
Kuartal I, Livin’ By Mandiri Bukukan Transaksi Rp 341 T .
Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengatakan, hingga April 2021, jumlah pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri mencapai lebih dari 7,1 juta orang.
Tercatat, lebih dari 200 juta transaksi finansial dilakukan nasabah dilakukan pada platform ini pada periode Januari-Maret 2021, atau tumbuh 60 persen secara year on year (yoy). Dari frekuensi tersebut, nominal transaksi yang dibukukan mencapai Rp 341 triliun atau naik hampir 50 persen, dari capaian pada tiga bulan pertama tahun lalu.
Transaksinya mulai dari layanan pembayaran utilitas seperti listrik, air, telepon atau TV kabel, pembayaran e-commerce, pendidikan, top up e-wallet, hingga layanan pembayaran pajak ataupun kewajiban rutin lainnya.
“Fitur transfer, fitur top up e money dan fitur pembayaran memang menjadi fitur yang paling banyak diakses nasabah,” ujarnya, Rabu (26/5).
Selain itu, terdapat fitur pembayaran secara cashless melalui scan QR yang kian diminati masyarakat serta layanan cek saldo dan riwayat transaksi yang bisa dinikmati tanpa dikenakan biaya.
“Pada semester kedua ini, kami juga bakal meluncurkan pengembangan terbaru aplikasi Livin’ by Mandiri yang pastinya akan semakin memanjakan nasabah,” kata Thomas.
Jaringan ATM Link
Selain menggunakan aplikasi mobile banking, pihaknya juga memanfaatkan jaringan ATM Link untuk memperluas akses nasabah.
Bank Mandiri telah tersinergi dengan Himpunan Bank-Bank milik Negara (Himbara) untuk memperluas akses nasabah. Pasalnya, kini telah ada sekitar 45 ribu mesin ATM Link tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.
“Bersama lebih dari 13 ribu ATM Bank Mandiri, kehadiran ATM Link semakin melengkapi layanan berbasis online perseroan dan mengurangi ketergantungan nasabah pada kantor cabang,” katanya.
Sementara itu, untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan transaksi nasabah terutama pengguna ATM Link, Himbara sepakat untuk menyesuaikan skema biaya penggunaan ATM Link mulai 1 Juni 2021.
Rinciannya, biaya atas transaksi cek saldo menjadi Rp 2.500, dan tarik tunai menjadi Rp 5.000. Adapun transaksi transfer antar bank tidak dilakukan perubahan biaya atau tetap dikenakan tarif Rp 4.000.
“Sedangkan, transaksi cek saldo dan tarik tunai nasabah dengan kartu debit salah satu bank Himbara di ATM bank yang sama tidak dikenakan biaya atau gratis,” jelas Thomas.
Meski disesuaikan, Thomas memastikan, bahwa biaya transaksi di ATM Link akan lebih hemat dibandingkan dengan jaringan ATM selain Link. “Penyesuaian ini senada dengan konsep healthy business untuk bisnis yang berkelanjutan,” pungkasnya. [DWI]
]]> .
Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengatakan, hingga April 2021, jumlah pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri mencapai lebih dari 7,1 juta orang.
Tercatat, lebih dari 200 juta transaksi finansial dilakukan nasabah dilakukan pada platform ini pada periode Januari-Maret 2021, atau tumbuh 60 persen secara year on year (yoy). Dari frekuensi tersebut, nominal transaksi yang dibukukan mencapai Rp 341 triliun atau naik hampir 50 persen, dari capaian pada tiga bulan pertama tahun lalu.
Transaksinya mulai dari layanan pembayaran utilitas seperti listrik, air, telepon atau TV kabel, pembayaran e-commerce, pendidikan, top up e-wallet, hingga layanan pembayaran pajak ataupun kewajiban rutin lainnya.
“Fitur transfer, fitur top up e money dan fitur pembayaran memang menjadi fitur yang paling banyak diakses nasabah,” ujarnya, Rabu (26/5).
Selain itu, terdapat fitur pembayaran secara cashless melalui scan QR yang kian diminati masyarakat serta layanan cek saldo dan riwayat transaksi yang bisa dinikmati tanpa dikenakan biaya.
“Pada semester kedua ini, kami juga bakal meluncurkan pengembangan terbaru aplikasi Livin’ by Mandiri yang pastinya akan semakin memanjakan nasabah,” kata Thomas.
Jaringan ATM Link
Selain menggunakan aplikasi mobile banking, pihaknya juga memanfaatkan jaringan ATM Link untuk memperluas akses nasabah.
Bank Mandiri telah tersinergi dengan Himpunan Bank-Bank milik Negara (Himbara) untuk memperluas akses nasabah. Pasalnya, kini telah ada sekitar 45 ribu mesin ATM Link tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.
“Bersama lebih dari 13 ribu ATM Bank Mandiri, kehadiran ATM Link semakin melengkapi layanan berbasis online perseroan dan mengurangi ketergantungan nasabah pada kantor cabang,” katanya.
Sementara itu, untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan transaksi nasabah terutama pengguna ATM Link, Himbara sepakat untuk menyesuaikan skema biaya penggunaan ATM Link mulai 1 Juni 2021.
Rinciannya, biaya atas transaksi cek saldo menjadi Rp 2.500, dan tarik tunai menjadi Rp 5.000. Adapun transaksi transfer antar bank tidak dilakukan perubahan biaya atau tetap dikenakan tarif Rp 4.000.
“Sedangkan, transaksi cek saldo dan tarik tunai nasabah dengan kartu debit salah satu bank Himbara di ATM bank yang sama tidak dikenakan biaya atau gratis,” jelas Thomas.
Meski disesuaikan, Thomas memastikan, bahwa biaya transaksi di ATM Link akan lebih hemat dibandingkan dengan jaringan ATM selain Link. “Penyesuaian ini senada dengan konsep healthy business untuk bisnis yang berkelanjutan,” pungkasnya. [DWI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .