Inovasi Kamera Samsung Galaxy S Series dari Masa ke Masa
Berbeda dari seri Galaxy Note yang dirancang untuk memaksimalkan produktivitas, seri Galaxy S selalu dipakai oleh Samsung untuk mendemonstrasikan inovasi teknologi kamera terbarunya. Sebagian besar dari kita mungkin tidak menyadarinya, akan tetapi arahan seperti ini sudah Samsung terapkan sejak Galaxy S generasi yang pertama.
Supaya lebih jelas, mari kita meninjau kembali perjalanan inovasi kamera yang dihadirkan oleh Samsung Galaxy S Series dari masa ke masa.
Samsung Galaxy S (2010)
Nenek moyang smartphone flagship Samsung ini hadir membawa kamera belakang 5 megapixel yang mampu merekam video beresolusi HD, serta dibekali fitur-fitur seperti built-in autofocus, facial recognition, maupun mode panorama yang memungkinkan pengguna untuk mengabadikan pemandangan dalam tampilan yang lebih luas daripada yang tampak di layar. Supaya lengkap, Samsung turut menyematkan kamera depan VGA yang dapat dipakai untuk video call.
Samsung Galaxy S2 (2011)
Setahun setelahnya, Galaxy S2 datang membawa peningkatan yang signifikan di sektor kamera. Pertama, resolusi kamera belakangnya ditingkatkan menjadi 8 megapixel, sedangkan kamera depannya menjadi 2 megapixel. Kedua, Samsung tidak lupa menyematkan LED flash demi membantu pengguna mengabadikan momen di kondisi minim cahaya – krusial mengingat kala itu belum ada yang namanya fitur Night Mode.
Samsung Galaxy S3 (2012)
Sekarang sudah menjadi fitur standar di hampir semua smartphone, Burst Shot merupakan salah satu fitur unggulan yang diperkenalkan Galaxy S3. Bukan cuma kamera belakangnya saja, kamera depannya pun juga bisa menangkap sebanyak 20 gambar dalam waktu 3,3 detik. Pengalaman yang didapat pengguna juga kian sempurna berkat adanya fitur Zero Shutter Lag, yang memastikan bahwa gambar akan benar-benar langsung ditangkap begitu pengguna menyentuh tombol shutter.
Samsung Galaxy S4 (2013)
Galaxy S4 memulai era baru dengan kamera belakang 13 megapixel dan kamera depan 2 megapixel. Namun yang unik dari Galaxy S4 adalah fitur Dual Shot, yang berhasil mengubah cara konsumen mengabadikan momen spesialnya dengan memotret menggunakan kamera belakang dan depan sekaligus. Foto-fotonya ini bahkan juga bisa dilengkapi dengan audio berkat fitur Sound & Shot.
Samsung Galaxy S5 (2014)
Galaxy S5 tercatat di buku sejarah sebagai ponsel pertama yang dibekali kamera 16 megapixel berteknologi ISOCELL, yang meningkatkan kualitas foto di malam hari secara cukup signifikan. Bukan cuma itu, kameranya turut dibekali fitur HDR yang dapat diaktifkan untuk pengambilan foto maupun video.
Samsung Galaxy S6 (2015)
Fitur yang sangat berkesan dari Galaxy S6 adalah Quick Launch, yang memungkinkan pengguna untuk membuka aplikasi kamera secara cepat (secepat 0,7 detik) hanya dengan menyentuh tombol home-nya dua kali. Ketajaman gambar juga ditingkatkan berkat penerapan algoritma tracking subjek, dan hasil selfie pun kian disempurnakan berkat kamera 5 megapixel f/1.9 miliknya.
Samsung Galaxy S7 (2016)
Galaxy S7 adalah yang pertama mengusung teknologi Dual Pixel AF, teknologi yang sebelumnya hanya bisa dijumpai di deretan kamera DSLR kelas atas, yang meningkatkan kinerja autofocus secara drastis, bahkan di kondisi minim cahaya sekalipun. Tidak tanggung-tanggung, Galaxy S7 berhasil memecahkan rekor benchmark DxOMark Mobile kala itu dengan skor total 88 poin.
Samsung Galaxy S8 (2017)
Peningkatan algoritma ISP (image signal processing) yang cukup advanced menjadi andalan Galaxy S8 dalam menghasilkan foto yang tajam di mana pun dan kapan pun pengguna berada. Di samping itu, navigasi kamera berbasis gesture juga dihadirkan sebagai alternatif bagi pengguna yang kesulitan mengoperasikan layar Galaxy S8+ yang besar (6,2 inci).
Samsung Galaxy S9 (2018)
Guna menghasilkan foto yang optimal di berbagai kondisi cahaya, Galaxy S9 mengandalkan teknologi Dual Aperture, dengan bukaan lensa yang paling lebar di antara semua smartphone kala itu – f/1.5 – sehingga mampu menyerap 28 persen lebih banyak cahaya daripada generasi sebelumnya. Bukan hanya itu, Galaxy S9 juga mengemas fitur Super Slow-mo yang mampu merekam video di kecepatan 960 fps.
Samsung Galaxy S10 (2019)
Melihat naiknya tren konten video, Samsung pun memperkenalkan fitur Super Steady pada Galaxy S10. Berkat stabilisasi yang efektif yang dihadirkan oleh fitur ini, pengguna jadi bisa merekam video yang mulus selagi bersepeda atau berlari. Juga disesuaikan dengan tren kala itu adalah adanya kamera ultra-wide 16 megapixel yang mampu menangkap gambar dari sudut pandang yang sangat luas.
Samsung Galaxy S20 (2020)
Galaxy S20 bisa dibilang membawa lompatan yang terbesar berkat fitur-fitur seperti perekaman video 8K maupun Space Zoom hingga sejauh 100x. Ini juga pertama kalinya Samsung menyematkan sensor beresolusi 108 megapixel pada smartphone, dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas fotonya di malam hari.
Samsung Galaxy S21 Series 5G (2021)
Formula yang sama itu tetap Samsung pertahankan sampai hari ini, dan Galaxy S21 Series 5G terbukti menawarkan sistem kamera yang paling advanced dari semua penawaran Samsung sejauh ini. Apa yang ditawarkan di seri sebelumnya semakin dimatangkan hingga ke titik pro-grade di sini, seperti misalnya kamera 108 megapixel dengan teknologi nona-binning pada S21 Ultra 5G yang telah diperbarui sehingga dapat menyajikan foto HDR 12-bit dengan warna yang 64 kali lebih kaya serta dynamic range yang lebih luas.
S21 Ultra 5G juga menjadi yang pertama mengusung dua kamera telephoto sekaligus; satu dengan 3x optical zoom, satu lagi dengan 10x optical zoom, semuanya lengkap dengan teknologi Dual Pixel AF. Fitur Space Zoom 100x milik pendahulunya juga sudah dibenahi sehingga hasil jepretannya bisa lebih jelas lagi, serta lebih mudah dioperasikan berkat fitur Zoom Lock yang memanfaatkan AI untuk menjaga agar titik fokus pengguna tetap berada di tengah frame, mengurangi risiko guncangan yang terjadi saat mengambil foto dari kejauhan.
Namun bukan seri Galaxy S namanya kalau tidak memperkenalkan fitur baru. Di S21 Series 5G, ada fitur anyar bernama Director’s View yang berfungsi untuk menghadirkan kontrol layaknya seorang sutradara selagi mengambil video. Berkat fitur ini, pengguna bisa memilih lensa yang hendak digunakan dengan mudah karena preview masing-masing tangkapannya bisa dilihat langsung pada layar.
Buat para kreator yang mendambakan fleksibilitas ekstra selama merekam video, S21 Ultra 5G tak hanya menawarkan opsi perekaman 8K saja, tapi juga 4K 60 fps melalui semua kameranya, termasuk halnya kamera depan. 11 tahun berlalu semenjak Galaxy S orisinal diperkenalkan, Samsung rupanya belum bosan menjejalkan teknologi-teknologi kamera terkini ke seri smartphone andalannya ini.
—
Kunjungi
www.samsung.com/id
untuk mempelajari lebih lanjut tentang Galaxy S21 Series 5G.
Harga untuk Galaxy S21+ 5G mulai dari Rp15.999.000 sedangkan Galaxy S21 Ultra 5G mulai dari Rp18.999.000.
Untuk melihat hal epik lain tentang Galaxy S21 5G Series, silakan kunjungi
https://www.samsung.com/id.smartphones/galaxy-s/
dan
http://www.samsungmobilepress.com
.
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.
.
Semakin epik setiap generasi selama 11 tahun berturut-turut .
Sumber : DailySocial .