Kepala Badan Siber Hinsa Jamin Keamanan Data Center Nasional .
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen (purn) TNI AD, Hinsa Siburian memastikan badan siber terlibat penuh dalam rencana pembangunan pusat data nasional dalam sisi keamanan.
Dijelaskannya, pusat data ini memang dibangun oleh asing dalam hal ini Prancis, cuma BSSN sampai saat ini belum menerima Design Engineering Development dari pusat data nasional ini.
“Itu sedang kami kejar, tapi sejak awal kami aktif berkoordinasi sehingga nanti apakah dalam rancangan itu sudah dibuat bagaimana sistem keamanannya,” kata Hinsa dalam Rapat Kerja Komisi I di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (5/2).
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional terkait perencanaan dan anggaran dari pusat data nasional ini.
Namun dari informasi yang diterimanya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pihak Prancis hanya membangun fisiknya saja. Sementara mengenai isi dari keseluruhan pusat data nasional semuanya dikerjakan Pemerintah.
“Yang paling utama itu memang isinya supaya jangan nanti ditanam dalam piranti lunaknya itu sesuatu hal yang tidak kita inginkan. Secara umum tinjauannya seperti itu dan kami ikut di dalamnya dan dalam hal keamanan tidak ada masalah untuk pembangunan pusat data nasional,” tegasnya. [KAL]
]]> .
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen (purn) TNI AD, Hinsa Siburian memastikan badan siber terlibat penuh dalam rencana pembangunan pusat data nasional dalam sisi keamanan.
Dijelaskannya, pusat data ini memang dibangun oleh asing dalam hal ini Prancis, cuma BSSN sampai saat ini belum menerima Design Engineering Development dari pusat data nasional ini.
“Itu sedang kami kejar, tapi sejak awal kami aktif berkoordinasi sehingga nanti apakah dalam rancangan itu sudah dibuat bagaimana sistem keamanannya,” kata Hinsa dalam Rapat Kerja Komisi I di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (5/2).
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional terkait perencanaan dan anggaran dari pusat data nasional ini.
Namun dari informasi yang diterimanya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pihak Prancis hanya membangun fisiknya saja. Sementara mengenai isi dari keseluruhan pusat data nasional semuanya dikerjakan Pemerintah.
“Yang paling utama itu memang isinya supaya jangan nanti ditanam dalam piranti lunaknya itu sesuatu hal yang tidak kita inginkan. Secara umum tinjauannya seperti itu dan kami ikut di dalamnya dan dalam hal keamanan tidak ada masalah untuk pembangunan pusat data nasional,” tegasnya. [KAL]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .