Kasian, Gubernur DKI Diuji Macet Dan Banjir
Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari ini membuat ‘penyakit’ Jakarta kumat lagi. Sejumlah ruas jalan dan pemukiman di Jakarta kebanjiran dan menyebabkan macet di mana-mana. Dua penyakit itu membuat media sosial langsung ramai oleh serangan-serangan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang baru saja dicapreskan oleh NasDem. Duh, kasihan Anies.
Kemarin sore, hujan deras yang turun sejak siang kembali bikin Jakarta banjir lagi. Tercatat, ada 41 RT dan 17 ruas jalan yang dilanda banjir dengan ketinggian air yang berbeda-beda. Dari yang paling rendah 20 cm hingga yang paling tinggi mencapai 135 cm.
Banjir yang paling parah terjadi di Kelurahan Cipete Utara. Selain akibat diguyur hujan lebat, luapan Kali Krukut juga membuat wilayah di Kelurahan Cipete Utara menjadi lokasi yang banjirnya paling parah.
Menurut data dari BPPD Jakarta, wilayah Jaksel menjadi daerah yang paling banyak terjadi banjir. Ada 41 RT dan 7 ruas jalan yang dilanda banjir dengan ketinggian air yang berbeda-beda. Mulai dari wilayah Pejaten Barat, Ragunan, Jati Padang, Kalibata, Pancoran, Pondok Labu, Cipete Raya hingga Tegal Parang.
Sedangkan rincian ruas jalan yang terendam banjir adalah Jalan TB Simatupang, Jalan Jeruk Purut, Jalan Raya Tanjung Barat, Jalan Pejaten Raya, Jalan Intan, Jalan Kompleks Polri, Jalan Karang Tengah Raya , Jalan NIS Cilandak Timur, Jalan Wijaya Timur Jaya, Jalan H. Matasan, Jalan Baung Raya, Jalan Kebagusan II Masjid Al Itihad, hingga di Jalan Pisangan Lama, Pulo Gadung, Pisangan Timur, Jakarta Timur. Ketinggian 20 cm.
Terendamnya sejumlah ruas jalan itu, menimbulkan kemacetan di mana-mana.
Di antaranya di kawasan Jalan Tebet Timur Dalam, Pancoran, Jaksel, mengarah kawasan Cikoko. Kemacetan disebabkan oleh banjir setinggi kurang lebih 20 cm di Terowongan Cikoko.
Kemudian banjir parah juga terjadi di Jalan TB Simatupang ke arah Pondok Indah. Banjir dengan ketinggian 1 meter itu mengakibatkan kendaraan tidak bergerak. Bahkan, kepolisian sudah melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi. Termasuk mengarahkan pengendara sepeda motor masuk Tol TB Simatupang.
Sebab, kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang tidak bisa melintas, terpaksa mencari alternatif lain. Akibatnya terjadi penumpukan di berbagai wilayah yang sebenarnya tidak terkena banjir.
Tak hanya kemacetan, banjir yang terjadi kemarin telah menelan korban jiwa. Tepatnya, banjir yang melanda Pondok Labu, Jaksel. Tiga siswa MTsN 19 Pondok Labu, meninggal akibat tertimpa material tembok yang roboh karena tergerus luapan air. Sebelum dinyatakan meninggal, ketiganya diduga sedang bermain di tengah hujan deras. Sedangkan proses belajar dan mengajar masih berlangsung.
Menanggapi fenomena banjir ini, Anies memberikan penjelasan. Capres yang diusung NasDem ini bilang, daerah yang tidak cekung, air akan mudah mengalir daripada daerah yang cekung. Karena itu, khusus di daerah cekung, menurutnya perlu usaha banyak dan pengaliran lebih dari hujan lebat di daerah tersebut.
“Jadi yang dibutuhkan untuk ini adalah program untuk sumur resapan di kawasan yang cekung,” tutur Anies, Rabu (5/10).
Mantan mendikbud itu mengklaim, dari banyaknya daerah cekung di Jakarta, terbukti jika ada sumur resapan, pencegahan banjir bisa lebih baik. Dia menegaskan, berbagai program yang baik dalam penanganan banjir harus dilanjutkan. “Nah ini PR kita ke depan, karena nanti (sumur resapan) bisa diteruskan,” tambah dia.
Namun, penjelasan Anies itu tak cukup diterima banyak warganet. Kata kunci banjir dan Anies menjadi trending topik di Twitter kemarin. Isinya, mayoritas berisi serangan dan sindiran terhadap Anies.
“Takbir. Banjir DKI Jakarta menunggu aksi nyata dari sampeyan @aniesbaswedan tak cuma beretorika, apalagi ngeles! Hellow capres @NasDem,” tulis @Rizmaya_. ‘Maaf aksi nyatanya nihil, pompa air kehabisan solar, untuk menutupi malu tunggu besok pagi aksi heroik Anies ikut berendam. Haha,” timpal @bams_1eng.
“ya Allah banjir nya parah banget, ini sampe tembok MTSN 19 pondok labu roboh dan 3 orang meninggal. Turut berduka cita,” cuit @NESVERLAND. “Jalan TB Simatupang Banjir dan Macet, tolong kasih tau ke Capres Nasdem,” timpal @KepaArgawinata.
Namun ada juga yang mengasihani Anies karena diserang warganet karena persoalan banjir. “Banyak yang dengki Pak Anies. Masalah banjir dibawa-bawa politik. Kasian Pak Anies,” tukas @tulusshartono. [UMM]
]]> Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari ini membuat ‘penyakit’ Jakarta kumat lagi. Sejumlah ruas jalan dan pemukiman di Jakarta kebanjiran dan menyebabkan macet di mana-mana. Dua penyakit itu membuat media sosial langsung ramai oleh serangan-serangan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang baru saja dicapreskan oleh NasDem. Duh, kasihan Anies.
Kemarin sore, hujan deras yang turun sejak siang kembali bikin Jakarta banjir lagi. Tercatat, ada 41 RT dan 17 ruas jalan yang dilanda banjir dengan ketinggian air yang berbeda-beda. Dari yang paling rendah 20 cm hingga yang paling tinggi mencapai 135 cm.
Banjir yang paling parah terjadi di Kelurahan Cipete Utara. Selain akibat diguyur hujan lebat, luapan Kali Krukut juga membuat wilayah di Kelurahan Cipete Utara menjadi lokasi yang banjirnya paling parah.
Menurut data dari BPPD Jakarta, wilayah Jaksel menjadi daerah yang paling banyak terjadi banjir. Ada 41 RT dan 7 ruas jalan yang dilanda banjir dengan ketinggian air yang berbeda-beda. Mulai dari wilayah Pejaten Barat, Ragunan, Jati Padang, Kalibata, Pancoran, Pondok Labu, Cipete Raya hingga Tegal Parang.
Sedangkan rincian ruas jalan yang terendam banjir adalah Jalan TB Simatupang, Jalan Jeruk Purut, Jalan Raya Tanjung Barat, Jalan Pejaten Raya, Jalan Intan, Jalan Kompleks Polri, Jalan Karang Tengah Raya , Jalan NIS Cilandak Timur, Jalan Wijaya Timur Jaya, Jalan H. Matasan, Jalan Baung Raya, Jalan Kebagusan II Masjid Al Itihad, hingga di Jalan Pisangan Lama, Pulo Gadung, Pisangan Timur, Jakarta Timur. Ketinggian 20 cm.
Terendamnya sejumlah ruas jalan itu, menimbulkan kemacetan di mana-mana.
Di antaranya di kawasan Jalan Tebet Timur Dalam, Pancoran, Jaksel, mengarah kawasan Cikoko. Kemacetan disebabkan oleh banjir setinggi kurang lebih 20 cm di Terowongan Cikoko.
Kemudian banjir parah juga terjadi di Jalan TB Simatupang ke arah Pondok Indah. Banjir dengan ketinggian 1 meter itu mengakibatkan kendaraan tidak bergerak. Bahkan, kepolisian sudah melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi. Termasuk mengarahkan pengendara sepeda motor masuk Tol TB Simatupang.
Sebab, kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang tidak bisa melintas, terpaksa mencari alternatif lain. Akibatnya terjadi penumpukan di berbagai wilayah yang sebenarnya tidak terkena banjir.
Tak hanya kemacetan, banjir yang terjadi kemarin telah menelan korban jiwa. Tepatnya, banjir yang melanda Pondok Labu, Jaksel. Tiga siswa MTsN 19 Pondok Labu, meninggal akibat tertimpa material tembok yang roboh karena tergerus luapan air. Sebelum dinyatakan meninggal, ketiganya diduga sedang bermain di tengah hujan deras. Sedangkan proses belajar dan mengajar masih berlangsung.
Menanggapi fenomena banjir ini, Anies memberikan penjelasan. Capres yang diusung NasDem ini bilang, daerah yang tidak cekung, air akan mudah mengalir daripada daerah yang cekung. Karena itu, khusus di daerah cekung, menurutnya perlu usaha banyak dan pengaliran lebih dari hujan lebat di daerah tersebut.
“Jadi yang dibutuhkan untuk ini adalah program untuk sumur resapan di kawasan yang cekung,” tutur Anies, Rabu (5/10).
Mantan mendikbud itu mengklaim, dari banyaknya daerah cekung di Jakarta, terbukti jika ada sumur resapan, pencegahan banjir bisa lebih baik. Dia menegaskan, berbagai program yang baik dalam penanganan banjir harus dilanjutkan. “Nah ini PR kita ke depan, karena nanti (sumur resapan) bisa diteruskan,” tambah dia.
Namun, penjelasan Anies itu tak cukup diterima banyak warganet. Kata kunci banjir dan Anies menjadi trending topik di Twitter kemarin. Isinya, mayoritas berisi serangan dan sindiran terhadap Anies.
“Takbir. Banjir DKI Jakarta menunggu aksi nyata dari sampeyan @aniesbaswedan tak cuma beretorika, apalagi ngeles! Hellow capres @NasDem,” tulis @Rizmaya_. ‘Maaf aksi nyatanya nihil, pompa air kehabisan solar, untuk menutupi malu tunggu besok pagi aksi heroik Anies ikut berendam. Haha,” timpal @bams_1eng.
“ya Allah banjir nya parah banget, ini sampe tembok MTSN 19 pondok labu roboh dan 3 orang meninggal. Turut berduka cita,” cuit @NESVERLAND. “Jalan TB Simatupang Banjir dan Macet, tolong kasih tau ke Capres Nasdem,” timpal @KepaArgawinata.
Namun ada juga yang mengasihani Anies karena diserang warganet karena persoalan banjir. “Banyak yang dengki Pak Anies. Masalah banjir dibawa-bawa politik. Kasian Pak Anies,” tukas @tulusshartono. [UMM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .