KPR BTN Dipercaya Kurangi Backlog Hingga 300 Ribu Per Tahun .

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berkomitmen mengurangi angka kebutuhan rumah (backlog) dengan menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

KPR yang disalurkan BTN dipercaya mengurangi angka backlog sebesar 200-300 ribu hunian per tahunnya. Dengan begitu, angka backlog diprediksi bisa turun menjadi 4-4,5 juta pada akhir 2030.

Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan angka backlog di Indonesia terbagi atas dua perhitungan. Pertama, angka backlog berdasarkan kepemilikan rumah yang mencapai 11 juta. Kemudian, angka backlog berdasarkan keterhunian yang mencapai 7,5 juta rumah tangga.

“Jika ada konsistensi dan upaya bersama dari seluruh pihak baik pemerintah, asosiasi, serta dibantu bank lain, bisa ada 600 ribu unit rumah yang dibiayai per tahun. Artinya pada 2030 angka backlog bisa turun menjadi 4-4,5 juta,” jelas Nixon di Jakarta, Jumat (5/2).

Nixon meyakini penurunan signifikan pada angka backlog tersebut merupakan keniscayaan. Pasalnya, pemerintah kian fokus pada sektor perumahan. Apalagi, di masa pandemi ini, rumah menjadi penopang utama berbagai aktivitas seperti bekerja, beribadah, hingga sekolah.

Sejak dipercaya menjadi salah satu bank penyalur Program Satu Juta Rumah pada 2015, Bank BTN telah menyalurkan lebih dari 1,25 juta unit rumah. “Jika dibagi rata-rata per tahun, kami telah menyalurkan KPR untuk 250 ribu hingga 300 ribu unit rumah. Kami berkomitmen akan terus mendukung Program Satu Juta Rumah di periode 2 ini,” tuturnya. [DWI]

]]> .
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berkomitmen mengurangi angka kebutuhan rumah (backlog) dengan menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

KPR yang disalurkan BTN dipercaya mengurangi angka backlog sebesar 200-300 ribu hunian per tahunnya. Dengan begitu, angka backlog diprediksi bisa turun menjadi 4-4,5 juta pada akhir 2030.

Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan angka backlog di Indonesia terbagi atas dua perhitungan. Pertama, angka backlog berdasarkan kepemilikan rumah yang mencapai 11 juta. Kemudian, angka backlog berdasarkan keterhunian yang mencapai 7,5 juta rumah tangga.

“Jika ada konsistensi dan upaya bersama dari seluruh pihak baik pemerintah, asosiasi, serta dibantu bank lain, bisa ada 600 ribu unit rumah yang dibiayai per tahun. Artinya pada 2030 angka backlog bisa turun menjadi 4-4,5 juta,” jelas Nixon di Jakarta, Jumat (5/2).

Nixon meyakini penurunan signifikan pada angka backlog tersebut merupakan keniscayaan. Pasalnya, pemerintah kian fokus pada sektor perumahan. Apalagi, di masa pandemi ini, rumah menjadi penopang utama berbagai aktivitas seperti bekerja, beribadah, hingga sekolah.

Sejak dipercaya menjadi salah satu bank penyalur Program Satu Juta Rumah pada 2015, Bank BTN telah menyalurkan lebih dari 1,25 juta unit rumah. “Jika dibagi rata-rata per tahun, kami telah menyalurkan KPR untuk 250 ribu hingga 300 ribu unit rumah. Kami berkomitmen akan terus mendukung Program Satu Juta Rumah di periode 2 ini,” tuturnya. [DWI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories