Kemlu: Tak Ada Korban WNI Dalam Gempa Fukushima, Jepang
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menegaskan, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa M7,3 yang menghantam lepas pantai di wilayah Fukushima, Jepang.
“KBRI Tokyo telah menjangkau simpul-simpul masyarakat dan sejauh ini tidak terdapat laporan WNI yang menjadi korban. KBRI Tokyo akan terus berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat dimaksud,” demikian rilis Kemlu pada Sabtu (13/2) waktu setempat.
Getaran gempa yang berpusat di kedalaman 60 kilometer di bawah permukaan laut di Fukushima, terasa di sebagian Fukushima, Miyagi, Tochigi, Iwate, Ibaraki, dan Tokyo.
Badan Meteorologi Jepang telah menginformasikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga Minggu (14/2) pagi, sedikitnya 50 orang mengalami luka-luka di Fukushima dan Miyagi, dan 950 ribu rumah mengalami pemadaman aliran listrik.
“Pemerintah Jepang telah melakukan pemeriksaan atas Reaktor Nuklir Fukushima. Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan,” ungkap Kemlu.
Berdasarkan data Imigrasi Jepang per Juni 2020, total WNI di Jepang berjumlah 66.084 orang. Sebanyak 1.524 orang di antaranya, berada di wilayah dua wilayah paling terdampak gempa, yaitu di Fukushima sebanyak 540 orang dan Miyagi 984 orang.
“Seluruh WNI diminta tetap tenang dan waspada, serta aktif mengikuti perkembangan informasi dan petunjuk dari Otoritas Jepang,” demikian imbauan dari KBRI Tokyo.
Masyarakat dapat menghubungi KBRI Tokyo pada hotline +81 80 3506 8612 dan + 81 80 4940 7419. [HES]
]]> Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menegaskan, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa M7,3 yang menghantam lepas pantai di wilayah Fukushima, Jepang.
“KBRI Tokyo telah menjangkau simpul-simpul masyarakat dan sejauh ini tidak terdapat laporan WNI yang menjadi korban. KBRI Tokyo akan terus berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat dimaksud,” demikian rilis Kemlu pada Sabtu (13/2) waktu setempat.
Getaran gempa yang berpusat di kedalaman 60 kilometer di bawah permukaan laut di Fukushima, terasa di sebagian Fukushima, Miyagi, Tochigi, Iwate, Ibaraki, dan Tokyo.
Badan Meteorologi Jepang telah menginformasikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga Minggu (14/2) pagi, sedikitnya 50 orang mengalami luka-luka di Fukushima dan Miyagi, dan 950 ribu rumah mengalami pemadaman aliran listrik.
“Pemerintah Jepang telah melakukan pemeriksaan atas Reaktor Nuklir Fukushima. Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan,” ungkap Kemlu.
Berdasarkan data Imigrasi Jepang per Juni 2020, total WNI di Jepang berjumlah 66.084 orang. Sebanyak 1.524 orang di antaranya, berada di wilayah dua wilayah paling terdampak gempa, yaitu di Fukushima sebanyak 540 orang dan Miyagi 984 orang.
“Seluruh WNI diminta tetap tenang dan waspada, serta aktif mengikuti perkembangan informasi dan petunjuk dari Otoritas Jepang,” demikian imbauan dari KBRI Tokyo.
Masyarakat dapat menghubungi KBRI Tokyo pada hotline +81 80 3506 8612 dan + 81 80 4940 7419. [HES]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .