
Juara Lagi Di Survei Capres Prabowo Makin Di Atas Angin
Tiga kali kalah dalam pemilihan presiden, bintang Prabowo Subianto masih tetap bersinar. Peluangnya untuk menggantikan Presiden Jokowi di Pilpres 2024, makin terbuka. Dalam berbagai survei capres, elektabilitas Ketum Gerindra itu selalu juara satu. Makin ke sini, Prabowo makin di atas angin.
Teranyar, survei yang dilakukan lembaga Charta Politika. Menurut survei tersebut, bila pilpres digelar sekarang, pemenangnya adalah Prabowo. Elektabilitas Menteri Pertahanan itu, berada di atas nama-nama beken lainnya, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.
Kira-kira begitu yang disampaikan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei bertajuk Evaluasi Kebijakan, Aktivitas Masyarakat, dan Peta Politik Triwulan I 2021, yang digelar secara virtual, kemarin. Dalam acara itu, hadir lima narasumber lain. Mereka adalah Menkes Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria, dan politisi PKS Mardani Ali Sera.
Survei Charta Politika ini digelar pada 20-24 Maret 2021, dengan metode wawancara telepon. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden. Dengan menggunakan asumsi simple random sampling, dan margin of error plus minus 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari simulasi 12 nama, elektabilitas Prabowo berada di urutan teratas dengan 19,6 persen. Di urutan kedua dan ketiga ada Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dengan elektablitas masing-masing sebesar 16 persen dan 12,6 persen. Posisi keempat ada Sandiaga Uno dengan 9,3 persen disusul Ridwan Kamil dengan 8,1 persen.
Di papan tengah, elektabilitas 3 sampai 5 persen di tempati Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Mahfud MD. Sementara di papan bawah dengan elektabilitas 0-3 persen ada Erick Thohir, Moeldoko, Puan Maharani, dan Gatot Nurmantyo. Sementara sebanyak 15,2 persen pemilih memilih tidak tahu/tidak jawab.
“Kalau kita lihat hasilnya, ada tiga besar yang berhasil melewati angka psikologi atau double digit yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies,” kata Yunarto.
Hasil serupa didapat saat menggunakan simulasi lima nama. Prabowo tetap di urutan teratas dengan 22,2 persen, disusul Ganjar 20 persen, dan Anies 14,2 persen. Kemudian Sandiaga 12,7 persen, dan Ridwan 9,1 persen. Serta sebanyak 21,7 persen belum menentukan pilihan.
Dari survei diketahui, Prabowo unggul di Sumatera dan Jawa Barat. Ganjar dan Ridwan Kamil unggul di daerahnya masing-masing. Sementara Anies mendapat banyak dukungan dari DKI Jakarta dan Banten.
Menurut Yunarto, hasil ini cukup menarik. Karena yang muncul bukan tokoh biasa. Nama yang muncul adalah tiga kepala daerah dan dua menteri. Nama-nama yang memiliki rekam jejak bukan hanya sebagai tokoh partai. “Meraka yang sedang diuji dalam pertarungan riil sebagai kepala daerah atau menteri,” kata Yunarto.
Bukan kali ini saja Prabowo juara dalam survei capres. Hasil serupa didapat dalam survei yang digelar Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research awal Maret lalu. Survei Parameter Politik Indonesia (PPI) awal Maret lalu menempatkan hasil yang sama. Prabowo bertengger di puncak dengan elektabilitas 22,1 persen, diikuti Anies 14,6 persen, dan Ganjar 13,9 persen. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan Prabowo di urutan paling atas dengan elektabilitas 19,9 persen.
Namun, di kalangan anak muda, elektabilitas Prabowo tak begitu moncer. Hasil survei Indikator Politik Indonesia pekan lalu, elektabilitas Prabowo berada di urutan kelima. Masih kalah jauh dibanding Anies yang berada di urutan pertama, disusul Ganjar, Ridwan, dan Sandiaga.
Apa tanggapan Gerindra soal hasil survei ini? Wagub DKI Jakarta yang juga politisi Gerindra, Riza Patria bersyukur karena Prabowo masih mendapat simpati dari masyarakat, sehingga bisa menempati urutan pertama. Ia berharap, hasil survei ini memberi manfaat khususnya bagi internal Gerindra dalam mengambil keputusan.
Soal pilpres, Riza enggan berbicara banyak. Soalnya, pilpres masih lama. Masih tiga tahun lagi. “Saat ini kita semua sedang bekerja aktif di pemerintahan dalam menjalankan program pemerintahan di bawah Jokowi-Ma’ruf,” kata Riza.
Omongan Riza ini lebih kalem dibanding pernyataan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, akhir pekan lalu. Dalam kunjungannya ke Jawa Timur, Muzani mengatakan, Prabowo punya peluang besar untuk menang di pilpres 2024. Hal itu berkaca dari hasil sejumlah lembaga survei.
Sementara itu, Ganjar yang selama ini juga dijagokan sebagai capres pendatang baru, enggan bicara banyak soal hasil survei itu. Politisi PDIP ini mengaku memilih fokus menangani pandemi Covid-19 di Jawa Tengah.
“Yang elektoral nanti saja lah yang pengamat-pengamat politik itu. Kita itu di daerah ngurusin vaksin saja. Ngurusin Covid-19 saja, begitu ya,” kata Ganjar, sambil tersenyum.
Dia bilang, urusan elektoral biar Mardani Ali Sera yang mengupasnya. “Analisnya bisa jauh lebih tajam. Saya sudah agak tumpul analisnya kalau soal itu. Kita mengurusi yang pandemi saja,” katanya.
Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, menyampaikan hal serupa. Ia enggan bicara panjang lebar soal namanya masuk bursa capres. “Paling pas yang menganalisa bukan ‘penganten’ ya,” kata Emil sambil tertawa.
Emil menilai, angka survei kali ini masih sangat mungkin berubah. Karena itu, ia masih santai merespons survei. Menurut dia, angka survei baru akan mendekati angka real ketika para calon sudah berpasangan.
“Ini kan masih lima. Kan nanti kalau Allah jodohkan nomor 1 dengan nomor 3, nomor 2 dengan 5. Lalu 5 dengan 1. Kita enggak tahu bagaimana nanti formulasinya. Kalau sudah berpasangan, barulah survei lebih mendekati pada realita politik,” kata Emil.
Emil menambahkan, peta elektabilitas masih sangat mungkin berubah sebelum ada penetapan. “Jadi selama belum ada janur kuning menjuntai, masih bisa susul menyusul lah,” kata Emil.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tak heran Prabowo juara dalam survei. Sebagai senior dan sudah lama berkecimpung di politik bukan sesuatu yang aneh. Namun, kata dia, Pilpres 2024 eranya anak muda. Karena itu ia mengaku senang melihat nama-nama baru masuk bursa capres seperti Anies, Ganjar dan Emil.
Menurut dia, masuknya tiga anak muda berlatar belakang kepala daerah ini pertanda baik. Kenapa? Karena memberikan pilihan yang beragam bagi para pemilih, termasuk ide-ide segar pada tubuh pemerintahan ke depannya.
Soal Prabowo yang mendapat elektabilitas tertinggi, Mardani tak khawatir. Menurut dia, elektabilitas Prabowo justru stagnan. Sementara Ganjar, Emil dan Anies, sebagai salah satu kandidat yang didukung PKS, terus menyeruak ke atas. “Kalau melihat trend, angkanya Prabowo tidak naik, justru mulai banyak didekati oleh figur kelompok muda,” pungkasnya. [BCG]
]]> Tiga kali kalah dalam pemilihan presiden, bintang Prabowo Subianto masih tetap bersinar. Peluangnya untuk menggantikan Presiden Jokowi di Pilpres 2024, makin terbuka. Dalam berbagai survei capres, elektabilitas Ketum Gerindra itu selalu juara satu. Makin ke sini, Prabowo makin di atas angin.
Teranyar, survei yang dilakukan lembaga Charta Politika. Menurut survei tersebut, bila pilpres digelar sekarang, pemenangnya adalah Prabowo. Elektabilitas Menteri Pertahanan itu, berada di atas nama-nama beken lainnya, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.
Kira-kira begitu yang disampaikan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei bertajuk Evaluasi Kebijakan, Aktivitas Masyarakat, dan Peta Politik Triwulan I 2021, yang digelar secara virtual, kemarin. Dalam acara itu, hadir lima narasumber lain. Mereka adalah Menkes Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria, dan politisi PKS Mardani Ali Sera.
Survei Charta Politika ini digelar pada 20-24 Maret 2021, dengan metode wawancara telepon. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden. Dengan menggunakan asumsi simple random sampling, dan margin of error plus minus 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari simulasi 12 nama, elektabilitas Prabowo berada di urutan teratas dengan 19,6 persen. Di urutan kedua dan ketiga ada Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dengan elektablitas masing-masing sebesar 16 persen dan 12,6 persen. Posisi keempat ada Sandiaga Uno dengan 9,3 persen disusul Ridwan Kamil dengan 8,1 persen.
Di papan tengah, elektabilitas 3 sampai 5 persen di tempati Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Mahfud MD. Sementara di papan bawah dengan elektabilitas 0-3 persen ada Erick Thohir, Moeldoko, Puan Maharani, dan Gatot Nurmantyo. Sementara sebanyak 15,2 persen pemilih memilih tidak tahu/tidak jawab.
“Kalau kita lihat hasilnya, ada tiga besar yang berhasil melewati angka psikologi atau double digit yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies,” kata Yunarto.
Hasil serupa didapat saat menggunakan simulasi lima nama. Prabowo tetap di urutan teratas dengan 22,2 persen, disusul Ganjar 20 persen, dan Anies 14,2 persen. Kemudian Sandiaga 12,7 persen, dan Ridwan 9,1 persen. Serta sebanyak 21,7 persen belum menentukan pilihan.
Dari survei diketahui, Prabowo unggul di Sumatera dan Jawa Barat. Ganjar dan Ridwan Kamil unggul di daerahnya masing-masing. Sementara Anies mendapat banyak dukungan dari DKI Jakarta dan Banten.
Menurut Yunarto, hasil ini cukup menarik. Karena yang muncul bukan tokoh biasa. Nama yang muncul adalah tiga kepala daerah dan dua menteri. Nama-nama yang memiliki rekam jejak bukan hanya sebagai tokoh partai. “Meraka yang sedang diuji dalam pertarungan riil sebagai kepala daerah atau menteri,” kata Yunarto.
Bukan kali ini saja Prabowo juara dalam survei capres. Hasil serupa didapat dalam survei yang digelar Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research awal Maret lalu. Survei Parameter Politik Indonesia (PPI) awal Maret lalu menempatkan hasil yang sama. Prabowo bertengger di puncak dengan elektabilitas 22,1 persen, diikuti Anies 14,6 persen, dan Ganjar 13,9 persen. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan Prabowo di urutan paling atas dengan elektabilitas 19,9 persen.
Namun, di kalangan anak muda, elektabilitas Prabowo tak begitu moncer. Hasil survei Indikator Politik Indonesia pekan lalu, elektabilitas Prabowo berada di urutan kelima. Masih kalah jauh dibanding Anies yang berada di urutan pertama, disusul Ganjar, Ridwan, dan Sandiaga.
Apa tanggapan Gerindra soal hasil survei ini? Wagub DKI Jakarta yang juga politisi Gerindra, Riza Patria bersyukur karena Prabowo masih mendapat simpati dari masyarakat, sehingga bisa menempati urutan pertama. Ia berharap, hasil survei ini memberi manfaat khususnya bagi internal Gerindra dalam mengambil keputusan.
Soal pilpres, Riza enggan berbicara banyak. Soalnya, pilpres masih lama. Masih tiga tahun lagi. “Saat ini kita semua sedang bekerja aktif di pemerintahan dalam menjalankan program pemerintahan di bawah Jokowi-Ma’ruf,” kata Riza.
Omongan Riza ini lebih kalem dibanding pernyataan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, akhir pekan lalu. Dalam kunjungannya ke Jawa Timur, Muzani mengatakan, Prabowo punya peluang besar untuk menang di pilpres 2024. Hal itu berkaca dari hasil sejumlah lembaga survei.
Sementara itu, Ganjar yang selama ini juga dijagokan sebagai capres pendatang baru, enggan bicara banyak soal hasil survei itu. Politisi PDIP ini mengaku memilih fokus menangani pandemi Covid-19 di Jawa Tengah.
“Yang elektoral nanti saja lah yang pengamat-pengamat politik itu. Kita itu di daerah ngurusin vaksin saja. Ngurusin Covid-19 saja, begitu ya,” kata Ganjar, sambil tersenyum.
Dia bilang, urusan elektoral biar Mardani Ali Sera yang mengupasnya. “Analisnya bisa jauh lebih tajam. Saya sudah agak tumpul analisnya kalau soal itu. Kita mengurusi yang pandemi saja,” katanya.
Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, menyampaikan hal serupa. Ia enggan bicara panjang lebar soal namanya masuk bursa capres. “Paling pas yang menganalisa bukan ‘penganten’ ya,” kata Emil sambil tertawa.
Emil menilai, angka survei kali ini masih sangat mungkin berubah. Karena itu, ia masih santai merespons survei. Menurut dia, angka survei baru akan mendekati angka real ketika para calon sudah berpasangan.
“Ini kan masih lima. Kan nanti kalau Allah jodohkan nomor 1 dengan nomor 3, nomor 2 dengan 5. Lalu 5 dengan 1. Kita enggak tahu bagaimana nanti formulasinya. Kalau sudah berpasangan, barulah survei lebih mendekati pada realita politik,” kata Emil.
Emil menambahkan, peta elektabilitas masih sangat mungkin berubah sebelum ada penetapan. “Jadi selama belum ada janur kuning menjuntai, masih bisa susul menyusul lah,” kata Emil.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tak heran Prabowo juara dalam survei. Sebagai senior dan sudah lama berkecimpung di politik bukan sesuatu yang aneh. Namun, kata dia, Pilpres 2024 eranya anak muda. Karena itu ia mengaku senang melihat nama-nama baru masuk bursa capres seperti Anies, Ganjar dan Emil.
Menurut dia, masuknya tiga anak muda berlatar belakang kepala daerah ini pertanda baik. Kenapa? Karena memberikan pilihan yang beragam bagi para pemilih, termasuk ide-ide segar pada tubuh pemerintahan ke depannya.
Soal Prabowo yang mendapat elektabilitas tertinggi, Mardani tak khawatir. Menurut dia, elektabilitas Prabowo justru stagnan. Sementara Ganjar, Emil dan Anies, sebagai salah satu kandidat yang didukung PKS, terus menyeruak ke atas. “Kalau melihat trend, angkanya Prabowo tidak naik, justru mulai banyak didekati oleh figur kelompok muda,” pungkasnya. [BCG]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .