Jakarta Banjir Musuh Anies Masih Tiarap
Dalam dua hari ini, Jakarta berturut-turut dilanda banjir. Anehnya, musuh-musuh Anies Baswedan tidak banyak bersuara. Berbagai serangan dan nyinyiran tak banyak terdengar.
Salah satu wilayah yang terdampak banjir kemarin adalah Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Sejak pukul 2 dini hari, sejumlah RW sudah terendam banjir antara 50 centimeter hingga 2 meter.
Padahal, kawasan langganan banjir itu, baru saja dibangga-banggakan oleh Anies di Instagram, Selasa (9/2) lalu. Lewat Instagram miliknya, Anies bilang, kawasan tersebut sudah tidak banjir lagi.
“Tahun lalu terendam sampai 3 meter. Tapi pada musim penghujan kali ini tak diterjang banjir,” tulis sang Gubernur Jakarta itu, dalam postingan video Instagramnya, saat mengunjungi Cipinang Melayu.
Bahkan esoknya, Rabu (10/2) Anies menggunggah 2 foto dirinya dengan ibu Rumiyati, salah seorang warga Cipinang Melayu. Foto pertama, 9 Februari 2017 saat banjir sepinggang. Foto kedua, 9 Februari 2021, tidak banjir.
Selain Cipinang Melayu, wilayah lain yang juga terdampak banjir adalah Kelurahan Bambu Apus, Kelurahan Cilangkap, dan Kelurahan Cipinang.
Kemudian, Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Jatinegara Kaum, Kelurahan Kayu Putih, Kelurahan Kebon Bawang, Kelurahan Kelapa Gading Barat dan Timur, Kelurahan Koja, Kelurahan Lubang Buaya, dan Kelurahan Pulo Gadung.
Selain pemukiman penduduk, banjir juga terjadi di beberapa ruas jalan Ibu Kota. Akibatnya, ruas jalan yang terendam banjir dialihkan lalu lintasnya. Dilansir dari akun Instagram resmi @TMC Polda Metro Jaya, ruas jalan yang dialihkan, yakni di Kolong Tol Cawang (arah Tanjung Priok). Lalu Jalan Suprato, Kampung Makasar, jalan di depan Pasar Jagal Buncit Jalan Kemang Utara 9, jalan di depan Kemenhan Jalan DI Panjaitan, Jalan Kalimalang, Jalan Letjen Suprapto, di terowongan Exit Tol Kalimalang.
Meskipun Jakarta kembali banjir, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria bilang jumlah titik banjirnya terus berkurang dari tahun ke tahun. “Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terdapat penurunan yang signifikan,” kata Riza dalam keterangannya, Jumat (19/2).
Penurunan itu, sebut Riza, terlihat dari jumlah titik pengungsian warga terdampak banjir. Jika pada 2013 atau ketika era Jokowi memimpin Jakarta, ada 1.115 titik pengungsian, dua tahun setelahnya turun menjadi 337 titik ketika kursi Gubernur dijabat oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Politisi Gerindra ini mengatakan, tidak ada pengungsian di tahun 2018. Tahun 2019 ada 13 titik pengungsian, lalu 2020 ada 70 titik pengungsian. “2021 sedang kami rekap, baru 1-2 titik pengungsian,” rincinya, kemarin.
Hingga pukul 2 siang kemarin, Pusdalops BNPB merilis, ada 57 RT yang terendam banjir. 52 RT diantaranya berada di wilayah Jakarta Timur. Sisanya 5 RT di Jakarta Barat.
Khusus di Cipinang Melayu, ada 26 RT yang terendam banjir. Di wilayah ini, sudah ada 10 lokasi pengungsian. Dengan jumlah pengungsi sebanyak 182 Kepala Keluarga, 694 Jiwa.
“Ada 57 RT atau 0,187 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta (yang terendam banjir dan genangan),” terang Pusdalops, Jumat (19/2).
Peneliti Cuaca dan Iklim Ekstrim BMKG, Siswanto bilang, hujan lebat yang mengguyur sebagian wilayah DKI Jakarta kemarin, tidak separah curah hujan tahun lalu. Sehingga dampak yang diakibatkan dari hujan tersebut tidak separah sebelumnya. Menurutnya, banjir kali ini tidak termasuk banjir besar. “Tidak separah banjir 1 Januari 2020 lalu,” kata Siswanto, Jumat (19/2).
Anggota DPRD DKI Fraksi PDI-P, Gilbert Simanjuntak menduga jumlah titik banjir kali ini lebih banyak dari yang dilaporkan. Ia curiga, data banjir itu ditutup-tutupi.
“Kalau ada yang baik, walau bukan hasil kerjanya, akan di-blow up seakan berhasil. Lihat saja pamer medali yang kurang menyentuh apa yang dialami masyarakat,” sentil Gilbert, kepada wartawan, Jumat (19/2).
Di media sosial, isu banjir Jakarta juga tidak rame. Tak masuk trending topic. Berbeda dengan sebelumnya, dimana setiap banjir, Anies juga akan dibanjiri hujatan. Sejumlah haters Anies, juga terpantau tak menyentil persoalan banjir ini.
Denny Siregar, seleb medsos yang biasanya paling keras mengkritik Anies, terlihat anteng. Seharian kemarin, Denny malah sibuk mencuitkan isu lain lewat akun Twitternya. Mulai dari kasus Din Syamsuddin hingga masalah perselingkuhan Nisya Sabyan.
Anggota Dewan Kehormatan PKPI, Teddy Gusnadi yang selama ini paling keras mengkritik kinerja Anies juga, tak banyak komentar soal banjir. “Udah agak males ngomongin banjir dan kinerja @aniesbaswedan di ibukota negara. Semua yang gue sampaikan selama, ini kejadian semua. #NgopiAjalah,” kata Teddy dalam akun @TeddyGusnaidi.
Begitupun tokoh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany yang biasanya rajin mengkritik Anies. Seharian kemarin, hanya me-retweet postingan berita dan cuitan netizen yang tidak ada kaitannya dengan banjir Jakarta.
Namun, ada juga beberapa hatters Anies yang masih mengkritik Anies terkait banjir kemarin. “Innalillahi Jakarta banjir lagi. Semoga nanti ada pemimpin Jakarta yang rendah hati, tak ujub takabur, merasa sudah banyak berbuat,” sindir akun @yusuf_dumdum. [SAR]
]]> Dalam dua hari ini, Jakarta berturut-turut dilanda banjir. Anehnya, musuh-musuh Anies Baswedan tidak banyak bersuara. Berbagai serangan dan nyinyiran tak banyak terdengar.
Salah satu wilayah yang terdampak banjir kemarin adalah Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Sejak pukul 2 dini hari, sejumlah RW sudah terendam banjir antara 50 centimeter hingga 2 meter.
Padahal, kawasan langganan banjir itu, baru saja dibangga-banggakan oleh Anies di Instagram, Selasa (9/2) lalu. Lewat Instagram miliknya, Anies bilang, kawasan tersebut sudah tidak banjir lagi.
“Tahun lalu terendam sampai 3 meter. Tapi pada musim penghujan kali ini tak diterjang banjir,” tulis sang Gubernur Jakarta itu, dalam postingan video Instagramnya, saat mengunjungi Cipinang Melayu.
Bahkan esoknya, Rabu (10/2) Anies menggunggah 2 foto dirinya dengan ibu Rumiyati, salah seorang warga Cipinang Melayu. Foto pertama, 9 Februari 2017 saat banjir sepinggang. Foto kedua, 9 Februari 2021, tidak banjir.
Selain Cipinang Melayu, wilayah lain yang juga terdampak banjir adalah Kelurahan Bambu Apus, Kelurahan Cilangkap, dan Kelurahan Cipinang.
Kemudian, Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Jatinegara Kaum, Kelurahan Kayu Putih, Kelurahan Kebon Bawang, Kelurahan Kelapa Gading Barat dan Timur, Kelurahan Koja, Kelurahan Lubang Buaya, dan Kelurahan Pulo Gadung.
Selain pemukiman penduduk, banjir juga terjadi di beberapa ruas jalan Ibu Kota. Akibatnya, ruas jalan yang terendam banjir dialihkan lalu lintasnya. Dilansir dari akun Instagram resmi @TMC Polda Metro Jaya, ruas jalan yang dialihkan, yakni di Kolong Tol Cawang (arah Tanjung Priok). Lalu Jalan Suprato, Kampung Makasar, jalan di depan Pasar Jagal Buncit Jalan Kemang Utara 9, jalan di depan Kemenhan Jalan DI Panjaitan, Jalan Kalimalang, Jalan Letjen Suprapto, di terowongan Exit Tol Kalimalang.
Meskipun Jakarta kembali banjir, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria bilang jumlah titik banjirnya terus berkurang dari tahun ke tahun. “Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terdapat penurunan yang signifikan,” kata Riza dalam keterangannya, Jumat (19/2).
Penurunan itu, sebut Riza, terlihat dari jumlah titik pengungsian warga terdampak banjir. Jika pada 2013 atau ketika era Jokowi memimpin Jakarta, ada 1.115 titik pengungsian, dua tahun setelahnya turun menjadi 337 titik ketika kursi Gubernur dijabat oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Politisi Gerindra ini mengatakan, tidak ada pengungsian di tahun 2018. Tahun 2019 ada 13 titik pengungsian, lalu 2020 ada 70 titik pengungsian. “2021 sedang kami rekap, baru 1-2 titik pengungsian,” rincinya, kemarin.
Hingga pukul 2 siang kemarin, Pusdalops BNPB merilis, ada 57 RT yang terendam banjir. 52 RT diantaranya berada di wilayah Jakarta Timur. Sisanya 5 RT di Jakarta Barat.
Khusus di Cipinang Melayu, ada 26 RT yang terendam banjir. Di wilayah ini, sudah ada 10 lokasi pengungsian. Dengan jumlah pengungsi sebanyak 182 Kepala Keluarga, 694 Jiwa.
“Ada 57 RT atau 0,187 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta (yang terendam banjir dan genangan),” terang Pusdalops, Jumat (19/2).
Peneliti Cuaca dan Iklim Ekstrim BMKG, Siswanto bilang, hujan lebat yang mengguyur sebagian wilayah DKI Jakarta kemarin, tidak separah curah hujan tahun lalu. Sehingga dampak yang diakibatkan dari hujan tersebut tidak separah sebelumnya. Menurutnya, banjir kali ini tidak termasuk banjir besar. “Tidak separah banjir 1 Januari 2020 lalu,” kata Siswanto, Jumat (19/2).
Anggota DPRD DKI Fraksi PDI-P, Gilbert Simanjuntak menduga jumlah titik banjir kali ini lebih banyak dari yang dilaporkan. Ia curiga, data banjir itu ditutup-tutupi.
“Kalau ada yang baik, walau bukan hasil kerjanya, akan di-blow up seakan berhasil. Lihat saja pamer medali yang kurang menyentuh apa yang dialami masyarakat,” sentil Gilbert, kepada wartawan, Jumat (19/2).
Di media sosial, isu banjir Jakarta juga tidak rame. Tak masuk trending topic. Berbeda dengan sebelumnya, dimana setiap banjir, Anies juga akan dibanjiri hujatan. Sejumlah haters Anies, juga terpantau tak menyentil persoalan banjir ini.
Denny Siregar, seleb medsos yang biasanya paling keras mengkritik Anies, terlihat anteng. Seharian kemarin, Denny malah sibuk mencuitkan isu lain lewat akun Twitternya. Mulai dari kasus Din Syamsuddin hingga masalah perselingkuhan Nisya Sabyan.
Anggota Dewan Kehormatan PKPI, Teddy Gusnadi yang selama ini paling keras mengkritik kinerja Anies juga, tak banyak komentar soal banjir. “Udah agak males ngomongin banjir dan kinerja @aniesbaswedan di ibukota negara. Semua yang gue sampaikan selama, ini kejadian semua. #NgopiAjalah,” kata Teddy dalam akun @TeddyGusnaidi.
Begitupun tokoh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany yang biasanya rajin mengkritik Anies. Seharian kemarin, hanya me-retweet postingan berita dan cuitan netizen yang tidak ada kaitannya dengan banjir Jakarta.
Namun, ada juga beberapa hatters Anies yang masih mengkritik Anies terkait banjir kemarin. “Innalillahi Jakarta banjir lagi. Semoga nanti ada pemimpin Jakarta yang rendah hati, tak ujub takabur, merasa sudah banyak berbuat,” sindir akun @yusuf_dumdum. [SAR]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .