Jalankan Prokes Ketat, PTM Terbatas Tak Akan Menimbulkan Klaster Baru

Kabar gembira datang dari dunia pendidikan. Setelah hampir setahun lebih para siswa menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kini mereka bisa kembali memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah.

Aturan itu tercantum pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan PTM Terbatas di Masa Pandemi Covid-19, setelah pelaksanaan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan, beberapa waktu lalu.

Merespons hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyatakan kesiapannya melakukan sistem PTM yang akan berlangsung Juli mendatang. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk melaksanakan PTM. Hal itu telah dilakukan melalui proses simulasi.

“Setiap sekolah harus mengikuti adaptasi kebiasaan baru. Seperti, mengenakan masker, menjaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta tidak kontak fisik,” kata Dedi, Selasa (20/4).

Dalam kondisi PTM terbatas ini, dirinya dan satuan pendidikan lebih kepada menyediakan layanan pengaduan dan pengawasan.

“Apabila pembelajaran tatap muka dilakukan, kita sudah siap. Begitupun bila masih tetap pembelajaran jarak jauh, kita siap. Artinya, orang tua murid bisa memilih melakukan PTM atau daring,” ujarnya.

Sedangkan kaitan pendukung sarana, Dedi memaparkan, pihaknya sudah menganggarkan Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) dan telah didistribusikan ke seluruh sekolah.

“Bahkan, di Maret hingga Juni 2021, kami tengah mengupayakan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan untuk persiapan pembelajaran tatap muka. Toh PTM itu mayoritas masih menjadi pilihan dalam meningkatkan mutu pendidikan,” ungkapnya.

Karenanya, dia mengajak orang tua siswa untuk bersama-sama memastikan setiap putra dan putrinya mendapatkan hak belajar dengan aman dan sehat. “Bagi Bapak, Ibu Kepala Sekolah, manfaatkanlah ruang terbuka sekolah sebagai tempat pembelajaran jika PTM jadi dilaksanakan,” usulnya. [TIM]

]]> Kabar gembira datang dari dunia pendidikan. Setelah hampir setahun lebih para siswa menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kini mereka bisa kembali memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah.

Aturan itu tercantum pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan PTM Terbatas di Masa Pandemi Covid-19, setelah pelaksanaan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan, beberapa waktu lalu.

Merespons hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyatakan kesiapannya melakukan sistem PTM yang akan berlangsung Juli mendatang. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk melaksanakan PTM. Hal itu telah dilakukan melalui proses simulasi.

“Setiap sekolah harus mengikuti adaptasi kebiasaan baru. Seperti, mengenakan masker, menjaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta tidak kontak fisik,” kata Dedi, Selasa (20/4).

Dalam kondisi PTM terbatas ini, dirinya dan satuan pendidikan lebih kepada menyediakan layanan pengaduan dan pengawasan.

“Apabila pembelajaran tatap muka dilakukan, kita sudah siap. Begitupun bila masih tetap pembelajaran jarak jauh, kita siap. Artinya, orang tua murid bisa memilih melakukan PTM atau daring,” ujarnya.

Sedangkan kaitan pendukung sarana, Dedi memaparkan, pihaknya sudah menganggarkan Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) dan telah didistribusikan ke seluruh sekolah.

“Bahkan, di Maret hingga Juni 2021, kami tengah mengupayakan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan untuk persiapan pembelajaran tatap muka. Toh PTM itu mayoritas masih menjadi pilihan dalam meningkatkan mutu pendidikan,” ungkapnya.

Karenanya, dia mengajak orang tua siswa untuk bersama-sama memastikan setiap putra dan putrinya mendapatkan hak belajar dengan aman dan sehat. “Bagi Bapak, Ibu Kepala Sekolah, manfaatkanlah ruang terbuka sekolah sebagai tempat pembelajaran jika PTM jadi dilaksanakan,” usulnya. [TIM]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories