Innalillahi, Kasus Kematian Akibat Covid Melonjak Lagi

Penambahan jumlah kasus positif Covid pada hari ini, Selasa (20/4), mencapai angka 5.549. Sehingga, total kasus terkonfirmasi mencapai 1.614.849.

Sebaran kasus baru itu, didominasi Jawa Barat dengan angka 1.399. Disusul Jawa Tengah (682), Jakarta (460), Riau (410), dan Jawa Timur (258) dalam 5 besar provinsi penyumbang kasus baru terbanyak.

Sedangkan 5 provinsi yang paling sedikit menyumbang jumlah kasus positif adalah Sulawesi Tenggara (8), Sulawesi Barat (6), Maluku Utara (5), Sulawesi Utara (2), dan Maluku (1).

Jumlah kasus harian sebanyak 5.549, diperoleh dari hasil tes terhadap 69.207 spesimen (40.126 via PCR, 344 via TCM, 28.737 via antigen).

Sementara jumlah orang yang dites, ada 48.107 orang (23.298 via PCR, 321 via TCM, dan 24.488 via antigen).

Dari data tersebut, dapat kita peroleh nilai positivity rate sebesar 11,53 persen. Nilai tersebut melebihi 2 kali angka maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam standar ideal positivity rate, yang besarnya hanya 5 persen.

Artinya, situasi penularan Covid masih belum bisa dibilang aman. Penyebaran masih berlangsung masif.

Dari total kasus terkonfirmasi, tercatat 102.930 kasus aktif atau pasien dalam perawatan. Jumlahnya turun 1.389 dibanding kemarin.

Sementara kasus sembuh, bertambah 6.728 menjadi 1.468.142 dengan tingkat kesembuhan 90,9 persen. Sedangkan total kasus meninggal dunia, naik 210 menjadi 43.777 orang, dengan tingkat kematian 2,7 persen.

Jumlah kasus kematian akibat Covid pada hari ini merupakan yang tertinggi dalam sepekan terakhir. Kasus kematian terendah dalam pekan ini, dibukukan pada tanggal 18 April 2021 dengan angka 96.

Tingginya angka kematian dalam sepekan terakhir, mestinya bisa menjadi alarm bagi kita, untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang tak perlu).

Jangan terjebak euforia vaksin. Divaksin tak otomatis kebal. Vaksinasi hanya meringankan gejala dan derajat keparahan bila terinfeksi, namun masih memungkinkan kita terpapar Covid. [HES]

]]> Penambahan jumlah kasus positif Covid pada hari ini, Selasa (20/4), mencapai angka 5.549. Sehingga, total kasus terkonfirmasi mencapai 1.614.849.

Sebaran kasus baru itu, didominasi Jawa Barat dengan angka 1.399. Disusul Jawa Tengah (682), Jakarta (460), Riau (410), dan Jawa Timur (258) dalam 5 besar provinsi penyumbang kasus baru terbanyak.

Sedangkan 5 provinsi yang paling sedikit menyumbang jumlah kasus positif adalah Sulawesi Tenggara (8), Sulawesi Barat (6), Maluku Utara (5), Sulawesi Utara (2), dan Maluku (1).

Jumlah kasus harian sebanyak 5.549, diperoleh dari hasil tes terhadap 69.207 spesimen (40.126 via PCR, 344 via TCM, 28.737 via antigen).

Sementara jumlah orang yang dites, ada 48.107 orang (23.298 via PCR, 321 via TCM, dan 24.488 via antigen).

Dari data tersebut, dapat kita peroleh nilai positivity rate sebesar 11,53 persen. Nilai tersebut melebihi 2 kali angka maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam standar ideal positivity rate, yang besarnya hanya 5 persen.

Artinya, situasi penularan Covid masih belum bisa dibilang aman. Penyebaran masih berlangsung masif.

Dari total kasus terkonfirmasi, tercatat 102.930 kasus aktif atau pasien dalam perawatan. Jumlahnya turun 1.389 dibanding kemarin.

Sementara kasus sembuh, bertambah 6.728 menjadi 1.468.142 dengan tingkat kesembuhan 90,9 persen. Sedangkan total kasus meninggal dunia, naik 210 menjadi 43.777 orang, dengan tingkat kematian 2,7 persen.

Jumlah kasus kematian akibat Covid pada hari ini merupakan yang tertinggi dalam sepekan terakhir. Kasus kematian terendah dalam pekan ini, dibukukan pada tanggal 18 April 2021 dengan angka 96.

Tingginya angka kematian dalam sepekan terakhir, mestinya bisa menjadi alarm bagi kita, untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang tak perlu).

Jangan terjebak euforia vaksin. Divaksin tak otomatis kebal. Vaksinasi hanya meringankan gejala dan derajat keparahan bila terinfeksi, namun masih memungkinkan kita terpapar Covid. [HES]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories