Kontribusinya Capai Rp 15 Triliun, Mas Menteri Bakal Bentuk Satgas Anti Pembajakan Film

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ingin membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Pembajakan untuk mendukung industri perfilman di Tanah Air. Sandiaga akan berkolaborasi dengan industri untuk mewujudkan rencana itu.

“Karena pemerintah yakin betul bahwa yang lebih tahu akan kebutuhan adalah industri itu sendiri,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3).

Industri film diyakini dapat menjadi penggerak bagi bangkitnya pemulihan ekonomi dari sisi ekonomi kreatif. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, kontribusi sektor industri film terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar Rp 15 triliun pada 2019.

Sektor industri film juga disebut-sebut telah memberikan multiplier effect tinggi. Sebab dalam pembuatan hingga penayangan film, terdapat lebih dari 2.500 jenis usaha yang terhubung dalam rantai usaha, mulai produksi hingga distribusinya.

Sandiaga mendorong kebangkitan dunia usaha perfilman melalui berbagai program. Selain membentuk Satgas Anti-Pembajakan, ia mengkaji pemberian stimulus bagi pelaku usaha yang bergerak di proses pembuatan film, mulai produksi, distribusi, hingga pemasaran.

Menurut Sandiaga, Kementerian telah berbicara dengan industri agar bantuan yang dikucurkan pemerintah tepat sasaran dan dapat memberikan dorongan yang tepat manfaat.

Sandiaga juga telah meminta dinas pariwisata dan ekonomi kreatif daerah mengkampanyekan gerakan “Kembali ke Bioskop”. Dengan gerakan ini, ia berharap kepercayaan masyarakat untuk menonton film pulih.

“Gerakan sudah tereksekusi di beberapa daerah. Bioskop sudah kembali dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin seperti di Surabaya, Jakarta, Solo. Ke depan akan terus kami tingkatkan,” ujarnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di bioskop berjalan  sesuai ketentuan. Sebab, Kementerian telah merilis panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) untuk sektor bioskop.

Selanjutnya, Sandiaga meminta vaksin Covid-19 bagi pekerja di sektor perfilman diprioritaskan. Dia menargetkan vaksinasi bagi pekerja film dapat berlangsung pada April. Saat ini, sebagian pelaku usaha di industri perfilman telah memperoleh vaksin melalui program-program daerah.

Untuk mempercepat vaksinasi, Kementerian telah mendata pekerja di bidang film, televisi, dan bioskop yang akan memperoleh jatah penyuntikan, yakni sebanyak 19.811 orang. Angka itu merupakan bagian dari 21.558 pelaku usaha lima yang bergerak di subsektor ekonomi kreatif dan MICE yang telah didaftar sebagai penerima vaksin.

“Itu target yang kami ingin capai untuk dapat diberikan prioritas khusus, karena mereka ini adalah garda depan atau frontliner. Untuk itu kita akan terus berkolaborasi dengan insan perfilman,” tutup Mas Menteri, sapaan Sandiaga. [EFI]

]]> Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ingin membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Pembajakan untuk mendukung industri perfilman di Tanah Air. Sandiaga akan berkolaborasi dengan industri untuk mewujudkan rencana itu.

“Karena pemerintah yakin betul bahwa yang lebih tahu akan kebutuhan adalah industri itu sendiri,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3).

Industri film diyakini dapat menjadi penggerak bagi bangkitnya pemulihan ekonomi dari sisi ekonomi kreatif. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, kontribusi sektor industri film terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar Rp 15 triliun pada 2019.

Sektor industri film juga disebut-sebut telah memberikan multiplier effect tinggi. Sebab dalam pembuatan hingga penayangan film, terdapat lebih dari 2.500 jenis usaha yang terhubung dalam rantai usaha, mulai produksi hingga distribusinya.

Sandiaga mendorong kebangkitan dunia usaha perfilman melalui berbagai program. Selain membentuk Satgas Anti-Pembajakan, ia mengkaji pemberian stimulus bagi pelaku usaha yang bergerak di proses pembuatan film, mulai produksi, distribusi, hingga pemasaran.

Menurut Sandiaga, Kementerian telah berbicara dengan industri agar bantuan yang dikucurkan pemerintah tepat sasaran dan dapat memberikan dorongan yang tepat manfaat.

Sandiaga juga telah meminta dinas pariwisata dan ekonomi kreatif daerah mengkampanyekan gerakan “Kembali ke Bioskop”. Dengan gerakan ini, ia berharap kepercayaan masyarakat untuk menonton film pulih.

“Gerakan sudah tereksekusi di beberapa daerah. Bioskop sudah kembali dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin seperti di Surabaya, Jakarta, Solo. Ke depan akan terus kami tingkatkan,” ujarnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di bioskop berjalan  sesuai ketentuan. Sebab, Kementerian telah merilis panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) untuk sektor bioskop.

Selanjutnya, Sandiaga meminta vaksin Covid-19 bagi pekerja di sektor perfilman diprioritaskan. Dia menargetkan vaksinasi bagi pekerja film dapat berlangsung pada April. Saat ini, sebagian pelaku usaha di industri perfilman telah memperoleh vaksin melalui program-program daerah.

Untuk mempercepat vaksinasi, Kementerian telah mendata pekerja di bidang film, televisi, dan bioskop yang akan memperoleh jatah penyuntikan, yakni sebanyak 19.811 orang. Angka itu merupakan bagian dari 21.558 pelaku usaha lima yang bergerak di subsektor ekonomi kreatif dan MICE yang telah didaftar sebagai penerima vaksin.

“Itu target yang kami ingin capai untuk dapat diberikan prioritas khusus, karena mereka ini adalah garda depan atau frontliner. Untuk itu kita akan terus berkolaborasi dengan insan perfilman,” tutup Mas Menteri, sapaan Sandiaga. [EFI]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories