Luar Biasa! Pandemi Covid-19, Diagnos Lab Catatkan Pertumbuhan Laba 468%

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 468 persen pada tahun 2020.

Beriringan dengan pandemi Covid-19, DGNS berhasil meluncurkan produk Biomolecular, yang berhasil membantu pemerintah dalam melakukan pemeriksaan serta skrining penyakit Covid-19 dalam bentuk pemeriksaan Polymerase Chain Reactions (PCR).

“DGNS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 52 miliar pada tahun 2020, atau tumbuh 468 persen dari tahun sebelumya yang sebesar Rp 9,2 miliar per tahun,” beber Direktur Utama PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, Mesha Rizal Sini, dalam siaran pers, Selasa (23/3).

Sementara dari sisi pendapatan, DGNS berhasil membukukan Rp 183 miliar atau tumbuh 256,8 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 51,3 miliar.

Mesha bilang, peluncuran produk biomolecular merupakan jawaban perseroan terhadap merambahnya pandemi Covid-19 di Indonesia. Varian produk biomolecular tersebut bervariasi mulai dari pemeriksaan Polymerase Chain Reactions (PCR) & TCM (Test Cepat Molecular), Rapid Antibody (Eclia/ICT), Rapid Antigen yang merupakan rangkaian pemeriksaan yang berguna untuk mendeteksi terserangnya seseorang terhadap penyakit Covid-19.

Dari April 2020 sampai dengan 31 Desember 2020, DGNS telah berhasil melaksanakan sebanyak 148.577 pemeriksaan PCR.

“Perseroan berharap dapat dengan aktif membantu pemerintah dalam aksi menumpas pandemic Covid-19 yang menghantui rakyat Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, selama tahun 2020, perseroan berhasil membangun dua cabang baru yaitu cabang Denpasar yang beralamat di Jl. Diponegoro No. 147, Dauh Puri Kelod, dan cabang Padang, di Jl. Proklamasi No.39 RT.8 RW.2 , Alang Laweh.

“Masing-masing cabang telah berhasil menyumbang masing-masing 6,6 persen dan 0,5 persen terhadap total pendapatan tahunan perseroan,” ungkap Mesha.

Beriringan dengan pembangunan cabang, perseroan juga membangun beberapa outlet yang berlokasi di beberapa kota-kota strategis di Indonesia.

Yakni, Diagnos RS Graha Bakti Medika, Diagnos RS Edelweiss, Diagnos Klinik SOS Renon Denpasar, Diagnos Klinik Primecare Panglima Polim, dan Diagnos BIP Clinic Batam.

Pada Mei 2020, perseroan, dalam harapan terus mengedepankan layanan kesehatan yang bermutu dan memaksimalkan kepuasan pelanggan, telah meluncurkan layanan homecare.

Menurut Mesha, layanan homecare ini merupakan bentuk nyata perseroan dalam memberikan layanan kesehatan langsung ke rumah calon dan pasien perseroan.

Didukung dengan tenaga ahli dan profesional, layanan homecare telah menyumbang pendapatan sampai dengan 5,7 persen dari total pendapatan perseroan.

Dengan semangat terus memberikan layanan kesehatan yang berkuliatas kepada pelanggan, DGNS juga telah meneken perjanjian pemeriksaan rujukan pada perusahaan-perusahaan layanan Kesehatan kelas dunia.

Yaitu, Mayoclinic yang berlokasi di America, Prenetics yang berlokasi di Hongkong, dan Rumah Sakit Pantai yang berlokasi di Malaysia.

“Masing-masing rumah sakit kelas dunia tersebut berhasil melengkapi layanan-layanan kesehatan yang dimiliki perseroan untuk kebutuhan pelayanan pemeriksaan penyakit-penyakit kronis yang perawatannya tidak lumrah dilakukan di Indonesia,” tandas Mesha. [OKT]

]]> PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 468 persen pada tahun 2020.

Beriringan dengan pandemi Covid-19, DGNS berhasil meluncurkan produk Biomolecular, yang berhasil membantu pemerintah dalam melakukan pemeriksaan serta skrining penyakit Covid-19 dalam bentuk pemeriksaan Polymerase Chain Reactions (PCR).

“DGNS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 52 miliar pada tahun 2020, atau tumbuh 468 persen dari tahun sebelumya yang sebesar Rp 9,2 miliar per tahun,” beber Direktur Utama PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, Mesha Rizal Sini, dalam siaran pers, Selasa (23/3).

Sementara dari sisi pendapatan, DGNS berhasil membukukan Rp 183 miliar atau tumbuh 256,8 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 51,3 miliar.

Mesha bilang, peluncuran produk biomolecular merupakan jawaban perseroan terhadap merambahnya pandemi Covid-19 di Indonesia. Varian produk biomolecular tersebut bervariasi mulai dari pemeriksaan Polymerase Chain Reactions (PCR) & TCM (Test Cepat Molecular), Rapid Antibody (Eclia/ICT), Rapid Antigen yang merupakan rangkaian pemeriksaan yang berguna untuk mendeteksi terserangnya seseorang terhadap penyakit Covid-19.

Dari April 2020 sampai dengan 31 Desember 2020, DGNS telah berhasil melaksanakan sebanyak 148.577 pemeriksaan PCR.

“Perseroan berharap dapat dengan aktif membantu pemerintah dalam aksi menumpas pandemic Covid-19 yang menghantui rakyat Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, selama tahun 2020, perseroan berhasil membangun dua cabang baru yaitu cabang Denpasar yang beralamat di Jl. Diponegoro No. 147, Dauh Puri Kelod, dan cabang Padang, di Jl. Proklamasi No.39 RT.8 RW.2 , Alang Laweh.

“Masing-masing cabang telah berhasil menyumbang masing-masing 6,6 persen dan 0,5 persen terhadap total pendapatan tahunan perseroan,” ungkap Mesha.

Beriringan dengan pembangunan cabang, perseroan juga membangun beberapa outlet yang berlokasi di beberapa kota-kota strategis di Indonesia.

Yakni, Diagnos RS Graha Bakti Medika, Diagnos RS Edelweiss, Diagnos Klinik SOS Renon Denpasar, Diagnos Klinik Primecare Panglima Polim, dan Diagnos BIP Clinic Batam.

Pada Mei 2020, perseroan, dalam harapan terus mengedepankan layanan kesehatan yang bermutu dan memaksimalkan kepuasan pelanggan, telah meluncurkan layanan homecare.

Menurut Mesha, layanan homecare ini merupakan bentuk nyata perseroan dalam memberikan layanan kesehatan langsung ke rumah calon dan pasien perseroan.

Didukung dengan tenaga ahli dan profesional, layanan homecare telah menyumbang pendapatan sampai dengan 5,7 persen dari total pendapatan perseroan.

Dengan semangat terus memberikan layanan kesehatan yang berkuliatas kepada pelanggan, DGNS juga telah meneken perjanjian pemeriksaan rujukan pada perusahaan-perusahaan layanan Kesehatan kelas dunia.

Yaitu, Mayoclinic yang berlokasi di America, Prenetics yang berlokasi di Hongkong, dan Rumah Sakit Pantai yang berlokasi di Malaysia.

“Masing-masing rumah sakit kelas dunia tersebut berhasil melengkapi layanan-layanan kesehatan yang dimiliki perseroan untuk kebutuhan pelayanan pemeriksaan penyakit-penyakit kronis yang perawatannya tidak lumrah dilakukan di Indonesia,” tandas Mesha. [OKT]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories