Kasus Covid-19 Di Eropa Naik Pasca Liburan, Menteri Luhut: TIdak Ada Pilihan Selain Melarang Mudik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah tidak punya banyak pilihan terkait dengan mudik Lebaran 2021 selain melarangnya. Hal itu sudah diumumkan pemerintah serta berlaku pada periode 6-17 Mei 2021. “Memang kami tidak ada pilihan banyak terkait libur ini,” kata Luhut, dalam konferensi pers, Jumat (26/3).

Alasannya, berkaca dari sejumlah negara yang telah membuka aktivitas termasuk kegiatan liburan, justru mengalami kenaikan kasus covid-19. Misalnya, sejumlah negara di Eropa, seperti Jerman, Italia, dan Prancis, serta India. Yang akhirnya memaksa negara tersebut untuk melakukan kembali penguncian wilayah (lockdown).

“Kami lihat pengalaman di Eropa, di India begitu dibuka ya langsung naik 30 persen, kasus Covid-19. Jadi kami tidak mau seperti itu terjadi di Indonesia. Karena itu, sudah diputuskan di rapat kabinet libur Lebaran ditahan dulu,” jelasnya. 

Namun, ia menyatakan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia terbilang baik, mencakup dari aspek kesehatan maupun perekonomian. “Jika dilihat dalam enam pekan terakhir, kita sudah bisa mengatasi Covid-19, tampak dari angka infeksi baru dan kematian yang mulai turun,” terangnya. [DIR]

]]> Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah tidak punya banyak pilihan terkait dengan mudik Lebaran 2021 selain melarangnya. Hal itu sudah diumumkan pemerintah serta berlaku pada periode 6-17 Mei 2021. “Memang kami tidak ada pilihan banyak terkait libur ini,” kata Luhut, dalam konferensi pers, Jumat (26/3).

Alasannya, berkaca dari sejumlah negara yang telah membuka aktivitas termasuk kegiatan liburan, justru mengalami kenaikan kasus covid-19. Misalnya, sejumlah negara di Eropa, seperti Jerman, Italia, dan Prancis, serta India. Yang akhirnya memaksa negara tersebut untuk melakukan kembali penguncian wilayah (lockdown).

“Kami lihat pengalaman di Eropa, di India begitu dibuka ya langsung naik 30 persen, kasus Covid-19. Jadi kami tidak mau seperti itu terjadi di Indonesia. Karena itu, sudah diputuskan di rapat kabinet libur Lebaran ditahan dulu,” jelasnya. 

Namun, ia menyatakan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia terbilang baik, mencakup dari aspek kesehatan maupun perekonomian. “Jika dilihat dalam enam pekan terakhir, kita sudah bisa mengatasi Covid-19, tampak dari angka infeksi baru dan kematian yang mulai turun,” terangnya. [DIR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories