Jangan Embargo Vaksin China, Dengerin Harapan Menlu .

Langkah India mengembargo vaksin AstraZeneca, dikhawatirkan bakal menghambat program vaksinasi Indonesia. Pemerintah berharap, China, produsen vaksin Sinovac, tidak meniru langkah India itu.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi, saat keduanya melakukan pertemuan di WuYi, Provinsi Fujian. Retno mengharapkan negara produsen vaksin konsisten terhadap kesepakatan pengiriman vaksin sesuai komitmen yang sudah disepakati.

“Pemerintah Indonesia mengharapkan agar China terus memberikan dukungan pengiriman vaksin yang telah menjadi binding commitment, dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada,” ujarnya, dalam konferensi pers secara virtual, kemarin.

Isu penguatan kerjasama vaksin ini juga dibahas langsung dengan para produsen vaksin di negara tersebut. Retno mengingatkan, bila pembatasan dan pelarangan ekspor vaksin terus terjadi, dunia akan semakin lama terlepas dari pandemi Covid-19. Kondisi tersebut akan memperlambat pemulihan ekonomi dunia.

“Karena itu, sebagai cochair Covax AMC Engagement Group, saya punya tanggung jawab moral untuk menyerukan kerja sama agar kesetaraan vaksin untuk semua negara dapat terlaksana,” tegasnya.

Retno menyebut, selain membicarakan soal kerja sama pengiriman vaksin dalam cakupan rencana jangka pendek, dia juga membahas rencana jangka panjang dengan Menlu China. Rencana jangka panjang itu adalah menjadikan Indonesia sebagai hub atau pusat vaksin di Asia tenggara.

“Ide ini masih tahap awal. Yang kami usulkan, kerja sama penguatan pengembangan riset, bahan baku vaksin, serta peningkatan kapasitas produksi vaksin nasional,” bebernya.

Ide itu, lanjut Retno, akan dibahas lebih lanjut. Namun secara prinsip, negeri Tirai Bambu telah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Indonesia itu. Tidak cuma dengan China, Indonesia juga sedang menjajaki peluang kerja sama dengan Rusia terkait pengembangan kerja sama vaksin. Retno mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov.

“Pada working level, pembahasan telah cukup lama dilakukan kepada Rusia. Dukungan politik ini sudah diberikan bagi pengembangan kerja sama vaksin dengan Indonesia,” tegasnya.

Rusia melalui RDIF telah resmi menjalin kerja sama penyediaan vaksin di Indonesia dengan perusahaan farmasi nasional PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit) dalam upaya menangani penyebaran virus Covid-19.

Direktur Marketing PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit) John menyebut, pihak RDIF siap membantu Indonesia menyediakan vaksin Covid-19 di Indonesia. John menambahkan, vaksin Sputnik V ini akan digunakan dalam program vaksinasi Gotong Royong yang dicanangkan KADIN dan Kemenkes. [JAR]

]]> .
Langkah India mengembargo vaksin AstraZeneca, dikhawatirkan bakal menghambat program vaksinasi Indonesia. Pemerintah berharap, China, produsen vaksin Sinovac, tidak meniru langkah India itu.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi, saat keduanya melakukan pertemuan di WuYi, Provinsi Fujian. Retno mengharapkan negara produsen vaksin konsisten terhadap kesepakatan pengiriman vaksin sesuai komitmen yang sudah disepakati.

“Pemerintah Indonesia mengharapkan agar China terus memberikan dukungan pengiriman vaksin yang telah menjadi binding commitment, dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada,” ujarnya, dalam konferensi pers secara virtual, kemarin.

Isu penguatan kerjasama vaksin ini juga dibahas langsung dengan para produsen vaksin di negara tersebut. Retno mengingatkan, bila pembatasan dan pelarangan ekspor vaksin terus terjadi, dunia akan semakin lama terlepas dari pandemi Covid-19. Kondisi tersebut akan memperlambat pemulihan ekonomi dunia.

“Karena itu, sebagai co-chair Covax AMC Engagement Group, saya punya tanggung jawab moral untuk menyerukan kerja sama agar kesetaraan vaksin untuk semua negara dapat terlaksana,” tegasnya.

Retno menyebut, selain membicarakan soal kerja sama pengiriman vaksin dalam cakupan rencana jangka pendek, dia juga membahas rencana jangka panjang dengan Menlu China. Rencana jangka panjang itu adalah menjadikan Indonesia sebagai hub atau pusat vaksin di Asia tenggara.

“Ide ini masih tahap awal. Yang kami usulkan, kerja sama penguatan pengembangan riset, bahan baku vaksin, serta peningkatan kapasitas produksi vaksin nasional,” bebernya.

Ide itu, lanjut Retno, akan dibahas lebih lanjut. Namun secara prinsip, negeri Tirai Bambu telah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Indonesia itu. Tidak cuma dengan China, Indonesia juga sedang menjajaki peluang kerja sama dengan Rusia terkait pengembangan kerja sama vaksin. Retno mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov.

“Pada working level, pembahasan telah cukup lama dilakukan kepada Rusia. Dukungan politik ini sudah diberikan bagi pengembangan kerja sama vaksin dengan Indonesia,” tegasnya.

Rusia melalui RDIF telah resmi menjalin kerja sama penyediaan vaksin di Indonesia dengan perusahaan farmasi nasional PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit) dalam upaya menangani penyebaran virus Covid-19.

Direktur Marketing PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit) John menyebut, pihak RDIF siap membantu Indonesia menyediakan vaksin Covid-19 di Indonesia. John menambahkan, vaksin Sputnik V ini akan digunakan dalam program vaksinasi Gotong Royong yang dicanangkan KADIN dan Kemenkes. [JAR]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories