
Kunjungi Rusia dan Ukraina Presiden Ambil Risiko Besar Untuk Dunia dan Kemanusiaan
Presiden Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Rusia dan Ukraina. Hal itu dilakukan untuk membuka ruang dialog pada kedua negara agar menghentikan peperangan.
Anggota Komisi I DPR Rudianto Tjen mengaku bangga dengan langkah Presiden Jokowi yang dengan gagah berani akan menuju Ukraina dan Rusia untuk satu tujuan mulia, yaitu mendamaikan dan berjuang menghentikan perang yang sangat menyengsarakan dunia.
“Juga telah merobek kedamaian kawasan, beliau (Jokowi) mengambil resiko yang besar untuk dunia dan kemanusiaan,” puji Rudianto dalam keterangannya, Selasa (28/6).
Menurut Rudianto, dengan status Indonesia sebagai negara yang menganut gerakan non blok sangat tepat karena tidak memihak ke satu negara, baik ke Rusia maupun ke Ukraina.
“Sangat menguntungkan untuk meyakinkan kedua negara, kita harapkan perjuangan berat ini akan membawa hasil seperti yang di harapkan,” ujar politikus PDIP ini.
Wakil rakyat asal dapil Bangka Belitung (Babel) ini menilai, pertemuan-pertemuan bilateral antara Indonesia dan negara-negara G20 sangat efektif untuk menyelesaikan dunia dan jalan terbaik untuk semua negara.
Kata Rudianto, aksi saling boikot akan menambah berat dan bukan suatu penyelesaian yang baik. Karena itu, ia berharap peran Indonesia yang sedang giat-giatnya meyakinkan negara-negara G20 untuk datang ke Bali pasti akan membuahkan hasil
“Pertemuan G20 akan terus berjalan, diharapkan Presiden Amerika Joe Biden juga akan menghadirinya demi perkembangan kawasan,” tandasnya.■
]]> Presiden Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Rusia dan Ukraina. Hal itu dilakukan untuk membuka ruang dialog pada kedua negara agar menghentikan peperangan.
Anggota Komisi I DPR Rudianto Tjen mengaku bangga dengan langkah Presiden Jokowi yang dengan gagah berani akan menuju Ukraina dan Rusia untuk satu tujuan mulia, yaitu mendamaikan dan berjuang menghentikan perang yang sangat menyengsarakan dunia.
“Juga telah merobek kedamaian kawasan, beliau (Jokowi) mengambil resiko yang besar untuk dunia dan kemanusiaan,” puji Rudianto dalam keterangannya, Selasa (28/6).
Menurut Rudianto, dengan status Indonesia sebagai negara yang menganut gerakan non blok sangat tepat karena tidak memihak ke satu negara, baik ke Rusia maupun ke Ukraina.
“Sangat menguntungkan untuk meyakinkan kedua negara, kita harapkan perjuangan berat ini akan membawa hasil seperti yang di harapkan,” ujar politikus PDIP ini.
Wakil rakyat asal dapil Bangka Belitung (Babel) ini menilai, pertemuan-pertemuan bilateral antara Indonesia dan negara-negara G20 sangat efektif untuk menyelesaikan dunia dan jalan terbaik untuk semua negara.
Kata Rudianto, aksi saling boikot akan menambah berat dan bukan suatu penyelesaian yang baik. Karena itu, ia berharap peran Indonesia yang sedang giat-giatnya meyakinkan negara-negara G20 untuk datang ke Bali pasti akan membuahkan hasil
“Pertemuan G20 akan terus berjalan, diharapkan Presiden Amerika Joe Biden juga akan menghadirinya demi perkembangan kawasan,” tandasnya.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .