
KADIN Tertarik, Tunggu Izin Pemerintah Rusia Siap Pasok Vaksin Sputnik V Untuk Swasta .
Seiring dimulainya proses vaksinasi nasional untuk mengatasi pandemi Covid-19, Indonesia sudah memesan vaksin buatan China, Inggris dan Amerika Serikat. Namun, Indonesia masih belum memesan vaksin buatan Rusia, Sputnik V.
Padahal, vaksin buatan Negeri Beruang Putih ini diklaim vaksin dengan harga paling terjangkau di dunia. Namun, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva membenarkan, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) telah mengontak Russia Development Fund (RDF) mengenai ketertarikan penggunaan Sputnik V untuk perusahaan swasta dan karyawan perusahaan tersebut.
“Benar, mereka (KADIN) telah melakukan kontak dengan RDF. Jika pemerintah menyetujui menggunakan vaksin Sputnik V untuk perusahaan swasta, untuk karyawan dan keluarga mereka, kami juga siap memasoknya,” tandasnya, dalam press briefing virtual Rabu siang (10/2).
Sementara menanggapi pemerintah yang belum memesan secara resmi vaksin Sputnik V, Vorobieva mengatakan, pihaknya tentu tidak akan mendesak Indonesia. Apalagi, Rusia sejauh ini sudah menerima banyak pesanan Sputnik V dari sejumlah negara. Di antaranya Kazakhstan, Iran, dan Argentina.
“Sejauh ini sudah ada 23 negara yang registrasi untuk mendapatkan Sputnik V. Beberapa di antaranya sudah memvaksin warganya dengan vaksin kami. Jadi, kami tidak bisa bilang kami kecewa. Ini adalah hak setiap negara untuk mendapat vaksin dari berbagai perusahaan yang pemerintah anggap layak,” jelasnya.
Soal harga, Vorobieva membenarkan, Sputnik V adalah vaksin yang paling terjangkau di dunia. Harganya kurang dari 10 dolar AS atau sekitar Rp 130 ribu per dosis. Rusia pun sebenarnya siap menyediakan vaksin Sputnik V ke pemerintah Indonesia, bila kelak meminta pesanan. “Saya hanya ingin menekankan, kita siap menyediakan vaksin Sputnik V,” tegasnya.
Menurut Vorobieva, Rusia telah menyampaikan pengajuan penggunaan Sputnik V kepada pemerintah Indonesia. “Tinggal kita tunggu saja hasilnya,” imbuh Dubes yang pernah bertugas di Malaysia ini. [DAY]
]]> .
Seiring dimulainya proses vaksinasi nasional untuk mengatasi pandemi Covid-19, Indonesia sudah memesan vaksin buatan China, Inggris dan Amerika Serikat. Namun, Indonesia masih belum memesan vaksin buatan Rusia, Sputnik V.
Padahal, vaksin buatan Negeri Beruang Putih ini diklaim vaksin dengan harga paling terjangkau di dunia. Namun, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva membenarkan, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) telah mengontak Russia Development Fund (RDF) mengenai ketertarikan penggunaan Sputnik V untuk perusahaan swasta dan karyawan perusahaan tersebut.
“Benar, mereka (KADIN) telah melakukan kontak dengan RDF. Jika pemerintah menyetujui menggunakan vaksin Sputnik V untuk perusahaan swasta, untuk karyawan dan keluarga mereka, kami juga siap memasoknya,” tandasnya, dalam press briefing virtual Rabu siang (10/2).
Sementara menanggapi pemerintah yang belum memesan secara resmi vaksin Sputnik V, Vorobieva mengatakan, pihaknya tentu tidak akan mendesak Indonesia. Apalagi, Rusia sejauh ini sudah menerima banyak pesanan Sputnik V dari sejumlah negara. Di antaranya Kazakhstan, Iran, dan Argentina.
“Sejauh ini sudah ada 23 negara yang registrasi untuk mendapatkan Sputnik V. Beberapa di antaranya sudah memvaksin warganya dengan vaksin kami. Jadi, kami tidak bisa bilang kami kecewa. Ini adalah hak setiap negara untuk mendapat vaksin dari berbagai perusahaan yang pemerintah anggap layak,” jelasnya.
Soal harga, Vorobieva membenarkan, Sputnik V adalah vaksin yang paling terjangkau di dunia. Harganya kurang dari 10 dolar AS atau sekitar Rp 130 ribu per dosis. Rusia pun sebenarnya siap menyediakan vaksin Sputnik V ke pemerintah Indonesia, bila kelak meminta pesanan. “Saya hanya ingin menekankan, kita siap menyediakan vaksin Sputnik V,” tegasnya.
Menurut Vorobieva, Rusia telah menyampaikan pengajuan penggunaan Sputnik V kepada pemerintah Indonesia. “Tinggal kita tunggu saja hasilnya,” imbuh Dubes yang pernah bertugas di Malaysia ini. [DAY]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .