Keliling Jatim Dari Pagi Sampai Sore Jokowi Lagi Dorong Puan?
Seharian kemarin, Puan Maharani menghabiskan waktu bersama Presiden Jokowi di Jawa Timur. Selain ikut kegiatan formal, Ketua DPR ini juga diajak Jokowi blusukan ke tengah sawah dan berdialog dengan wong cilik. Kegiatan yang tak biasa ini, menimbulkan banyak spekulasi. Apakah Jokowi sedang berupaya naikin Puan?
Elektabilitas Puan sebagai calon presiden menurut berbagai lembaga survei tak segemilang dengan berbagai jabatan yang dipegangnya. Di internal Banteng saja, elektabilitas Puan masih tertinggal jauh dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Padahal, sebagai putri mahkota, Puan pernah menduduki beberapa jabatan strategis. Di pemerintahan, Puan pernah menjabat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Kerja. Di parlemen, jabatan Puan saat ini sangat bergengsi sebagai Ketua DPR. Belum lagi trahnya sebagai keluarga Soekarno, tentu punya kans besar untuk mendapatkan tiket bertarung di Pilpres 2024. Meskipun pamornya masih belum memuaskan.
Kemarin, sebagai Ketua DPR, untuk pertama kalinya Puan ikut langsung sejumlah kegiatan Jokowi. Pagi-pagi, Puan sudah berada di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ia mengenakan pakaian serba hitam. Formal. Tapi terlihat kasual dan sporty karena tas selempang mini dan sneakers yang dikenakannya.
Lalu, Puan terbang ke Malang, Jawa Timur bersama Jokowi menaiki Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Dari pimpinan DPR, cuma ada Puan di dalam pesawat itu. Sementara dari anggota kabinet, ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Tiba di Pangkalan TNI AL Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Presiden dan rombongan disambut tuan rumah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Lalu langsung bergegas menuju Hanggar Lanudal Juanda.
Di sana, keluarga, istri dan anak korban KRI Nanggala-402 sudah menunggu. Selain itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan KSAL Laksamana Yudo Margono, juga ikut menghadiri.
Jokowi menyapa, berbincang dan menyimak dengan seksama cerita-cerita keluarga korban. Pun demikian Puan. “Kami menyadari bahwa duka yang paling dalam pasti dirasakan oleh anggota keluarga,” ucap Puan.
Ia duduk di samping Jokowi ketika RI 1 itu menyampaikan sepatah dua kata. Silaturahmi, berlangsung penuh kekeluargaan. Dalam kesempatan itu, Jokowi memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada para awak KRI Nanggala-402 yang gugur. Ia juga menjamin pendidikan putra-putri awak kapal selam tersebut hingga perguruan tinggi.
“Nanti ibu-ibu sekalian akan juga dibangunkan rumah yang tempatnya kami nanti mengikuti ibu-ibu semuanya. Terserah bisa di Gresik, di Sidoarjo, atau di tempat lain,” ucap Jokowi.
Kelar acara itu, Jokowi dan Puan pergi ke Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Menengok petani. Di sana, ada yang lagi panen, ada pula yang lagi nanam padi. Dua anak banteng itu terlihat menyapa dan berbaur dengan petani, hingga jongkok bareng di pematang sawah.
“Saya bersama dengan Ibu Puan Maharani Ketua DPR RI, dan juga para menteri, gubernur, dan bupati untuk memastikan bahwa produksi padi yang ada, panen yang ada, betul-betul bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia,” kata mantan Wali Kota Solo itu.
Jika pernyataan Jokowi bicara soal produksi, Puan cenderung menyoroti profesi petani yang terancam punah karena kurang dilirik anak muda. Sementara profesi ini punya peran yang cukup strategis. “Pertanian adalah urusan hidup matinya sebuah bangsa,” jelas puteri Ketua Umum PDIP ini.
Selesai menengok petani, sorenya Jokowi dan Puan berkunjung pula ke Majangtengah, Kecamatan Dampit, Malang. Lokasi terdampak gempa bumi. Di sana, keduanya berkeliling dan berdialog dengan korban gempa di tenda-tenda yang berdiri di atas reruntuhan rumah. Jokowi dan Puan tampak seksama menyimak keluh-kesah warga.
Tercatat, sebanyak 1.716 rumah dinyatakan rusak berat akibat gempa berkekuatan 6,1 magnitudo yang melanda Malang pada Sabtu (10/4) lalu. Sisanya, 5.750 rumah rusak ringan dan 3.894 rumah rusak sedang. Selain itu, lebih dari 300 unit fasilitas umum juga rusak.
Jokowi mengatakan, setiap warga yang rumahnya rusak berat akan mendapat bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Fasilitas umum yang rusak juga akan dibangun kembali, agar kehidupan warga bisa kembali normal. “Semuanya sudah segera dimulai dikerjakan dalam bulan-bulan Mei ini,” sebutnya.
Kepada korban gempa, Puan juga memastikan DPR akan terus bersinergi dengan pemerintah untuk menghadirkan langkah-langkah yang nyata dalam membantu korban gempa. Ia juga mendukung pembangunan 300 hunian sementara.
“Kami di DPR RI akan terus bekerja dalam kapasitas kami untuk memulihkan kehidupan Bapak/Ibu sekalian,” ucapnya ketika berbincang dengan warga korban gempa.
Lalu apa makna yang bisa ditangkap dari blusukan Jokowi dengan Puan ini? Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, blusukan yang dilakukan kedua kader PDIP itu adalah kultur kepemimpinan yang diajarkan di partainya. Bung Karno, sebutnya, juga blusukan ketika mengorganisir rakyat, memberikan pendidikan politik, sekaligus dalam memahami amanat penderitaan rakyat.
“Bu Mega, ketika berhadapan dengan pemerintahan otoriter juga melakukan blusukan,” kisah Hasto kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Ketika itu, lanjut Hasto, Ketumnya itu blusukan ketika melantik koordinator kecamatan di seluruh Indonesia, mendengarkan suara rakyat yang tidak bisa bicara karena pemerintahan yang represif. Begitupun blusukan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, yang mendapat respons positif dari rakyat. “Jika hari ini Pak Jokowi dan Mbak Puan melakukan blusukan, itu bagian dari kultur Partai yang memang harus dilakukan oleh seluruh kader Partai,” sambungnya.
Namun, pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio melihat dengan kacamata berbeda. Blusukan bareng itu besar kemungkinan untuk mendongkrak Puan. Sebab, Puan disebut-sebut bakal dijagokan dalam Pilpres 2024 mendatang. Sementara elektabilitas maupun popularitas Puan masih belum terlalu tinggi. [SAR]
]]> Seharian kemarin, Puan Maharani menghabiskan waktu bersama Presiden Jokowi di Jawa Timur. Selain ikut kegiatan formal, Ketua DPR ini juga diajak Jokowi blusukan ke tengah sawah dan berdialog dengan wong cilik. Kegiatan yang tak biasa ini, menimbulkan banyak spekulasi. Apakah Jokowi sedang berupaya naikin Puan?
Elektabilitas Puan sebagai calon presiden menurut berbagai lembaga survei tak segemilang dengan berbagai jabatan yang dipegangnya. Di internal Banteng saja, elektabilitas Puan masih tertinggal jauh dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Padahal, sebagai putri mahkota, Puan pernah menduduki beberapa jabatan strategis. Di pemerintahan, Puan pernah menjabat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Kerja. Di parlemen, jabatan Puan saat ini sangat bergengsi sebagai Ketua DPR. Belum lagi trahnya sebagai keluarga Soekarno, tentu punya kans besar untuk mendapatkan tiket bertarung di Pilpres 2024. Meskipun pamornya masih belum memuaskan.
Kemarin, sebagai Ketua DPR, untuk pertama kalinya Puan ikut langsung sejumlah kegiatan Jokowi. Pagi-pagi, Puan sudah berada di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ia mengenakan pakaian serba hitam. Formal. Tapi terlihat kasual dan sporty karena tas selempang mini dan sneakers yang dikenakannya.
Lalu, Puan terbang ke Malang, Jawa Timur bersama Jokowi menaiki Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Dari pimpinan DPR, cuma ada Puan di dalam pesawat itu. Sementara dari anggota kabinet, ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Tiba di Pangkalan TNI AL Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Presiden dan rombongan disambut tuan rumah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Lalu langsung bergegas menuju Hanggar Lanudal Juanda.
Di sana, keluarga, istri dan anak korban KRI Nanggala-402 sudah menunggu. Selain itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan KSAL Laksamana Yudo Margono, juga ikut menghadiri.
Jokowi menyapa, berbincang dan menyimak dengan seksama cerita-cerita keluarga korban. Pun demikian Puan. “Kami menyadari bahwa duka yang paling dalam pasti dirasakan oleh anggota keluarga,” ucap Puan.
Ia duduk di samping Jokowi ketika RI 1 itu menyampaikan sepatah dua kata. Silaturahmi, berlangsung penuh kekeluargaan. Dalam kesempatan itu, Jokowi memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada para awak KRI Nanggala-402 yang gugur. Ia juga menjamin pendidikan putra-putri awak kapal selam tersebut hingga perguruan tinggi.
“Nanti ibu-ibu sekalian akan juga dibangunkan rumah yang tempatnya kami nanti mengikuti ibu-ibu semuanya. Terserah bisa di Gresik, di Sidoarjo, atau di tempat lain,” ucap Jokowi.
Kelar acara itu, Jokowi dan Puan pergi ke Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Menengok petani. Di sana, ada yang lagi panen, ada pula yang lagi nanam padi. Dua anak banteng itu terlihat menyapa dan berbaur dengan petani, hingga jongkok bareng di pematang sawah.
“Saya bersama dengan Ibu Puan Maharani Ketua DPR RI, dan juga para menteri, gubernur, dan bupati untuk memastikan bahwa produksi padi yang ada, panen yang ada, betul-betul bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia,” kata mantan Wali Kota Solo itu.
Jika pernyataan Jokowi bicara soal produksi, Puan cenderung menyoroti profesi petani yang terancam punah karena kurang dilirik anak muda. Sementara profesi ini punya peran yang cukup strategis. “Pertanian adalah urusan hidup matinya sebuah bangsa,” jelas puteri Ketua Umum PDIP ini.
Selesai menengok petani, sorenya Jokowi dan Puan berkunjung pula ke Majangtengah, Kecamatan Dampit, Malang. Lokasi terdampak gempa bumi. Di sana, keduanya berkeliling dan berdialog dengan korban gempa di tenda-tenda yang berdiri di atas reruntuhan rumah. Jokowi dan Puan tampak seksama menyimak keluh-kesah warga.
Tercatat, sebanyak 1.716 rumah dinyatakan rusak berat akibat gempa berkekuatan 6,1 magnitudo yang melanda Malang pada Sabtu (10/4) lalu. Sisanya, 5.750 rumah rusak ringan dan 3.894 rumah rusak sedang. Selain itu, lebih dari 300 unit fasilitas umum juga rusak.
Jokowi mengatakan, setiap warga yang rumahnya rusak berat akan mendapat bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Fasilitas umum yang rusak juga akan dibangun kembali, agar kehidupan warga bisa kembali normal. “Semuanya sudah segera dimulai dikerjakan dalam bulan-bulan Mei ini,” sebutnya.
Kepada korban gempa, Puan juga memastikan DPR akan terus bersinergi dengan pemerintah untuk menghadirkan langkah-langkah yang nyata dalam membantu korban gempa. Ia juga mendukung pembangunan 300 hunian sementara.
“Kami di DPR RI akan terus bekerja dalam kapasitas kami untuk memulihkan kehidupan Bapak/Ibu sekalian,” ucapnya ketika berbincang dengan warga korban gempa.
Lalu apa makna yang bisa ditangkap dari blusukan Jokowi dengan Puan ini? Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, blusukan yang dilakukan kedua kader PDIP itu adalah kultur kepemimpinan yang diajarkan di partainya. Bung Karno, sebutnya, juga blusukan ketika mengorganisir rakyat, memberikan pendidikan politik, sekaligus dalam memahami amanat penderitaan rakyat.
“Bu Mega, ketika berhadapan dengan pemerintahan otoriter juga melakukan blusukan,” kisah Hasto kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Ketika itu, lanjut Hasto, Ketumnya itu blusukan ketika melantik koordinator kecamatan di seluruh Indonesia, mendengarkan suara rakyat yang tidak bisa bicara karena pemerintahan yang represif. Begitupun blusukan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, yang mendapat respons positif dari rakyat. “Jika hari ini Pak Jokowi dan Mbak Puan melakukan blusukan, itu bagian dari kultur Partai yang memang harus dilakukan oleh seluruh kader Partai,” sambungnya.
Namun, pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio melihat dengan kacamata berbeda. Blusukan bareng itu besar kemungkinan untuk mendongkrak Puan. Sebab, Puan disebut-sebut bakal dijagokan dalam Pilpres 2024 mendatang. Sementara elektabilitas maupun popularitas Puan masih belum terlalu tinggi. [SAR]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .