Lantik Pengurus HKTI Sulteng Jenderal Moeldoko Ajak Milenial Jadi Petani
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jenderal (Purn) Moeldoko mengajak generasi muda turun ke pertanian. Menurutnya, sektor pertanian tidak hanya budidaya saja, tapi banyak aspek lain yang dapat dikembangkan petani milenial.
“Ekosistem pertanian itu sangat luas, tidak harus selalu berlumpur-lumpur,” tegas Moeldoko saat melantik Dewan Pengurus HKTI Provinsi Sulawesi Tengah yang digelar secara daring dan luring terbatas, di Jakarta, Jumat (26/2).
HKTI Sulawesi Tenggara dipimpin Ketua Delis Julkarson Hehi, yang juga menjabat sebagai Bupati terpilih Morowali Utara.
Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) mengatakan, ekosistem pertanian dimulai dari riset, budidaya, teknologi pertanian, hingga pemasaran dan industri hilirnya. Untuk membangun pertanian juga saatnya menerapkan teknologi digital.
“Di era digital bagaimana teknologi digital menjadi window (jendela) yang menghubungkan supply dan demand,” ujarnya.
Moeldoko meminta HKTI turun langsung mendorong para petani milenial dan petani pada umumnya. Pendekatan teknologi pertanian menjadi prioritas sehingga produktivitas pertanian meningkat dan kesejateraan petani lebih baik.
Moeldoko mencontohkan peran HKTI dan M-Tani di Food Estate Kalimatan Tengah. Di sana, HKTI hadir mendampingi petani. Sementara infrastruktur dibantu oleh Kementerian PUPR.
Sedangkan Kementerian Pertanian menyiapkan lahan sampai siap tanam dan memberikan subsidi pupuk dan benih. “Dalam setiap hektar mendapat subsidi Rp 4 juta per hektar, dan sisanya senilai Rp 11 juta didukung oleh M-Tani bersama HKTI,” ujarnya.
Menurut Moeldoko, hang mengerjakan adalah anak-anak muda Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). “Anak-anak SMK disana luar biasa,” ungkap Moeldoko. [DIT]
]]> Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jenderal (Purn) Moeldoko mengajak generasi muda turun ke pertanian. Menurutnya, sektor pertanian tidak hanya budidaya saja, tapi banyak aspek lain yang dapat dikembangkan petani milenial.
“Ekosistem pertanian itu sangat luas, tidak harus selalu berlumpur-lumpur,” tegas Moeldoko saat melantik Dewan Pengurus HKTI Provinsi Sulawesi Tengah yang digelar secara daring dan luring terbatas, di Jakarta, Jumat (26/2).
HKTI Sulawesi Tenggara dipimpin Ketua Delis Julkarson Hehi, yang juga menjabat sebagai Bupati terpilih Morowali Utara.
Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) mengatakan, ekosistem pertanian dimulai dari riset, budidaya, teknologi pertanian, hingga pemasaran dan industri hilirnya. Untuk membangun pertanian juga saatnya menerapkan teknologi digital.
“Di era digital bagaimana teknologi digital menjadi window (jendela) yang menghubungkan supply dan demand,” ujarnya.
Moeldoko meminta HKTI turun langsung mendorong para petani milenial dan petani pada umumnya. Pendekatan teknologi pertanian menjadi prioritas sehingga produktivitas pertanian meningkat dan kesejateraan petani lebih baik.
Moeldoko mencontohkan peran HKTI dan M-Tani di Food Estate Kalimatan Tengah. Di sana, HKTI hadir mendampingi petani. Sementara infrastruktur dibantu oleh Kementerian PUPR.
Sedangkan Kementerian Pertanian menyiapkan lahan sampai siap tanam dan memberikan subsidi pupuk dan benih. “Dalam setiap hektar mendapat subsidi Rp 4 juta per hektar, dan sisanya senilai Rp 11 juta didukung oleh M-Tani bersama HKTI,” ujarnya.
Menurut Moeldoko, hang mengerjakan adalah anak-anak muda Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). “Anak-anak SMK disana luar biasa,” ungkap Moeldoko. [DIT]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .