Ini Tips Cari Cuan Minim Modal Lewat Medsos
<p>Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama stakeholdernya terus mengedukasi pelaku usaha memaksimalkan media sosial (medsos) untuk menjaring cuan.</p>
<p>Berkolaborasi dengan Sinar Mas Land, Kemenkominfo menggelar Gali Ilmu: “Cari Cuan Minim Modal lewat Media Sosial”, yang menghadirkan para pakar di media sosial.</p>
<p>Acara ini memberikan edukasi bagi para pemula di dunia bisnis dalam memanfaatkan teknologi dan informasi. Salah satunya, medsos. </p>
<p>Medsos kini dikenal sebagai sarana untuk memperkenalkan layanan bisnis secara praktis, sekaligus memudahkan pelanggan untuk menjangkau para pelaku bisnis.</p>
<p>Entrepreneur dan Digital Creator, Yasa Singgih menjelaskan tentang bagaimana medsos dari waktu ke waktu dapat membantu para pelaku bisnis.</p>
<p>Yang dibutuhkan adalah adaptasi dan pemahaman tentang perubahan-perubahan yang terjadi di media sosial dan cara mendekatkan diri kepada konsumen.</p>
<p>Ada tiga hal terpenting dalam medsos, yakni tren, algoritma, dan konten.</p>
<p>Kata Yasa, penting melihat dan mengikuti tren terkini di medsos, supaya secara algoritma akan dinilai sebagai konten yang disukai oleh banyak orang.</p>
<p>"Pelajari algoritma di media sosial, karena itu sangat penting. Karena setiap media sosial baik Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, TikTok, semua punya algoritma yang berbeda begitu pun dengan trennya. Serta, pilihlah konsep konten yang berkelanjutan," jelas Yasa.</p>
<p>Koordinator Divisi Konten Kreatif Siberkreasi, Oktora Irahadi menjelaskan alasan para pelaku bisnis perlu menggunakan medsos di tengah era digital.</p>
<p>“Karena tidak ada cara lain bagi kita untuk berkomunikasi bahwa barang kita ada, tanpa memakai media sosial yang gratis. Kalau mau berbayar, bisa pakai ads. Jadi, mulailah berkomunikasi di media sosial,” jelas Oktora.</p>
<p>Oktora menambahkan, penggunaan medsos harus diikuti dengan pembuatan konten. Namun, perlu diingat bahwa tren yang berlangsung di medsos berlangsung cepat dan singkat.</p>
<p>Assistant VP of Ecosystem Relation & Strategy Sinar Mas Land, Tirrel Aulia menjelaskan soal peran Sinar Mas Land yang turut mendukung kemajuan literasi digital lewat DigitalHub, sebuah ekosistem dengan infrastruktur IT yang sesuai dengan para pelaku bisnis berbasis teknologi.</p>
<p>Bersama para pelaku bisnis dalam ekosistem DigitalHub, telah dilakukan berbagai kegiatan dan pelatihan yang ditujukan pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).</p>
<p>“Kita sangat fokus untuk mengembangkan DigitalHub sebagai talent pool kita, supaya mereka nantinya yang sudah bekerja bisa berada dalam bisnis-bisnis teknologi. Juga bagi para pelaku bisnis yang minim modal, kita juga menyediakan coworking space yang bisa digunakan. Ada juga inisiasi Digitalhub Next Action (DNA) yang membantu memberikan dana bagi startups,” jelas Tirrel.</p>
<p>Sekadar informasi. Acara Gali Ilmu: “Cari Cuan Minim Modal lewat Media Sosial" digelar oleh Kemenkominfo bersama Siberkreasi, Infina, dan Sinar Mas Land, sebagai upaya meningkatkan literasi digital.</p>
<p>Sekaligus, mendorong masyarakat untuk memiliki etika di dunia digital, kreatif, produktif, dan inovatif selama menggunakan internet dan teknologi digital.</p>
<p>Acara ini berlangsung secara hybrid di Green Office Park 9 Sinar Mas Land Tangerang serta melalui aplikasi Zoom.</p>
<p>Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, pandemi telah memacu interaksi dan berbagai aktivitas di ruang digital.</p>
<p>Kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital.</p>
<p>Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.</p>
<p>Berbagai pelatihan yang diberikan berbasis 4 pilar utama. Yakni kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital.</p>
<p>Hingga Tahun 2021, program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota pada 34 provinsi di seluruh Indonesia.</p>
<p>Semuel juga menekankan, peningkatan literasi digital masyarakat merupakan pekerjaan besar. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal.</p> <p>Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama stakeholdernya terus mengedukasi pelaku usaha memaksimalkan media sosial (medsos) untuk menjaring cuan.</p>
<p>Berkolaborasi dengan Sinar Mas Land, Kemenkominfo menggelar Gali Ilmu: “Cari Cuan Minim Modal lewat Media Sosial”, yang menghadirkan para pakar di media sosial.</p>
<p>Acara ini memberikan edukasi bagi para pemula di dunia bisnis dalam memanfaatkan teknologi dan informasi. Salah satunya, medsos. </p>
<p>Medsos kini dikenal sebagai sarana untuk memperkenalkan layanan bisnis secara praktis, sekaligus memudahkan pelanggan untuk menjangkau para pelaku bisnis.</p>
<p>Entrepreneur dan Digital Creator, Yasa Singgih menjelaskan tentang bagaimana medsos dari waktu ke waktu dapat membantu para pelaku bisnis.</p>
<p>Yang dibutuhkan adalah adaptasi dan pemahaman tentang perubahan-perubahan yang terjadi di media sosial dan cara mendekatkan diri kepada konsumen.</p>
<p>Ada tiga hal terpenting dalam medsos, yakni tren, algoritma, dan konten.</p>
<p>Kata Yasa, penting melihat dan mengikuti tren terkini di medsos, supaya secara algoritma akan dinilai sebagai konten yang disukai oleh banyak orang.</p>
<p>"Pelajari algoritma di media sosial, karena itu sangat penting. Karena setiap media sosial baik Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, TikTok, semua punya algoritma yang berbeda begitu pun dengan trennya. Serta, pilihlah konsep konten yang berkelanjutan," jelas Yasa.</p>
<p>Koordinator Divisi Konten Kreatif Siberkreasi, Oktora Irahadi menjelaskan alasan para pelaku bisnis perlu menggunakan medsos di tengah era digital.</p>
<p>“Karena tidak ada cara lain bagi kita untuk berkomunikasi bahwa barang kita ada, tanpa memakai media sosial yang gratis. Kalau mau berbayar, bisa pakai ads. Jadi, mulailah berkomunikasi di media sosial,” jelas Oktora.</p>
<p>Oktora menambahkan, penggunaan medsos harus diikuti dengan pembuatan konten. Namun, perlu diingat bahwa tren yang berlangsung di medsos berlangsung cepat dan singkat.</p>
<p>Assistant VP of Ecosystem Relation & Strategy Sinar Mas Land, Tirrel Aulia menjelaskan soal peran Sinar Mas Land yang turut mendukung kemajuan literasi digital lewat DigitalHub, sebuah ekosistem dengan infrastruktur IT yang sesuai dengan para pelaku bisnis berbasis teknologi.</p>
<p>Bersama para pelaku bisnis dalam ekosistem DigitalHub, telah dilakukan berbagai kegiatan dan pelatihan yang ditujukan pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).</p>
<p>“Kita sangat fokus untuk mengembangkan DigitalHub sebagai talent pool kita, supaya mereka nantinya yang sudah bekerja bisa berada dalam bisnis-bisnis teknologi. Juga bagi para pelaku bisnis yang minim modal, kita juga menyediakan coworking space yang bisa digunakan. Ada juga inisiasi Digitalhub Next Action (DNA) yang membantu memberikan dana bagi startups,” jelas Tirrel.</p>
<p>Sekadar informasi. Acara Gali Ilmu: “Cari Cuan Minim Modal lewat Media Sosial" digelar oleh Kemenkominfo bersama Siberkreasi, Infina, dan Sinar Mas Land, sebagai upaya meningkatkan literasi digital.</p>
<p>Sekaligus, mendorong masyarakat untuk memiliki etika di dunia digital, kreatif, produktif, dan inovatif selama menggunakan internet dan teknologi digital.</p>
<p>Acara ini berlangsung secara hybrid di Green Office Park 9 Sinar Mas Land Tangerang serta melalui aplikasi Zoom.</p>
<p>Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, pandemi telah memacu interaksi dan berbagai aktivitas di ruang digital.</p>
<p>Kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital.</p>
<p>Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.</p>
<p>Berbagai pelatihan yang diberikan berbasis 4 pilar utama. Yakni kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital.</p>
<p>Hingga Tahun 2021, program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota pada 34 provinsi di seluruh Indonesia.</p>
<p>Semuel juga menekankan, peningkatan literasi digital masyarakat merupakan pekerjaan besar. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal.</p>.
Sumber : Berita Lifestyle, Kuliner, Travel, Kesehatan, Tips .