Kondisi Covid-19 Indonesia Memburuk Muslim Indonesia di Penjuru Amerika Gelar Doa Bersama
Tingginya kasus Covid-19 dan tingkat kematian yang melonjak pesat di Indonesia, menyentuh banyak warga diaspora Indonesia di Amerika Serikat (AS). Tidak sedikit kabar duka dan permintaan doa datang dari komunitas warga Indonesia di AS.
Sebagai bentuk kepedulian, Indonesian Muslim Society in America (IMSA) mengadakan acara “Doa Bersama Untuk Keselamatan Indonesia dari Covid-19”. Acara ini disiarkan secara live pada Jumat pukul 6 PM PST/ 9 PM ET waktu Amerika Serikat atau Sabtu 8:00 WIB waktu Indonesia.
Hadir pada acara ini lebih dari 300 peserta melalui Zoom, Facebook Live dan YouTube Live. Juga terkumpul lebih dari 300 nama keluarga dari warga Indonesia di Amerika Serikat, yang saat ini sedang sakit atau telah meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia.
Turut hadir di acara ini, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC, Duta Besar Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, Para Konsul Jenderal RI di berbagai wilayah di Amerika Serikat, dan tokoh-tokoh organisasi muslim Indonesia di Amerika Serikat.
“Tidak perlu mengalami langsung untuk bisa berempati. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, umat muslim bagaikan satu tubuh. Satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain juga merasakan sakit. Kita bersama merasakan kedukaan, kecemasan yang dirasakan saudara-saudara kita,” kata Aria Novianto, Presiden IMSA, membuka acara Doa Bersama.
Dalam sambutannya, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC, Iwan Freddy Hari Susanto, menegaskan pentingnya dukungan doa dari masyarakat Indonesia.
“Kerja keras bersama dan langkah pemerintah Indonesia memerlukan dukungan langsung dan doa dari Ibu-Bapak di sini, serta masyarakat Indonesia yang saling membahu dimanapun berada. Agar segera membuahkan hasil positif yang kita harapkan bersama,” ujarnya.
Pernyataan ini didukung oleh Konjen RI dari berbagai wilayah di Amerika Serikat.
Dipimpin oleh Chaeri Ahmad, IMSACare, Badan Sosial IMSA, melalui https://imsa.us/care telah dan sedang aktif menggalang dana bantuan untuk Covid-19 dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, baik di Indonesia atau di Amerika Serikat.
Acara ini juga diisi tausiyah (ceramah) oleh para ustaz asal Indonesia yang sangat dikenal dan dihormati di Amerika Serikat. Ustadz Shamsi Ali dari New York misalnya, mengingatkan bahwa kekuatan tunggal yang mengontrol alam ini hanya Allah SWT.
“Kita disadarkan akan kelemahan kita. Untuk itu, kita perlu kuatkan iman untuk kembali kepada Allah SWT. Juga bahwa di balik tantangan ada optimisme, untuk memperbaiki diri di dunia agar mendapat kebaikan di akhirat,” jelasnya.
Sementara Ustaz Mohammad Joban dari Seattle menjelaskan, bagaimana sebaiknya umat Islam saat menghadapi kesulitan. “Kita sebaiknya merasa ridha (menerima) dengan qadha (ketentuan) Allah SWT,” ujarnya.
Sebagai muslim, lanjut Ustaz Mohammad Joban, manusia bisa melihat dengan positif, apa yang dikorbankan pasti ada manfaatnya dan sebaiknya mensyukuri dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Termasuk dengan menyumbang untuk saudara kita di Indonesia.
Sedangkan Ustaz Fahmi Zubir dari IMAAM Center Maryland menutup acara dengan memimpin doa dan zikir untuk keselamatan Indonesia dari Covid-19. Dengan harapan, Allah SWT memberikan Surga kepada yang telah wafat, memberi kesembuhan bagi yang terpapar dan menguatkan yang sehat.
“Semoga dengan merasakan lemahnya kita, Allah SWT memberikan kita kekuatan,” tutupnya. [RSM]
]]> Tingginya kasus Covid-19 dan tingkat kematian yang melonjak pesat di Indonesia, menyentuh banyak warga diaspora Indonesia di Amerika Serikat (AS). Tidak sedikit kabar duka dan permintaan doa datang dari komunitas warga Indonesia di AS.
Sebagai bentuk kepedulian, Indonesian Muslim Society in America (IMSA) mengadakan acara “Doa Bersama Untuk Keselamatan Indonesia dari Covid-19”. Acara ini disiarkan secara live pada Jumat pukul 6 PM PST/ 9 PM ET waktu Amerika Serikat atau Sabtu 8:00 WIB waktu Indonesia.
Hadir pada acara ini lebih dari 300 peserta melalui Zoom, Facebook Live dan YouTube Live. Juga terkumpul lebih dari 300 nama keluarga dari warga Indonesia di Amerika Serikat, yang saat ini sedang sakit atau telah meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia.
Turut hadir di acara ini, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC, Duta Besar Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, Para Konsul Jenderal RI di berbagai wilayah di Amerika Serikat, dan tokoh-tokoh organisasi muslim Indonesia di Amerika Serikat.
“Tidak perlu mengalami langsung untuk bisa berempati. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, umat muslim bagaikan satu tubuh. Satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain juga merasakan sakit. Kita bersama merasakan kedukaan, kecemasan yang dirasakan saudara-saudara kita,” kata Aria Novianto, Presiden IMSA, membuka acara Doa Bersama.
Dalam sambutannya, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC, Iwan Freddy Hari Susanto, menegaskan pentingnya dukungan doa dari masyarakat Indonesia.
“Kerja keras bersama dan langkah pemerintah Indonesia memerlukan dukungan langsung dan doa dari Ibu-Bapak di sini, serta masyarakat Indonesia yang saling membahu dimanapun berada. Agar segera membuahkan hasil positif yang kita harapkan bersama,” ujarnya.
Pernyataan ini didukung oleh Konjen RI dari berbagai wilayah di Amerika Serikat.
Dipimpin oleh Chaeri Ahmad, IMSACare, Badan Sosial IMSA, melalui https://imsa.us/care telah dan sedang aktif menggalang dana bantuan untuk Covid-19 dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, baik di Indonesia atau di Amerika Serikat.
Acara ini juga diisi tausiyah (ceramah) oleh para ustaz asal Indonesia yang sangat dikenal dan dihormati di Amerika Serikat. Ustadz Shamsi Ali dari New York misalnya, mengingatkan bahwa kekuatan tunggal yang mengontrol alam ini hanya Allah SWT.
“Kita disadarkan akan kelemahan kita. Untuk itu, kita perlu kuatkan iman untuk kembali kepada Allah SWT. Juga bahwa di balik tantangan ada optimisme, untuk memperbaiki diri di dunia agar mendapat kebaikan di akhirat,” jelasnya.
Sementara Ustaz Mohammad Joban dari Seattle menjelaskan, bagaimana sebaiknya umat Islam saat menghadapi kesulitan. “Kita sebaiknya merasa ridha (menerima) dengan qadha (ketentuan) Allah SWT,” ujarnya.
Sebagai muslim, lanjut Ustaz Mohammad Joban, manusia bisa melihat dengan positif, apa yang dikorbankan pasti ada manfaatnya dan sebaiknya mensyukuri dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Termasuk dengan menyumbang untuk saudara kita di Indonesia.
Sedangkan Ustaz Fahmi Zubir dari IMAAM Center Maryland menutup acara dengan memimpin doa dan zikir untuk keselamatan Indonesia dari Covid-19. Dengan harapan, Allah SWT memberikan Surga kepada yang telah wafat, memberi kesembuhan bagi yang terpapar dan menguatkan yang sehat.
“Semoga dengan merasakan lemahnya kita, Allah SWT memberikan kita kekuatan,” tutupnya. [RSM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .