Imbas Siklon Tropis Seroja Di NTT: 128 Meninggal, 72 Hilang. 8.424 Ngungsi, 2.683 Terdampak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, per Senin (5/4), siklon tropis Seroja yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengakibatkan 128 orang meninggal dunia, 72 hilang, 8.424 mengungsi, dan 2.683 warga lainnya terdampak.
Cuaca ekstrem dampak siklon tropis Seroja masih berpotensi terjadi di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga beberapa hari ke depan.
Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di 5 kabupaten di wilayah Provinsi NTT.
Pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK) , Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.
Siklon tropis ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.
Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut. Rinciannya: Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12.
Total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.
Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga mengakibatkan 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak.
Rincian kerusakan sektor pemukiman sebagai berikut:
Kota Kupang: 10 unit rumah RS, 657 unit rumah terdampak
Kabupaten Flores Timur: 82 unit rumah RB, 34 unit rumah RR, 97 unit rumah terdampak, 8 unit fasum RB
Kabupaten Malaka: 1.154 unit rumah terdampak, 65 fasum terdampak
Kabupaten Ngada: 4 unit rumah RB, 2 unit rumah RS, 1 fasum terdampak
Kabupaten Sumba Barat: 54 unit rumah terdampak
Kabupaten Sumba Timur: 7 fasum terdampak
Kabupaten Rote Ndao: 12 unit rumah RB
Kabupaten Alor: 21 unit rumah RB, 106 unit rumah RS – 6 fasum RB – 1 fasum RR – 11 fasum terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota dibantu multipihak, masih terus melakukan penanganan darurat bencana. Seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian, distribusi logistik maupun pembukaan akses ke wilayah terisolir.
Kementerian dan lembaga di bawah kendali BNPB juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terdampak siklon tropis tersebut. [HES]
]]> Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, per Senin (5/4), siklon tropis Seroja yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengakibatkan 128 orang meninggal dunia, 72 hilang, 8.424 mengungsi, dan 2.683 warga lainnya terdampak.
Cuaca ekstrem dampak siklon tropis Seroja masih berpotensi terjadi di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga beberapa hari ke depan.
Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di 5 kabupaten di wilayah Provinsi NTT.
Pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK) , Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.
Siklon tropis ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.
Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut. Rinciannya: Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12.
Total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.
Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga mengakibatkan 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak.
Rincian kerusakan sektor pemukiman sebagai berikut:
Kota Kupang: 10 unit rumah RS, 657 unit rumah terdampak
Kabupaten Flores Timur: 82 unit rumah RB, 34 unit rumah RR, 97 unit rumah terdampak, 8 unit fasum RB
Kabupaten Malaka: 1.154 unit rumah terdampak, 65 fasum terdampak
Kabupaten Ngada: 4 unit rumah RB, 2 unit rumah RS, 1 fasum terdampak
Kabupaten Sumba Barat: 54 unit rumah terdampak
Kabupaten Sumba Timur: 7 fasum terdampak
Kabupaten Rote Ndao: 12 unit rumah RB
Kabupaten Alor: 21 unit rumah RB, 106 unit rumah RS – 6 fasum RB – 1 fasum RR – 11 fasum terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota dibantu multipihak, masih terus melakukan penanganan darurat bencana. Seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian, distribusi logistik maupun pembukaan akses ke wilayah terisolir.
Kementerian dan lembaga di bawah kendali BNPB juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terdampak siklon tropis tersebut. [HES]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .