Jangan Lengah Dan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan Yang Sudah Divaksin Lengkap Masih Bisa Kena Corona Lho…

Yang sudah divaksin bukan berarti kebal dari virus Corona. Tetap pakai masker dan tidak berkerumunan.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat, agar tidak lengah terhadap bahaya virus Corona. Siapapun yang sudah vaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan (3M) sampai pandemi dinyatakan berakhir.

“Tetap pakai masker yang benar, jaga jarak dengan menghindari kerumunan, dan rajin cuci tangan,” ingatnya.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia ini mengatakan, disiplin 3M merupakan upaya sederhana untuk melindungi diri dan orang lain di sekitar. “Sinergi dan gotong royong menjadi kunci menghadapi pandemi Covid-19,” tan­dasnya.

Wiku memastikan, pemerintah telah me­nyediakan vaksin Covid-19 secara gratis. Dan semua lapisan masyarakat, kata dia, harus berperan aktif dengan tetap disiplin menjalankan prokes 3M.

“Adaptasi perubahan perilaku untuk mencegah Covid-19 dan menjadi lebih sehat dengan 3M memang tidak mudah. Tapi ini harus dilakukan untuk kebaikan bersama,” ujar Adjunct Professor di bidang Infectious Disease and Global Health di Tufts University.

Wiku menyebut, vaksinasi penting untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia. Karena vaksinasi memberikan per­lindungan kesehatan dan keamanan kepada masyarakat Indonesia.

“Salah satu upaya penanganan pandemi, dengan menghadirkan kekebalan komunitas atau herd immunity,” kata dia.

Akun @doa_ibuku1927 pun mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Dia mengajak seluruh pihak tetap di­siplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah memperoleh penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19. “Disiplin menjalankan prokes akan mengurangi risiko terpapar Covid-19,” kata dia.

 

Akun @humorgarin9 menanggapi. Dia mengingatkan, bukan berarti dengan vaksin, masyarakat menggantungkan semuanya kepada vaksin. “Tetap jaga prokes,” tandasnya.

“Setelah vaksin tetap taati prokes,” saut Gesya. “Prokes tetap menjadi senjata utama melawan Covid-19 walaupun telah divaksin,” sahut @Puspen_TNI.

Ika Natassa menyambung, walaupun sudah divaksin, prokes harus tetap ketat, bukan suka-suka. Dia menegaskan, dunia sudah berubah. “Nggak kayak yang kita kenal dulu,” kata dia.

Lia juga mewanti-wanti, siapapun, meski sudah disuntik vaksin lengkap, tetap masih bisa kena virus Corona. “Jadi tetap strict sama prokes mutlak perlu ya,” kata dia.

“Meski sudah vaksin tetap prokes ya gaes, karena pandemi Covid-19 belum berakhir,” sambung Bejo Tukan.

“Vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan upaya terbaik atasi pandemi ini,” timpal @Vaksin_kita.

Akun @PariwisataInd12 mengatakan, vak­sin membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil. Sehingga, prokes 5M tidak boleh kendor serta harus terus disiplin untuk mempercepat proses penanggulangan pandemi.

“Vaksin untuk memperkuat imun tubuh dan harus tetap taat prokes,” ujar PranyotoAgus67.

Sailormoon menegaskan, masyarakat tidak bisa hanya berharap pada vaksin, tapi harus ker­ja keras untuk disiplin pada prokes. “Langkah paling dibutuhkan saat ini, ya lakukan tes sebanyak mungkin, tracing, isolation,” saran dia. [TIF]

]]> Yang sudah divaksin bukan berarti kebal dari virus Corona. Tetap pakai masker dan tidak berkerumunan.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat, agar tidak lengah terhadap bahaya virus Corona. Siapapun yang sudah vaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan (3M) sampai pandemi dinyatakan berakhir.

“Tetap pakai masker yang benar, jaga jarak dengan menghindari kerumunan, dan rajin cuci tangan,” ingatnya.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia ini mengatakan, disiplin 3M merupakan upaya sederhana untuk melindungi diri dan orang lain di sekitar. “Sinergi dan gotong royong menjadi kunci menghadapi pandemi Covid-19,” tan­dasnya.

Wiku memastikan, pemerintah telah me­nyediakan vaksin Covid-19 secara gratis. Dan semua lapisan masyarakat, kata dia, harus berperan aktif dengan tetap disiplin menjalankan prokes 3M.

“Adaptasi perubahan perilaku untuk mencegah Covid-19 dan menjadi lebih sehat dengan 3M memang tidak mudah. Tapi ini harus dilakukan untuk kebaikan bersama,” ujar Adjunct Professor di bidang Infectious Disease and Global Health di Tufts University.

Wiku menyebut, vaksinasi penting untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia. Karena vaksinasi memberikan per­lindungan kesehatan dan keamanan kepada masyarakat Indonesia.

“Salah satu upaya penanganan pandemi, dengan menghadirkan kekebalan komunitas atau herd immunity,” kata dia.

Akun @doa_ibuku1927 pun mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Dia mengajak seluruh pihak tetap di­siplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah memperoleh penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19. “Disiplin menjalankan prokes akan mengurangi risiko terpapar Covid-19,” kata dia.

 

Akun @humorgarin9 menanggapi. Dia mengingatkan, bukan berarti dengan vaksin, masyarakat menggantungkan semuanya kepada vaksin. “Tetap jaga prokes,” tandasnya.

“Setelah vaksin tetap taati prokes,” saut Gesya. “Prokes tetap menjadi senjata utama melawan Covid-19 walaupun telah divaksin,” sahut @Puspen_TNI.

Ika Natassa menyambung, walaupun sudah divaksin, prokes harus tetap ketat, bukan suka-suka. Dia menegaskan, dunia sudah berubah. “Nggak kayak yang kita kenal dulu,” kata dia.

Lia juga mewanti-wanti, siapapun, meski sudah disuntik vaksin lengkap, tetap masih bisa kena virus Corona. “Jadi tetap strict sama prokes mutlak perlu ya,” kata dia.

“Meski sudah vaksin tetap prokes ya gaes, karena pandemi Covid-19 belum berakhir,” sambung Bejo Tukan.

“Vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan upaya terbaik atasi pandemi ini,” timpal @Vaksin_kita.

Akun @PariwisataInd12 mengatakan, vak­sin membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil. Sehingga, prokes 5M tidak boleh kendor serta harus terus disiplin untuk mempercepat proses penanggulangan pandemi.

“Vaksin untuk memperkuat imun tubuh dan harus tetap taat prokes,” ujar PranyotoAgus67.

Sailormoon menegaskan, masyarakat tidak bisa hanya berharap pada vaksin, tapi harus ker­ja keras untuk disiplin pada prokes. “Langkah paling dibutuhkan saat ini, ya lakukan tes sebanyak mungkin, tracing, isolation,” saran dia. [TIF]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Generated by Feedzy