Jakarta Banjir, Musuhnya Mencaci Maki Anies Tidak Sembunyi
Banjir menerjang Jakarta kemarin. Ribuan rumah terendam, mobil-mobil kelelep, jalan-jalan tergenang, sampai jalan tol terpaksa ditutup sementara. Gara-gara banjir, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun dicaci maki musuh-musuhnya. Menghadapi itu semua, Anies tidak sembunyi.
Banjir mulai menyerang Jakarta sejak Sabtu dini hari kemarin. Atau setelah hujan deras turun sejak Jumat malam. Tingginya intensitas hujan menyebabkan jalan-jalan tergenang. Air dengan cepat meninggi.
Sejumlah ruas jalan sudah tergenang dengan ketinggian hingga selutut orang dewasa sejak dini hari kemarin. Sehingga tak bisa dilalui kendaraan. Jalan yang terendam banjir di antaranya, di kawasan Halim Lama arah Cililitan, Jakarta Timur, Jalan Kemang Raya dan Jalan Antasari, Jakarta Selatan.
Jalan di depan Mal Gandaria City, Jakarta Selatan juga terendam. Sejumlah mobil dan motor yang memaksa lewat, mogok. Jalan Bungur Besar Raya depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, juga ikut terendam. Kendaraan masih bisa melintas dengan harus berhati-hati.
Banjir juga terpantau di Jalan Pilar Mas Raya Kedoya atau tepat di depan Kantor Metro TV. Tingginya air membuat jalanan tidak bisa dilintasi kendaraan. Tak hanya jalan protokol yang banjir, jalan tol juga terendam seperti di kolong Tol Cawang arah Tol Tanjung Priok dari arah Bekasi. Tol Lingkar Luar (JORR) Jakarta di Jalan Simatupang juga terendam. Mobil sedan tak bisa lewat.
Kawasan permukiman yang menjadi langganan banjir seperti Kemang, Ciledug, Rawabuaya, Cipinang Melayu, dan Pondok Gede paling pertama terendam. Ketinggiannya bervarisi. Dari selutut hingga seleher orang dewasa. Di kawasan Kemang, puluhan mobil yang tak sempat dievakuasi, ikut kelelep.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut ada 93 RW yang terendam banjir. Terdiri dari 193 RT di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Plt Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan, ada 379 KK atau 1.380 orang yang mengungsi.
Menghadapi banjir ini, Anies Baswedan langsung turun ke lapangan. Pagi-pagi, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meninjau Pintu Air Manggarai. Mengenakan kaos berkerah warna merah marun, Anies melakukan koordinasi dengan jajarannya untuk memeriksa pintu-pintu air dan rumah pompa.
Dari sana, Anies geser ke Kampung Melayu, mengunjungi pengungsi yang ada di GOR Otista. Di sana, Anies menyapa para pengungsi dan layanan dapur umum. Anies ingin memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, kebutuhan makan, dan tempat istirahat.
Menurut Anies, penyebab banjir Jakarta kali ini karena hujan ekstrim yang turun sejak Jumat malam. Kapasitas sistem drainase Jakarta berkisar 50-100 milimeter. Karena itu, jika hujan turun dengan intensitas di atas 100 milimeter sudah dipastikan akan terjadi genangan.
Kata Anies, berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan yang mengguyur Jakarta sejak Jumat malam, intensitas di atas 150 milimeter. Menurutnya, wajar jika ditemukan banyak genangan.
Saat ini, prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah memastikan warga selamat, jangan sampai ada korban jiwa. Kemudian memastikan warga yang terdampak bisa memiliki tempat istirahat sementara. “Selama mereka di sana kebutuhan pangan, kebutuhan layanan kesehatan dipastikan tersedia. Insya Allah begitu surut, mereka bisa kembali berkegiatan,” kata Anies.
Anies menambahkan, di titik-titik yang terjadi genangan, bila tidak ada kendala khusus, seperti tanggul yang jebol dan lain-lain, diharapkan dalam enam jam bisa surut. Terakhir, Anies mengapresiasi kepada seluruh jajaran dan relawan yang siaga, tanggap dan galang dalam membantu warga selama proses evakuasi dan di posko pengungsian.
Deputi BMKG, Guswanto mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir. Pertama, curah hujan di Jakarta pada Jumat malam hingga Sabtu pagi memang terbilang tinggi. Di saat bersamaan ada air pasang laut. “Selain itu, daya dukung lingkungan juga sangat berpengaruh,” kata Guswanto dalam konferensi pers virtual, Sabtu (20/2).
Gusnanto mengatakan, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini pada 18-19 Februari 2021 terkait potensi hujan lebat dengan curah hujan 100-150 milimeter per hari di wilayah Jabodetabek. Dia memperkirakan, kondisi ini akan berlangsung sampai awal Maret.
Banjir tahunan yang melanda Jakarta ini jadi sorotan media asing seperti Reuters dan Channel News Asia (CNA). Media Singapura, The Straits Times juga mengulas banjir yang melanda Jakarta.
Di linimasa Twitter, topik banjir ini jadi perbincangan panas. Sejumlah kata kunci terkait banjir nangkring di daftar trending topic seperti #BanjirJakarta dan Ahok. Di tagar ini, tweeps membagikan terkait informasi banjir. Tagar yang melambung tadi malam adalah #AniesTenggelamkanJakarta dan Ahok. Di tagar ini, Anies dikritik dan di-bully habis-habisan.
Nong Darol Mahmada misalnya membagikan cerita saat rumahnya di Pasar Minggu yang terendam bannjir. Menurut dia, ini banjir terparah yang dia alami selama tinggal di Jakarta. Kolam renang sampai kelelep. “Mana tuh pendukung Anies yang bangga Jakarta kagak banjir. Ini parah banget,” ujarnya lewat @nongandah, sambil memaki.
Meski banyak yang mengritik, ada juga yang membela. Seperti disampaikam akun @hukumdan. Di akunnya, ia membagikan sejumlah jalanan Jakarta yang sempat banjir selutut sekarang sudah surut. “Harus diapresiasi kerja petugas dari pemprov DKI Jakarta. Tinggal membereskan lokasi Kemang dan beberapa lokasi lain yang masih betah air bertahan. Good Job pak Anies,” kicaunya.
Marco Kusuma Wijaya mengungkapkan betapa sulitnya mengatasi banjir. “Banjir itu seperti buah durian… tiap kali, kita selalu berharap yang berikut lebih baik. Padahal bedanya dengan durian, banjir itu pasti makin buruk, kalaupun bukan di tahun berikut atau di beberapa tahun dari sekarang,” ujar @mkusumawijaya.
Sejumlah politisi ikut memanfaatkan kejadian ini untuk melayangkan kritik terhadap Anies. Kritik itu misalnya disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto menyoroti janji kampanye Anies dalam mengatasi banjir dengan memasukkan air ke dalam tanah. Menurut Hasto, asumsi itu yang kini menyebabkan banjir di ibu kota kian parah.
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Justin Untayana, ikut mengritik omongan Anies yang menyebut banjir Jakarta disumbang kiriman air dari hulu. Ia pun juga meminta agar Anies tak menyalahkan kondisi cuaca sebagai penyebab banjir. “Pak Anies sebagai gubernur tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, kecuali dirinya sendiri,” kata Justin.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut berkomentar setelah namanya ikut jadi trending topic. Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, perlu gerak cepat untuk mengatasi banjir. Dari pemerintah pusat misalnya melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR, mesti segera menyelesaikan normalisasi sungai. Sementara Pemprov DKI juga mesti membenahi daerah aliran sungai (DAS). [BCG]
]]> Banjir menerjang Jakarta kemarin. Ribuan rumah terendam, mobil-mobil kelelep, jalan-jalan tergenang, sampai jalan tol terpaksa ditutup sementara. Gara-gara banjir, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun dicaci maki musuh-musuhnya. Menghadapi itu semua, Anies tidak sembunyi.
Banjir mulai menyerang Jakarta sejak Sabtu dini hari kemarin. Atau setelah hujan deras turun sejak Jumat malam. Tingginya intensitas hujan menyebabkan jalan-jalan tergenang. Air dengan cepat meninggi.
Sejumlah ruas jalan sudah tergenang dengan ketinggian hingga selutut orang dewasa sejak dini hari kemarin. Sehingga tak bisa dilalui kendaraan. Jalan yang terendam banjir di antaranya, di kawasan Halim Lama arah Cililitan, Jakarta Timur, Jalan Kemang Raya dan Jalan Antasari, Jakarta Selatan.
Jalan di depan Mal Gandaria City, Jakarta Selatan juga terendam. Sejumlah mobil dan motor yang memaksa lewat, mogok. Jalan Bungur Besar Raya depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, juga ikut terendam. Kendaraan masih bisa melintas dengan harus berhati-hati.
Banjir juga terpantau di Jalan Pilar Mas Raya Kedoya atau tepat di depan Kantor Metro TV. Tingginya air membuat jalanan tidak bisa dilintasi kendaraan. Tak hanya jalan protokol yang banjir, jalan tol juga terendam seperti di kolong Tol Cawang arah Tol Tanjung Priok dari arah Bekasi. Tol Lingkar Luar (JORR) Jakarta di Jalan Simatupang juga terendam. Mobil sedan tak bisa lewat.
Kawasan permukiman yang menjadi langganan banjir seperti Kemang, Ciledug, Rawabuaya, Cipinang Melayu, dan Pondok Gede paling pertama terendam. Ketinggiannya bervarisi. Dari selutut hingga seleher orang dewasa. Di kawasan Kemang, puluhan mobil yang tak sempat dievakuasi, ikut kelelep.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut ada 93 RW yang terendam banjir. Terdiri dari 193 RT di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Plt Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan, ada 379 KK atau 1.380 orang yang mengungsi.
Menghadapi banjir ini, Anies Baswedan langsung turun ke lapangan. Pagi-pagi, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meninjau Pintu Air Manggarai. Mengenakan kaos berkerah warna merah marun, Anies melakukan koordinasi dengan jajarannya untuk memeriksa pintu-pintu air dan rumah pompa.
Dari sana, Anies geser ke Kampung Melayu, mengunjungi pengungsi yang ada di GOR Otista. Di sana, Anies menyapa para pengungsi dan layanan dapur umum. Anies ingin memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, kebutuhan makan, dan tempat istirahat.
Menurut Anies, penyebab banjir Jakarta kali ini karena hujan ekstrim yang turun sejak Jumat malam. Kapasitas sistem drainase Jakarta berkisar 50-100 milimeter. Karena itu, jika hujan turun dengan intensitas di atas 100 milimeter sudah dipastikan akan terjadi genangan.
Kata Anies, berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan yang mengguyur Jakarta sejak Jumat malam, intensitas di atas 150 milimeter. Menurutnya, wajar jika ditemukan banyak genangan.
Saat ini, prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah memastikan warga selamat, jangan sampai ada korban jiwa. Kemudian memastikan warga yang terdampak bisa memiliki tempat istirahat sementara. “Selama mereka di sana kebutuhan pangan, kebutuhan layanan kesehatan dipastikan tersedia. Insya Allah begitu surut, mereka bisa kembali berkegiatan,” kata Anies.
Anies menambahkan, di titik-titik yang terjadi genangan, bila tidak ada kendala khusus, seperti tanggul yang jebol dan lain-lain, diharapkan dalam enam jam bisa surut. Terakhir, Anies mengapresiasi kepada seluruh jajaran dan relawan yang siaga, tanggap dan galang dalam membantu warga selama proses evakuasi dan di posko pengungsian.
Deputi BMKG, Guswanto mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir. Pertama, curah hujan di Jakarta pada Jumat malam hingga Sabtu pagi memang terbilang tinggi. Di saat bersamaan ada air pasang laut. “Selain itu, daya dukung lingkungan juga sangat berpengaruh,” kata Guswanto dalam konferensi pers virtual, Sabtu (20/2).
Gusnanto mengatakan, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini pada 18-19 Februari 2021 terkait potensi hujan lebat dengan curah hujan 100-150 milimeter per hari di wilayah Jabodetabek. Dia memperkirakan, kondisi ini akan berlangsung sampai awal Maret.
Banjir tahunan yang melanda Jakarta ini jadi sorotan media asing seperti Reuters dan Channel News Asia (CNA). Media Singapura, The Straits Times juga mengulas banjir yang melanda Jakarta.
Di linimasa Twitter, topik banjir ini jadi perbincangan panas. Sejumlah kata kunci terkait banjir nangkring di daftar trending topic seperti #BanjirJakarta dan Ahok. Di tagar ini, tweeps membagikan terkait informasi banjir. Tagar yang melambung tadi malam adalah #AniesTenggelamkanJakarta dan Ahok. Di tagar ini, Anies dikritik dan di-bully habis-habisan.
Nong Darol Mahmada misalnya membagikan cerita saat rumahnya di Pasar Minggu yang terendam bannjir. Menurut dia, ini banjir terparah yang dia alami selama tinggal di Jakarta. Kolam renang sampai kelelep. “Mana tuh pendukung Anies yang bangga Jakarta kagak banjir. Ini parah banget,” ujarnya lewat @nongandah, sambil memaki.
Meski banyak yang mengritik, ada juga yang membela. Seperti disampaikam akun @hukumdan. Di akunnya, ia membagikan sejumlah jalanan Jakarta yang sempat banjir selutut sekarang sudah surut. “Harus diapresiasi kerja petugas dari pemprov DKI Jakarta. Tinggal membereskan lokasi Kemang dan beberapa lokasi lain yang masih betah air bertahan. Good Job pak Anies,” kicaunya.
Marco Kusuma Wijaya mengungkapkan betapa sulitnya mengatasi banjir. “Banjir itu seperti buah durian… tiap kali, kita selalu berharap yang berikut lebih baik. Padahal bedanya dengan durian, banjir itu pasti makin buruk, kalaupun bukan di tahun berikut atau di beberapa tahun dari sekarang,” ujar @mkusumawijaya.
Sejumlah politisi ikut memanfaatkan kejadian ini untuk melayangkan kritik terhadap Anies. Kritik itu misalnya disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto menyoroti janji kampanye Anies dalam mengatasi banjir dengan memasukkan air ke dalam tanah. Menurut Hasto, asumsi itu yang kini menyebabkan banjir di ibu kota kian parah.
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Justin Untayana, ikut mengritik omongan Anies yang menyebut banjir Jakarta disumbang kiriman air dari hulu. Ia pun juga meminta agar Anies tak menyalahkan kondisi cuaca sebagai penyebab banjir. “Pak Anies sebagai gubernur tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, kecuali dirinya sendiri,” kata Justin.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut berkomentar setelah namanya ikut jadi trending topic. Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, perlu gerak cepat untuk mengatasi banjir. Dari pemerintah pusat misalnya melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR, mesti segera menyelesaikan normalisasi sungai. Sementara Pemprov DKI juga mesti membenahi daerah aliran sungai (DAS). [BCG]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .