majoo memperluas penawaran mereka menjadi shopify untuk UMKM Indonesia.
Majoo membuka peluang bagi UMKM untuk dapat menjual produk melalui beberapa saluran offline dan online, dalam satu fitur aplikasi.
Dengan kemitraan yang kuat pendanaan, terintegrasi ke beberapa marketplace, dan memiliki hubungan yang baik dengan berbagai asosiasi UMKM, Majoo mampu mengembangkan platform yang secara unik melayani bisnis UMKM Indonesia.
Aplikasi Majoo telah tumbuh 65 persen yoy dan telah mengakuisisi lebih dari 15 ribu pengguna aktif dengan tingkat retensi terbaik di industri.
“Hal ini menunjukkan kualitas dan kesesuaian pasar dengan aplikasi ini,” imbuhnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/10).
Saat ini, Majoo telah memproses lebih dari 80 juta transaksi senilai 600 juta dolar AS atau Rp 8,5 triliun untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia dari berbagai jenis bisnis, mulai dari Food and Beverage (F&B) hingga laundry.
Fitur e-commerce yang baru saja diluncurkan majoo menjadi bukti jika startup ini terus melakukan percepatan pengembangannya dengan pendanaan tambahan.
Adi yang pernah menjadi Head of T-Cash (LinkAja) ini bilang, pihaknya mengembangkan fitur e-commerce dalam misi mendukung UMKM melewati masa yang penuh tantangan ini.
“Kami memberi mereka alat untuk membuat situs web mereka sendiri, melakukan pembayaran secara online, dan terintegrasi dengan Grabfood, Tokopedia, Shopee, dan layanan lain dari e-commerce,” ujarnya.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, pemberian akses permodalan, lantaran pihaknya melihat banyak potensi sinergi yang dapat dilakukan antara Majoo dan ekosistem BRI Group, serta anak perusahaannya.
“Misalnya, sinergi dalam pemberian akses kepada UMKM untuk tabungan digital, pinjaman digital dan layanan buy now pay later dari Bank Raya (sebelumnya BRI Agro),” jelas Nicko.
Menurutnya, ketika masalah akses permodalan UMKM dapat terselesaikan dengan bantuan Majoo, pihaknya yakin mereka dapat lebih berfokus dalam mengembangkan bisnisnya dan mampu naik kelas dengan lebih cepat.
Dengan misi memberdayakan UMKM di Indonesia, majoo akan terus menambahkan fitur fitur terbaiknya dalam platform mereka, hal ini sebagai langkah dalam mendukung UMKM mengembangkan bisnisnya.
Majoo akan memperluas tim dalam misi menjangkau lebih dari 100 kota di Indonesia pada akhir 2022. Dengan dukungan dana lokal dan hubungan kerja sama yang sangat baik dengan AC Ventures dan BRI, Majoo meyakini jika kemitraan ini akan menjadi titik awal yang baik dalam upaya digitalisasi UMKM Indonesia. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .