Lebaran Bareng Pasien Covid yang Dikarantina, Walkot Semarang Bawain Opor Ayam

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi berlebaran bersama sejumlah pasien Covid-19 yang dikarantina di rumah dinasnya. Hendi yang ditemani istrinya, Krisseptiana, tak datang dengan tangan kosong. Keduanya membawa makanan khas lebaran, yakni opor ayam.

Dengan mengenakan masker dan sarung tangan, Hendri dan istri berdialog dengan beberapa pasien Covid-19 yang tengah menjalani karantina. Hendi berharap kehadirannya dapat sedikit mengobati rasa sepi sejumlah warga Kota Semarang yang harus menjalani lebaran di tempat karantina.

Dia mendoakan para pasien itu segera dinyatakan negatif Covid-19 sehingga bisa segera berkumpul bersama keluarga kembali.

“Ya Lebaran di tahun ini meskipun masih dalam suasana pandemi, tapi kita harus bersyukur karena semakin hari semakin baik. Masjid-masjid sudah bisa mengadakan salat tarawih, sudah bisa mengadakan salat Idul Fitri,” ujar Hendi dalam keterangan tertulis, Kamis (13/5).

“Dan Alhamdulillah hari ini kami bisa berlebaran bersama sedulur-sedulur yang sedang dikarantina di rumah dinas Wali Kota ini. Semoga ke depan suasananya bisa semakin baik terus, dan kita segera lepas dari pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Dia mewanti-wanti masyarakat Hendi juga berpesan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam bersilaturahmi dengan keluarga adalam suasana Idul Fitri.

Sebab, meski saat ini angka Covid-19 mulai turun, tapi kasus positif di wilayah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu justru didominasi oleh klaster keluarga.

“Jadi ibu terkena lalu menulari suami dan anaknya, atau anak terkena kemudian menulari ibu dan ayahnya, itu yang saat ini terjadi. Maka harapan kami ada peningkatan kedisiplinan di lingkup keluarga. Silakan beraktivitas, tapi tetap tidak meninggalkan protokol kesehatan,” tegas Hendi. [JAR]

]]> Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi berlebaran bersama sejumlah pasien Covid-19 yang dikarantina di rumah dinasnya. Hendi yang ditemani istrinya, Krisseptiana, tak datang dengan tangan kosong. Keduanya membawa makanan khas lebaran, yakni opor ayam.

Dengan mengenakan masker dan sarung tangan, Hendri dan istri berdialog dengan beberapa pasien Covid-19 yang tengah menjalani karantina. Hendi berharap kehadirannya dapat sedikit mengobati rasa sepi sejumlah warga Kota Semarang yang harus menjalani lebaran di tempat karantina.

Dia mendoakan para pasien itu segera dinyatakan negatif Covid-19 sehingga bisa segera berkumpul bersama keluarga kembali.

“Ya Lebaran di tahun ini meskipun masih dalam suasana pandemi, tapi kita harus bersyukur karena semakin hari semakin baik. Masjid-masjid sudah bisa mengadakan salat tarawih, sudah bisa mengadakan salat Idul Fitri,” ujar Hendi dalam keterangan tertulis, Kamis (13/5).

“Dan Alhamdulillah hari ini kami bisa berlebaran bersama sedulur-sedulur yang sedang dikarantina di rumah dinas Wali Kota ini. Semoga ke depan suasananya bisa semakin baik terus, dan kita segera lepas dari pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Dia mewanti-wanti masyarakat Hendi juga berpesan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam bersilaturahmi dengan keluarga adalam suasana Idul Fitri.

Sebab, meski saat ini angka Covid-19 mulai turun, tapi kasus positif di wilayah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu justru didominasi oleh klaster keluarga.

“Jadi ibu terkena lalu menulari suami dan anaknya, atau anak terkena kemudian menulari ibu dan ayahnya, itu yang saat ini terjadi. Maka harapan kami ada peningkatan kedisiplinan di lingkup keluarga. Silakan beraktivitas, tapi tetap tidak meninggalkan protokol kesehatan,” tegas Hendi. [JAR]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories