Jelang Pengumuman Inflasi AS, Rupiah Melesat
Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka kembali menguat 0,27 persen ke level Rp 15.655 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 15.698 per dolar AS.
Pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand melonjak 0,39 persen, peso Filipina naik 0,15 persen, won Korea Selatan menguat 0,88 persen, yuan China minus 0,27 persen, ringgit Malaysia minus 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,08 persen, yen Jepang naik 0,06 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik tipis 0,01 persen ke level 109,52. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,56 persen ke level Rp 15.818, terhadap poundsterling Inggris minus 0,52 persen ke level Rp 18.124, dan terhadap dolar Australia melemah 0,41 persen ke level Rp 10.200.
Analis Senior DCFXL, ukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah menguat lantaran potensi pelemahan dolar AS jelang rilis data inflasinya. “Diperkirakan data inflasi AS akan dirilis besok, dan pasar melihat hal itu akan menunjukkan penurunan pada inflasi Amerika,” katanya, Rabu (9/11).
Dari dalam negeri, penguatan rupiah ditopang oleh data penjualan ritel yang diperkirakan akan tumbuh solid di 4 persen. Ia pun memproyeksi nilai tukar rupiah sepanjang hari ini bergerak di rentang Rp 15.600 – Rp 15.725 per dolar AS.
]]> Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka kembali menguat 0,27 persen ke level Rp 15.655 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 15.698 per dolar AS.
Pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand melonjak 0,39 persen, peso Filipina naik 0,15 persen, won Korea Selatan menguat 0,88 persen, yuan China minus 0,27 persen, ringgit Malaysia minus 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,08 persen, yen Jepang naik 0,06 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik tipis 0,01 persen ke level 109,52. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,56 persen ke level Rp 15.818, terhadap poundsterling Inggris minus 0,52 persen ke level Rp 18.124, dan terhadap dolar Australia melemah 0,41 persen ke level Rp 10.200.
Analis Senior DCFXL, ukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah menguat lantaran potensi pelemahan dolar AS jelang rilis data inflasinya. “Diperkirakan data inflasi AS akan dirilis besok, dan pasar melihat hal itu akan menunjukkan penurunan pada inflasi Amerika,” katanya, Rabu (9/11).
Dari dalam negeri, penguatan rupiah ditopang oleh data penjualan ritel yang diperkirakan akan tumbuh solid di 4 persen. Ia pun memproyeksi nilai tukar rupiah sepanjang hari ini bergerak di rentang Rp 15.600 – Rp 15.725 per dolar AS.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .