Ini Kenangan Terindah Ismed Sofyan Bersama Persija .

Karier Pesepakbola Ismed Sofyan tidak lepas dari klub Persija. Zejak bergabung pada 2002, Ismed  telah mencapai banyak hal bersama Persija Jakarta. Pesepak bola 41, antara lain, menjadi bagian tim kala meraih trofi Liga 1 2018 dan Piala Presiden di tahun sama.

Rangkaian catatan positif pada 2018, diakui Ismed, menjadi salah satu momen terbaiknya bersama Macan Kemayoran. Pasalnya, tim telah menunjukkan performa baik sejak awal hingga akhirnya juara di akhir kompetisi.

“Dari awal kompetisi kami sudah di papan atas, kalau tidak di peringkat kedua, ya, peringkat ketiga,” kata Ismed di laman resmi klub, Senin (19/7).

Dari total 34 pertandingan, Persija kala itu mencatat 18 kemenangan, delapan hasil imbang, dan delapan kekalahan. Dalam lima pertandingan terakhir, Ismed Sofyan Cs bahkan tidak pernah kehilangan poin.

“Saat itu, kondisi tim sangat solid. Kebersamaan antar pemain sangat terasa, tidak pernah berjarak,” ungkap Ismed.

Momen tiga tahun lalu itu bukan satu-satunya yang berkesan bagi Ismed. Kenangan manis lain adalah pada 2005, saat Persija mencapai final Divisi Utama dan partai puncak Piala Indonesia.

Namun Dalam dua kompetisi itu, Persija gagal meraih trofi. Dalam final Divisi Utama, Persija kalah lewat perpanjangan waktu dari Persipura Jayapura dengan skor 2-3. Sementara di final Piala Indonesia, Persija takluk 3-4 dari Arema Malang, lagi-lagi lewat babak perpanjangan waktu.

“Sebenarnya itu musim yang pahit karena kami punya kans juara di dua kompetisi yang finalnya dimainkan di Jakarta. Namun sayang gagal juara,” terang Ismed.

Lantas, kenapa Ismed memasukkan musim itu menjadi salah satu momen terbaiknya bersama tim ibu kota? “Suasana tim saat itu sangat nyaman, baik di dalam maupun di luar lapangan,” pungkas Ismed . “Meski gagal, setelah itu kami belajar dan semakin kompak sebagai sebuah tim.” [IPL]

]]> .
Karier Pesepakbola Ismed Sofyan tidak lepas dari klub Persija. Zejak bergabung pada 2002, Ismed  telah mencapai banyak hal bersama Persija Jakarta. Pesepak bola 41, antara lain, menjadi bagian tim kala meraih trofi Liga 1 2018 dan Piala Presiden di tahun sama.

Rangkaian catatan positif pada 2018, diakui Ismed, menjadi salah satu momen terbaiknya bersama Macan Kemayoran. Pasalnya, tim telah menunjukkan performa baik sejak awal hingga akhirnya juara di akhir kompetisi.

“Dari awal kompetisi kami sudah di papan atas, kalau tidak di peringkat kedua, ya, peringkat ketiga,” kata Ismed di laman resmi klub, Senin (19/7).

Dari total 34 pertandingan, Persija kala itu mencatat 18 kemenangan, delapan hasil imbang, dan delapan kekalahan. Dalam lima pertandingan terakhir, Ismed Sofyan Cs bahkan tidak pernah kehilangan poin.

“Saat itu, kondisi tim sangat solid. Kebersamaan antar pemain sangat terasa, tidak pernah berjarak,” ungkap Ismed.

Momen tiga tahun lalu itu bukan satu-satunya yang berkesan bagi Ismed. Kenangan manis lain adalah pada 2005, saat Persija mencapai final Divisi Utama dan partai puncak Piala Indonesia.

Namun Dalam dua kompetisi itu, Persija gagal meraih trofi. Dalam final Divisi Utama, Persija kalah lewat perpanjangan waktu dari Persipura Jayapura dengan skor 2-3. Sementara di final Piala Indonesia, Persija takluk 3-4 dari Arema Malang, lagi-lagi lewat babak perpanjangan waktu.

“Sebenarnya itu musim yang pahit karena kami punya kans juara di dua kompetisi yang finalnya dimainkan di Jakarta. Namun sayang gagal juara,” terang Ismed.

Lantas, kenapa Ismed memasukkan musim itu menjadi salah satu momen terbaiknya bersama tim ibu kota? “Suasana tim saat itu sangat nyaman, baik di dalam maupun di luar lapangan,” pungkas Ismed . “Meski gagal, setelah itu kami belajar dan semakin kompak sebagai sebuah tim.” [IPL]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories