Hidupkan Festival Budaya Di Bandara Ngurah Rai Erick Kaya Akan Karya

Menteri BUMN, Erick Thohir, terus melakukan terobosan di BUMN. Teranyar, Erick menghidupkan kembali festival kebudayaan di Bandara Ngurah Rai, Bali. Ia berharap festival ini bisa menarik minat turis mancanegara untuk berwisata ke Indonesia. Erick emang kaya akan karya.

Dengan festival ini, bandara tak hanya menjadi tempat kedatangan dan keberangkatan penumpang pesawat terbang. Namun juga menjadi tempat untuk etalase kebudayaan.

Setiap beberapa minggu, Kementerian BUMN menggelar kegiatan kebudayaan di titik keramaian bandara. Seolah menyambut kedatangan penumpang dan melepas kepergian penumpang.

“Kami ingin, masyarakat Indonesia mengingat indahnya keragaman budaya kita. Dengan suku, bahasa, dan agama yang beragam. Ini juga bisa menjadi inspirasi bagi wartawan asing. Bahwa kita adalah bangsa, yang sangat menghormati perbedaan menjadi sebuah kekuatan,” kata Erick, kemarin.

Festival kebudayaan sebenarnya sudah dimulai dua tahun lalu. Namun, kegiatan ini terhenti karena pandemi Covid.

Kini, ketika situasi Covid berangsur membaik, Kementerian BUMN kembali mengaktifkan festival tersebut. Kegiatan akan dimulai bulan Juni ini di Bandara Ngurah Rai Bali, dan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

“Mari kita jaga Indonesia yang kita cintai ini,” tutur Erick. “Saat kami aktifkan kembali di Bali, penggiat seni sangat senang. Karena mereka bisa kembali beraktivitas setelah dua tahun sulit mendapatkan kegiatan,” tambahnya.

Indonesia Emas

Sehari sebelumnya, Erick meminta, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), yang beranggotakan para pengusaha muda, untuk terus menjalankan spirit transformasi di organisasi yang telah berusia setengah abad.

Dorongan itu disampaikan Erick, saat menghadiri HUT HIPMI ke-50 di Jakarta Convention Center, kemarin.

Kata dia, hanya dengan semangat perubahan, HIPMI akan menjadi wadah yang sesuai dengan spirit generasi Z dan milenial, yang kini banyak terjun menjadi pengusaha muda. Erick menekankan, agar HIPMI memanfaatkan bonus demografi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

 

“Saya pernah bicara peta biru HIPMI. Dunia ini berubah, kalau kita tidak mau berubah, akan ketinggalan. Sama seperti BUMN. Kalau tidak mau bertransformasi di tengah perubahan yang luar biasa, juga akan tertinggal. Karena itu, spirit transformasi harus terus dijalankan HIPMI. Agar secara organisasi akan bermanfaat, dan berperan nyata bagi kemajuan bangsa,” ucap Erick.

Dia juga menekankan, slogan HPMI yang berbunyi pengusaha pejuang, harus diaplikasikan pada tantangan nyata dalam menghadapi disrupsi global yang meliputi, geo-ekonomi, demografi, lingkungan hidup, teknologi, dan kesehatan. Apalagi saat ini yang dibicarakan bukan hanya globalisasi, tapi regionalisasi.

“Bagaimana menguasai pasar ASEAN dan juga Asia, yang ternyata punya opportunity besar. Lalu, bagaimana menghadapi tantangan lingkungan yang berdampak pada krisis pangan. Serta bisnis yang terus berubah, dengan banyaknya lapangan kerja yang hilang,” bebernya.

Agar transformasi menjadi jiwa HIPMI, Erick mensyaratkan, tiga hal. Pertama, percayakan masa depan pada generasi muda, dan generasi milenial serta generasi Z. Jangan takut mengambil risiko terukur.

Kedua, ke depankan growth mindset dan mempelajari tantangan bisnis di tengah arus disrupsi. Ketiga, jangan lupakan AKHLAK sebagai pondasi dari bisnis apa pun yang kita rintis.

“HIPMI harus jadi penggerak utama membangun Indonesia Emas 2045, berdasarkan kekuatan sendiri. Pemerintah sudah keluarkan berbagai kebijakan agar potensi-potensi dalam negeri ini maju. Undang-Undang Cipta Karya terbukti bisa meningkatkan investasi dari dalam negeri. Karena itu, kita harus punya roadmap mandiri, yang digunakan para pengusaha bagi kemajuan bangsa sendiri,” jelas Erick.

Erick menegaskan, dia tidak anti asing. Namun dengan kekuatan sumber daya alam, market besar karena jumlah penduduk melimpah, serta pertumbuhan ekonomi yang stabil, hal tersebut harus dimanfaatkan para pengusaha nasional untuk memajukan Indonesia.

“Jangan sampai dimanfaatkan untuk pertumbuhan bangsa lain,” tegasnya. [BCG]

]]> Menteri BUMN, Erick Thohir, terus melakukan terobosan di BUMN. Teranyar, Erick menghidupkan kembali festival kebudayaan di Bandara Ngurah Rai, Bali. Ia berharap festival ini bisa menarik minat turis mancanegara untuk berwisata ke Indonesia. Erick emang kaya akan karya.

Dengan festival ini, bandara tak hanya menjadi tempat kedatangan dan keberangkatan penumpang pesawat terbang. Namun juga menjadi tempat untuk etalase kebudayaan.

Setiap beberapa minggu, Kementerian BUMN menggelar kegiatan kebudayaan di titik keramaian bandara. Seolah menyambut kedatangan penumpang dan melepas kepergian penumpang.

“Kami ingin, masyarakat Indonesia mengingat indahnya keragaman budaya kita. Dengan suku, bahasa, dan agama yang beragam. Ini juga bisa menjadi inspirasi bagi wartawan asing. Bahwa kita adalah bangsa, yang sangat menghormati perbedaan menjadi sebuah kekuatan,” kata Erick, kemarin.

Festival kebudayaan sebenarnya sudah dimulai dua tahun lalu. Namun, kegiatan ini terhenti karena pandemi Covid.

Kini, ketika situasi Covid berangsur membaik, Kementerian BUMN kembali mengaktifkan festival tersebut. Kegiatan akan dimulai bulan Juni ini di Bandara Ngurah Rai Bali, dan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

“Mari kita jaga Indonesia yang kita cintai ini,” tutur Erick. “Saat kami aktifkan kembali di Bali, penggiat seni sangat senang. Karena mereka bisa kembali beraktivitas setelah dua tahun sulit mendapatkan kegiatan,” tambahnya.

Indonesia Emas

Sehari sebelumnya, Erick meminta, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), yang beranggotakan para pengusaha muda, untuk terus menjalankan spirit transformasi di organisasi yang telah berusia setengah abad.

Dorongan itu disampaikan Erick, saat menghadiri HUT HIPMI ke-50 di Jakarta Convention Center, kemarin.

Kata dia, hanya dengan semangat perubahan, HIPMI akan menjadi wadah yang sesuai dengan spirit generasi Z dan milenial, yang kini banyak terjun menjadi pengusaha muda. Erick menekankan, agar HIPMI memanfaatkan bonus demografi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

 

“Saya pernah bicara peta biru HIPMI. Dunia ini berubah, kalau kita tidak mau berubah, akan ketinggalan. Sama seperti BUMN. Kalau tidak mau bertransformasi di tengah perubahan yang luar biasa, juga akan tertinggal. Karena itu, spirit transformasi harus terus dijalankan HIPMI. Agar secara organisasi akan bermanfaat, dan berperan nyata bagi kemajuan bangsa,” ucap Erick.

Dia juga menekankan, slogan HPMI yang berbunyi pengusaha pejuang, harus diaplikasikan pada tantangan nyata dalam menghadapi disrupsi global yang meliputi, geo-ekonomi, demografi, lingkungan hidup, teknologi, dan kesehatan. Apalagi saat ini yang dibicarakan bukan hanya globalisasi, tapi regionalisasi.

“Bagaimana menguasai pasar ASEAN dan juga Asia, yang ternyata punya opportunity besar. Lalu, bagaimana menghadapi tantangan lingkungan yang berdampak pada krisis pangan. Serta bisnis yang terus berubah, dengan banyaknya lapangan kerja yang hilang,” bebernya.

Agar transformasi menjadi jiwa HIPMI, Erick mensyaratkan, tiga hal. Pertama, percayakan masa depan pada generasi muda, dan generasi milenial serta generasi Z. Jangan takut mengambil risiko terukur.

Kedua, ke depankan growth mindset dan mempelajari tantangan bisnis di tengah arus disrupsi. Ketiga, jangan lupakan AKHLAK sebagai pondasi dari bisnis apa pun yang kita rintis.

“HIPMI harus jadi penggerak utama membangun Indonesia Emas 2045, berdasarkan kekuatan sendiri. Pemerintah sudah keluarkan berbagai kebijakan agar potensi-potensi dalam negeri ini maju. Undang-Undang Cipta Karya terbukti bisa meningkatkan investasi dari dalam negeri. Karena itu, kita harus punya roadmap mandiri, yang digunakan para pengusaha bagi kemajuan bangsa sendiri,” jelas Erick.

Erick menegaskan, dia tidak anti asing. Namun dengan kekuatan sumber daya alam, market besar karena jumlah penduduk melimpah, serta pertumbuhan ekonomi yang stabil, hal tersebut harus dimanfaatkan para pengusaha nasional untuk memajukan Indonesia.

“Jangan sampai dimanfaatkan untuk pertumbuhan bangsa lain,” tegasnya. [BCG]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Generated by Feedzy