Ini Alasan Pentingnya Perawatan Komprehensif Bagi Pasien Jantung

Menyambut hari jantung sedunia RS Premier Jatinegara (RSPJ) memberikan edukasi dan informasi seluas-luasnya tentang bahaya penyakit jantung.

Karena berdasarkan data dari WHO penyakit jantung, merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.

Sementara di Indonesia menurut Kementrian Kesehatan penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp 10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya.

Dokter spesialis jantung Hasril Hadis mengatakan pentingnya perawatan komprehensif pada orang yang terkena serangan jantung. “Serangan jantung dapat menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani. Namun tidak semua serangan jantung selalu langsung berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan,” jelas Hasril dalam seminar.

Pada kasus seperti ini, lanjut dia, pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat dan diikuti dengan penanganan dari ahli penyakit jantung secara komprehensif.

“Penanganan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada jantung, sehingga pasien dapat kembali pulih secara maksimal,” lanjut dia.

CEO RSPJ, Susan Ananda mengatakan, salah satu layanan unggulan RSPJ adalah Cardiac Center. Pasalnya, RSPJ memiliki fasilitas atau bangsal khusus pasien penyakit jantung (Cardiac Ward) yang berdiri sejak tahun 2015 dengan layanan jantung komprehensif.

“Kami di RSPJ sangat bangga dengan adanya fasilitas ini terutama dengan jajaran Dokter Spesialis Jantung yang kami miliki. Sebagai penyedia layanan Kesehatan tentunya kami mengharapkan kehadiran kami juga dapat menambah akses terhadap layanan jantung di Indonesia,” kata Susan.

Dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan jantung, monitoring system, defibrillator, ekokardiografi, Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), holter, hingga mini echo untuk memonitor jantung pasien dengan lebih cepat.

Cardiac Ward juga diperuntukan bagi pasien pra-dan post tindakan seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur intervensi non bedah.

“Di RSPJ kami juga melakukan layanan bedah jantung dengan teknik Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS),” jelas dia lagi.

Menurut Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Amin Tjubandi, MICS merupakan inovasi terkini dalam teknik bedah jantung.

“Metode pembedahan ini menggunakan sayatan kecil sehingga kehilangan darah lebih sedikit, mengurangi ketidaknyamanan paska operasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka dalam sternum,” ungkap Amin.

Prosedur ini juga dapat menjadi pilihan bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, seperti karena usia atau riwayat medis lainnya.

]]> Menyambut hari jantung sedunia RS Premier Jatinegara (RSPJ) memberikan edukasi dan informasi seluas-luasnya tentang bahaya penyakit jantung.

Karena berdasarkan data dari WHO penyakit jantung, merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.

Sementara di Indonesia menurut Kementrian Kesehatan penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp 10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya.

Dokter spesialis jantung Hasril Hadis mengatakan pentingnya perawatan komprehensif pada orang yang terkena serangan jantung. “Serangan jantung dapat menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani. Namun tidak semua serangan jantung selalu langsung berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan,” jelas Hasril dalam seminar.

Pada kasus seperti ini, lanjut dia, pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat dan diikuti dengan penanganan dari ahli penyakit jantung secara komprehensif.

“Penanganan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada jantung, sehingga pasien dapat kembali pulih secara maksimal,” lanjut dia.

CEO RSPJ, Susan Ananda mengatakan, salah satu layanan unggulan RSPJ adalah Cardiac Center. Pasalnya, RSPJ memiliki fasilitas atau bangsal khusus pasien penyakit jantung (Cardiac Ward) yang berdiri sejak tahun 2015 dengan layanan jantung komprehensif.

“Kami di RSPJ sangat bangga dengan adanya fasilitas ini terutama dengan jajaran Dokter Spesialis Jantung yang kami miliki. Sebagai penyedia layanan Kesehatan tentunya kami mengharapkan kehadiran kami juga dapat menambah akses terhadap layanan jantung di Indonesia,” kata Susan.

Dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan jantung, monitoring system, defibrillator, ekokardiografi, Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), holter, hingga mini echo untuk memonitor jantung pasien dengan lebih cepat.

Cardiac Ward juga diperuntukan bagi pasien pra-dan post tindakan seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur intervensi non bedah.

“Di RSPJ kami juga melakukan layanan bedah jantung dengan teknik Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS),” jelas dia lagi.

Menurut Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Amin Tjubandi, MICS merupakan inovasi terkini dalam teknik bedah jantung.

“Metode pembedahan ini menggunakan sayatan kecil sehingga kehilangan darah lebih sedikit, mengurangi ketidaknyamanan paska operasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka dalam sternum,” ungkap Amin.

Prosedur ini juga dapat menjadi pilihan bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, seperti karena usia atau riwayat medis lainnya.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Generated by Feedzy