
Kebanjiran, 3 Ribuan Hektare Padi Di Cirebon Gagal Tanam
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mencatat, hingga akhir Februari 2021, terdapat 3.074 hektare tanaman padi yang mengalami gagal tanam, imbas terendam banjir yang melanda daerah itu.
“Yang gagal tanam itu mencapai 3.074 hektare areal persawahan,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman di Cirebon, Sabtu (27/2/2021).
Menurut dia, dari total areal persawahan yang terendam banjir seluas 6.800 hektare, 3.074 hektare di antaranya mengalami gagal tanam. Sisanya bisa diselamatkan.
Ketika terendam lebih dari tiga hari, lanjut Wasman, tanaman padi otomatis akan mati. Kalaupun masih dipelihara, tidak akan bisa tumbuh maksimal. “Dipastikan sudah tidak dapat tertolong lagi, karena akan mati,” katanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, jelas Wasman, akan mengupayakan untuk membantu para petani mendapatkan bibit gratis. Tapi butuh proses yang tidak sebentar.
Untuk itu, pihaknya meminta para petani, agar dapat menanam ulang dan juga mengikutsertakan areal persawahannya pada asuransi usaha pertanian. “Kita usahakan untuk para petani yang sawahnya terendam mendapatkan bantuan bibit. Tapi mereka harus sabar, karena prosesnya juga memakan waktu lama,” tuturnya. [RSM]
]]> Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mencatat, hingga akhir Februari 2021, terdapat 3.074 hektare tanaman padi yang mengalami gagal tanam, imbas terendam banjir yang melanda daerah itu.
“Yang gagal tanam itu mencapai 3.074 hektare areal persawahan,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman di Cirebon, Sabtu (27/2/2021).
Menurut dia, dari total areal persawahan yang terendam banjir seluas 6.800 hektare, 3.074 hektare di antaranya mengalami gagal tanam. Sisanya bisa diselamatkan.
Ketika terendam lebih dari tiga hari, lanjut Wasman, tanaman padi otomatis akan mati. Kalaupun masih dipelihara, tidak akan bisa tumbuh maksimal. “Dipastikan sudah tidak dapat tertolong lagi, karena akan mati,” katanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, jelas Wasman, akan mengupayakan untuk membantu para petani mendapatkan bibit gratis. Tapi butuh proses yang tidak sebentar.
Untuk itu, pihaknya meminta para petani, agar dapat menanam ulang dan juga mengikutsertakan areal persawahannya pada asuransi usaha pertanian. “Kita usahakan untuk para petani yang sawahnya terendam mendapatkan bantuan bibit. Tapi mereka harus sabar, karena prosesnya juga memakan waktu lama,” tuturnya. [RSM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .