Liga Europa Villareal Vs Arsenal, Dendam Kesumat
Duel antara tim wakil Inggris dan Spanyol ini akan berlangsung di Estadio de la Ceramica, Jumat (30/4) dini hari nanti. Laga tersebut diprediksi bakal berjalan sengit karena menjadi satu-satunya peluang bagi kedua tim meraih trofi juara musim ini.
Tapi di balik itu, ada dendam kesumat yang saat ini mungkin sedang dirasakan pelatih Villarreal, Unai Emery. Pelatih asal Spanyol itu pernah dipecat secara tidak hormat oleh Arsenal di akhir 2019, setelah dianggap gagal total jadi juru latih.
Posisinya kemudian diganti Mikel Arteta di awal tahun 2020, hingga sekarang. Karena itu, laga ini tentunya menjadi momen yang tepat bagi Emery untuk membuktikan kepada The Gunners bahwa mereka telah salah mencampakkannya.
Apalagi di momen seperti sekarang, The Yellow Submarine, julukan Villarreal, tengah naik daun. “Pertama-tama, saya sudah terbiasa bertemu dengan tim yang pernah saya tangani. Jadi, menghadapi Arsenal bukanlah suatu pengalaman baru,” kata Emery seperti dikutip dari laman resmi UEFA, kemarin.
Dia menegaskan, yang terpenting sekarang bagaimana Villarreal bisa lolos ke partai final. Emery menganggap, rekam jejak pasukan Kapal Selam Kuning cukup baik di kompetisi itu karena pernah empat kali melaju ke partai semifinal sebelumnya.
“Kuncinya, kami ingin menikmati apa yang kami capai sejauh ini dan berusaha memanfaatkan kesempatan untuk menghapus rekor buruk gagal melewati semifinal Eropa,” ujarnya.
Meski sempat empat kali melaju ke babak semifinal Liga Europa, Villarreal selalu tak beruntung. Mereka selalu gagal mencapai partai puncak kompetisi tersebut. Namun, Unai Emery tetap dianggap sebagai pelatih spesial Liga Europa karena pernah membawa Sevilla menjuarai ajang ini selama tiga musim beruntun.
Merujuk catatan statistik Soccerway, kemarin, performa Villarreal masih lebih baik ketimbang tamunya, Arsenal. Contohnya di level grup. Tim berjuluk The Yellow Submarine itu tercatat belum pernah kalah. Begitu juga saat melakoni babak 32 besar hingga menuju semifinal.
Mereka selalu menang dengan total 11 kemenangan dan satu hasil imbang. Di sisi lain, Arsenal tampil cenderung naik turun. Di kancah domestik, The Gunners baru saja tumbang. Lalu di kancah Liga Europa, Meriam London selalu kesulitan.
Meski begitu, Arsenal memiliki mental apik untuk membalikkan keadaan. Laga di perempat final melawan Slavia Praha menjadi bukti mentalitas apik anak asuh Arteta di ajang ini. [DNU]
]]> Duel antara tim wakil Inggris dan Spanyol ini akan berlangsung di Estadio de la Ceramica, Jumat (30/4) dini hari nanti. Laga tersebut diprediksi bakal berjalan sengit karena menjadi satu-satunya peluang bagi kedua tim meraih trofi juara musim ini.
Tapi di balik itu, ada dendam kesumat yang saat ini mungkin sedang dirasakan pelatih Villarreal, Unai Emery. Pelatih asal Spanyol itu pernah dipecat secara tidak hormat oleh Arsenal di akhir 2019, setelah dianggap gagal total jadi juru latih.
Posisinya kemudian diganti Mikel Arteta di awal tahun 2020, hingga sekarang. Karena itu, laga ini tentunya menjadi momen yang tepat bagi Emery untuk membuktikan kepada The Gunners bahwa mereka telah salah mencampakkannya.
Apalagi di momen seperti sekarang, The Yellow Submarine, julukan Villarreal, tengah naik daun. “Pertama-tama, saya sudah terbiasa bertemu dengan tim yang pernah saya tangani. Jadi, menghadapi Arsenal bukanlah suatu pengalaman baru,” kata Emery seperti dikutip dari laman resmi UEFA, kemarin.
Dia menegaskan, yang terpenting sekarang bagaimana Villarreal bisa lolos ke partai final. Emery menganggap, rekam jejak pasukan Kapal Selam Kuning cukup baik di kompetisi itu karena pernah empat kali melaju ke partai semifinal sebelumnya.
“Kuncinya, kami ingin menikmati apa yang kami capai sejauh ini dan berusaha memanfaatkan kesempatan untuk menghapus rekor buruk gagal melewati semifinal Eropa,” ujarnya.
Meski sempat empat kali melaju ke babak semifinal Liga Europa, Villarreal selalu tak beruntung. Mereka selalu gagal mencapai partai puncak kompetisi tersebut. Namun, Unai Emery tetap dianggap sebagai pelatih spesial Liga Europa karena pernah membawa Sevilla menjuarai ajang ini selama tiga musim beruntun.
Merujuk catatan statistik Soccerway, kemarin, performa Villarreal masih lebih baik ketimbang tamunya, Arsenal. Contohnya di level grup. Tim berjuluk The Yellow Submarine itu tercatat belum pernah kalah. Begitu juga saat melakoni babak 32 besar hingga menuju semifinal.
Mereka selalu menang dengan total 11 kemenangan dan satu hasil imbang. Di sisi lain, Arsenal tampil cenderung naik turun. Di kancah domestik, The Gunners baru saja tumbang. Lalu di kancah Liga Europa, Meriam London selalu kesulitan.
Meski begitu, Arsenal memiliki mental apik untuk membalikkan keadaan. Laga di perempat final melawan Slavia Praha menjadi bukti mentalitas apik anak asuh Arteta di ajang ini. [DNU]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .