
Kalau Nggak Mau Banjir Besar Kalsel Terulang Lagi Jokowi: Pak Gub dan Pak Bupati, Rehabilitasi Lahan Itu Penting Sekali..
Presiden Jokowi berharap, Bendungan Tapin di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan yang diresmikannya pada hari ini, dapat terus menjaga peran pentingnya dalam pengendalian banjir di wilayah tersebut.
“Tadi, Pak Gubernur sudah sampaikan juga, Bendungan Tapin mampu menekan potensi banjir dengan sangat drastis sekali. Kecil sekali daerah yang terkena banjir,” kata Jokowi dalam sambutan yang ditayangkan secara virtual lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/2).
“Inilah fungsi bendungan. Tak hanya untuk mengairi sawah, menghasilkan listrik dan air baku, tetapi juga untuk mengendalikan banjir,” imbuhnya.
Jokowi berpesan, masalah banjir membutuhkan penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir. Karena itu, Jokowi meminta Pemerintah Provinsi atau Kabupaten/Kota tidak mengabaikan masalah tersebut.
“Saya titip Pak Gub dan Pak Bupati, intervensi terhadap rehabilitasi lahan itu sangat penting sekali. Penghutanan kembali, penanaman kembali di lahan-lahan yang terkait daerah aliran sungai (DAS) perlu dilakukan secara besar-besaran. Kalau kita tidak mau lagi terkena banjir di masa-masa yang akan datang,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Bendungan Tapin yang dibangun 5 tahun lalu, menghabiskan anggaran Rp 986 miliar. Nyaris Rp 1 triliun. Bendungan berkapasitas 56,7 juta meter kubik ini, memiliki peran penting dalam pengendalian banjir. Serta mampu memperkuat ketahanan pangan, karena mampu mengairi 5.472 hektar sawah, menyediakan air baku 0,5 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik 3,3 Mega Watt.
Saat terjadi musibah banjir besar yang melanda 10 kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Selatan dan mengakibatkan 15 orang meninggal dunia, 24.379 rumah terendam banjir, dan 39.549 warga mengungsi pada Januari lalu, Bendungan Tapin terbukti efektif.
Dibanding wilayah lain yang terdampak seperti Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola, jumlah wilayah terdampak banjir di kabupaten yang dipimpin HM Arifin Arpan termasuk sedikit.
Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebut, ada 582 rumah yang terdampak banjir di Kabupaten Tapin dan 382 jiwa mengungsi. Tak ada korban jiwa di wilayah ini.
Terparah, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang melaporkan 3 orang meninggal dunia, 11.200 jiwa mengungsi, dan 64.400 jiwa terdampak. [HES]
]]> Presiden Jokowi berharap, Bendungan Tapin di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan yang diresmikannya pada hari ini, dapat terus menjaga peran pentingnya dalam pengendalian banjir di wilayah tersebut.
“Tadi, Pak Gubernur sudah sampaikan juga, Bendungan Tapin mampu menekan potensi banjir dengan sangat drastis sekali. Kecil sekali daerah yang terkena banjir,” kata Jokowi dalam sambutan yang ditayangkan secara virtual lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/2).
“Inilah fungsi bendungan. Tak hanya untuk mengairi sawah, menghasilkan listrik dan air baku, tetapi juga untuk mengendalikan banjir,” imbuhnya.
Jokowi berpesan, masalah banjir membutuhkan penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir. Karena itu, Jokowi meminta Pemerintah Provinsi atau Kabupaten/Kota tidak mengabaikan masalah tersebut.
“Saya titip Pak Gub dan Pak Bupati, intervensi terhadap rehabilitasi lahan itu sangat penting sekali. Penghutanan kembali, penanaman kembali di lahan-lahan yang terkait daerah aliran sungai (DAS) perlu dilakukan secara besar-besaran. Kalau kita tidak mau lagi terkena banjir di masa-masa yang akan datang,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Bendungan Tapin yang dibangun 5 tahun lalu, menghabiskan anggaran Rp 986 miliar. Nyaris Rp 1 triliun. Bendungan berkapasitas 56,7 juta meter kubik ini, memiliki peran penting dalam pengendalian banjir. Serta mampu memperkuat ketahanan pangan, karena mampu mengairi 5.472 hektar sawah, menyediakan air baku 0,5 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik 3,3 Mega Watt.
Saat terjadi musibah banjir besar yang melanda 10 kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Selatan dan mengakibatkan 15 orang meninggal dunia, 24.379 rumah terendam banjir, dan 39.549 warga mengungsi pada Januari lalu, Bendungan Tapin terbukti efektif.
Dibanding wilayah lain yang terdampak seperti Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola, jumlah wilayah terdampak banjir di kabupaten yang dipimpin HM Arifin Arpan termasuk sedikit.
Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebut, ada 582 rumah yang terdampak banjir di Kabupaten Tapin dan 382 jiwa mengungsi. Tak ada korban jiwa di wilayah ini.
Terparah, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang melaporkan 3 orang meninggal dunia, 11.200 jiwa mengungsi, dan 64.400 jiwa terdampak. [HES]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .