Kasihan, Rupiah Loyo Sendirian Lawan Dolar AS .

Nilai tukar rupiah hari ini dibuka loyo lagi. Rupiah dibuka melemah 0,06 persen di level Rp 14.547 per dolar AS jika dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp 14.535.

Namun sayangnya, pagi ini hanya rupiah saja yang melemah, sementara mayoritas mata uang di Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,03 persen, dolar Singapura melonjak 0,05 persen, dolar Taiwan naik 0,02 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,04 persen.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya, melemah 0,35 persen menjadi 92,091. 

Di sisi lain pergerakan mata uang Garuda terhadap euro menguat cukup tinggi 0,23 persen ke level Rp 17.286, terhadap poundsterling Inggris naik 0,12 persen ke level Rp 19.945, dan terhadap dolar Australia juga naik 0,19 persen ke level Rp 11.095.

Menurut Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra, menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh IMF dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen masih menekan nilai tukar rupiah hari ini. Padahal yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kemarin, terkoreksi ke kisaran 1,61 persen. 

“Semoga ini bisa menjadi alasan penguatan nilai tukar regional, termasuk rupiah terhadap dolar AS sore nanti,” katanya dalam riset, Jumat (9/4).

Ariston memprediksi, sepanjang hari ini rupiah berpotensi menguat ke area Rp 14.500 per dolar AS hari ini, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.550 per dolar AS. [DWI]

]]> .
Nilai tukar rupiah hari ini dibuka loyo lagi. Rupiah dibuka melemah 0,06 persen di level Rp 14.547 per dolar AS jika dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp 14.535.

Namun sayangnya, pagi ini hanya rupiah saja yang melemah, sementara mayoritas mata uang di Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,03 persen, dolar Singapura melonjak 0,05 persen, dolar Taiwan naik 0,02 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,04 persen.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya, melemah 0,35 persen menjadi 92,091. 

Di sisi lain pergerakan mata uang Garuda terhadap euro menguat cukup tinggi 0,23 persen ke level Rp 17.286, terhadap poundsterling Inggris naik 0,12 persen ke level Rp 19.945, dan terhadap dolar Australia juga naik 0,19 persen ke level Rp 11.095.

Menurut Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra, menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh IMF dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen masih menekan nilai tukar rupiah hari ini. Padahal yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kemarin, terkoreksi ke kisaran 1,61 persen. 

“Semoga ini bisa menjadi alasan penguatan nilai tukar regional, termasuk rupiah terhadap dolar AS sore nanti,” katanya dalam riset, Jumat (9/4).

Ariston memprediksi, sepanjang hari ini rupiah berpotensi menguat ke area Rp 14.500 per dolar AS hari ini, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.550 per dolar AS. [DWI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories