Kejar Herd Immunity Mendes Dorong Warga Desa Dapat Vaksin Dosis Kedua

Upaya pengendalian pandemi Covid-19 di tanah air terus menunjukkan hasil menggembirakan. Kendati demikian, upaya mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) harus tetap dikejar. Salah satunya, dengan memastikan 70 persen warga desa mendapat vaksin Covid-19 dosis kedua.

“Kuncinya (menurunkan kasus Covid-19) ada dua kata Pak Presiden, yang pertama pakai masker dan kedua percepatan vaksinasi, sehingga herd immunity menjadi target utama. Kami berharap seluruh warga desa minimal 70 persen menjadi sasaran vaksinasi dan tuntas dengan mendapatkan dua dosis,” ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Hal itu disampaikan Halim saat Apel Pagi, di lingkungan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Senin (4/10).

Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengatakan, penurunan kasus positif, kasus aktif, hingga turunnya tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancyr ate) rumah sakit rujukan Covid-19 dalam dua bulan terakhir patut disyukuri.

Menurutnya capaian ini sungguh luar biasa, mengingat banyak negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia justru mengalami kenaikan angka kasus harian Covid-19.

“Hari ini Alhamdulillah kita bersyukur, kondisi kesehatan bangsa kita semakin membaik, angka Covid semakin menurun dan tentu tidak ada cara lain dari kita selain terus berikthiar agar kondisi yang sudah makin baik ini jangan sampai kemudian naik lagi,” imbaunya.

 

Dia meminta serbuan vaksinasi harus terus digenjot ke pelosok-pelosok desa di Indonesia. Para pendamping desa harus bekerjasama dengan kepala desa untuk meyakinkan seluruh warga agar mau menerima vaksin Covid-19.

Pemberian vaksin akan mempercepat pemulihan Kesehatan sehingga aktivitas ekonomi bisa berjalan lebih cepat.

“Masih banyak stigma negatif terkait vaksin di kalangan warga sehingga mereka takut menerima vaksin. Ini menjadi tugas pendamping desa dan kepala desa untuk meyakinkan mereka jika vaksin aman dan halal,” tegaa Gus Halim. 

Gus Halim juga berharap para pegawai di lingkungan Kemendes PDTT, termasuk para pendamping desa bisa menjadi role model untuk hidup sehat di tengah pandemi.

Ketaatan terhadap protokol Kesehatan seperti disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan saat beraktivitas di ruang publik, harus menjadi kebiasaan.

“Ada 10 ribu ASN misalnya, di Kementerian Desa beserta seluruh pendamping dan lain-lain, saya yakin mereka semua menjadi agen perubahan sekaligus menjadi percontohan,” harapnya.

Dalam kesempatan itu Gus Halim juga melepas pegawai Kemendes PDTT yang memasuki waktu purna bakti.

Ada 124 ASN yang terdiri dari 3 orang pejabat pimpinan tinggi pratama, 4 orang pejabat fungsional ahli utama, 8 orang pejabat fungsional ahli madya, 18 kasubbag dan jabatan fungsional ahli muda, serta 91 orang pejabat fungsional tertentu dan pelaksana yang tahun ini memasuki masa pensiun. [DIR]

]]> Upaya pengendalian pandemi Covid-19 di tanah air terus menunjukkan hasil menggembirakan. Kendati demikian, upaya mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) harus tetap dikejar. Salah satunya, dengan memastikan 70 persen warga desa mendapat vaksin Covid-19 dosis kedua.

“Kuncinya (menurunkan kasus Covid-19) ada dua kata Pak Presiden, yang pertama pakai masker dan kedua percepatan vaksinasi, sehingga herd immunity menjadi target utama. Kami berharap seluruh warga desa minimal 70 persen menjadi sasaran vaksinasi dan tuntas dengan mendapatkan dua dosis,” ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Hal itu disampaikan Halim saat Apel Pagi, di lingkungan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Senin (4/10).

Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengatakan, penurunan kasus positif, kasus aktif, hingga turunnya tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancyr ate) rumah sakit rujukan Covid-19 dalam dua bulan terakhir patut disyukuri.

Menurutnya capaian ini sungguh luar biasa, mengingat banyak negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia justru mengalami kenaikan angka kasus harian Covid-19.

“Hari ini Alhamdulillah kita bersyukur, kondisi kesehatan bangsa kita semakin membaik, angka Covid semakin menurun dan tentu tidak ada cara lain dari kita selain terus berikthiar agar kondisi yang sudah makin baik ini jangan sampai kemudian naik lagi,” imbaunya.

 

Dia meminta serbuan vaksinasi harus terus digenjot ke pelosok-pelosok desa di Indonesia. Para pendamping desa harus bekerjasama dengan kepala desa untuk meyakinkan seluruh warga agar mau menerima vaksin Covid-19.

Pemberian vaksin akan mempercepat pemulihan Kesehatan sehingga aktivitas ekonomi bisa berjalan lebih cepat.

“Masih banyak stigma negatif terkait vaksin di kalangan warga sehingga mereka takut menerima vaksin. Ini menjadi tugas pendamping desa dan kepala desa untuk meyakinkan mereka jika vaksin aman dan halal,” tegaa Gus Halim. 

Gus Halim juga berharap para pegawai di lingkungan Kemendes PDTT, termasuk para pendamping desa bisa menjadi role model untuk hidup sehat di tengah pandemi.

Ketaatan terhadap protokol Kesehatan seperti disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan saat beraktivitas di ruang publik, harus menjadi kebiasaan.

“Ada 10 ribu ASN misalnya, di Kementerian Desa beserta seluruh pendamping dan lain-lain, saya yakin mereka semua menjadi agen perubahan sekaligus menjadi percontohan,” harapnya.

Dalam kesempatan itu Gus Halim juga melepas pegawai Kemendes PDTT yang memasuki waktu purna bakti.

Ada 124 ASN yang terdiri dari 3 orang pejabat pimpinan tinggi pratama, 4 orang pejabat fungsional ahli utama, 8 orang pejabat fungsional ahli madya, 18 kasubbag dan jabatan fungsional ahli muda, serta 91 orang pejabat fungsional tertentu dan pelaksana yang tahun ini memasuki masa pensiun. [DIR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories