
Hati-hati, Peningkatan Gelombang Tinggi 19-24 Februari 2021 .
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai peningkatan gelombang tinggi dalam sepekan ke depan (19-24 Februari 2021) di sejumlah perairan di wilayah Indonesia.
Gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5 – 4 meter (kategori tinggi) berpeluang terjadi di perairan utara Sabang-Selat Malaka bagian utara, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Pulau Enggano, perairan selatan Pulau Jawa – NTB, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Pulau Jawa – NTB.
Kemudian perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Anambas, Laut Natuna, perairan Kepulauan Bintan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Maluku bagian Utara, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Halmahera barat, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan barat Biak, Kep. Tanimbar, Kepulauan Kai-Kepualaun Aru, Laut Arafuru bagian timur dan selatan Merauke.
Potensi gelombang sangat tinggi antara 4-6 meter yang berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
Ketinggian gelombang di Laut Jawa, meski hanya 1,25 – 2,5 meter (kategori sedang), tetap perlu diwaspadai. Terutama, bagi aktivitas nelayan.
Selain itu, juga perlu diwaspadai adanya potensi pasang surut harian air laut, yang berbarengan dengan curah hujan tinggi yang dapat menghambat air hujan ke laut. Utamanya di Jakarta Utara, pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. [HES]
]]> .
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai peningkatan gelombang tinggi dalam sepekan ke depan (19-24 Februari 2021) di sejumlah perairan di wilayah Indonesia.
Gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5 – 4 meter (kategori tinggi) berpeluang terjadi di perairan utara Sabang-Selat Malaka bagian utara, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Pulau Enggano, perairan selatan Pulau Jawa – NTB, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Pulau Jawa – NTB.
Kemudian perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Anambas, Laut Natuna, perairan Kepulauan Bintan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Maluku bagian Utara, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Halmahera barat, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan barat Biak, Kep. Tanimbar, Kepulauan Kai-Kepualaun Aru, Laut Arafuru bagian timur dan selatan Merauke.
Potensi gelombang sangat tinggi antara 4-6 meter yang berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
Ketinggian gelombang di Laut Jawa, meski hanya 1,25 – 2,5 meter (kategori sedang), tetap perlu diwaspadai. Terutama, bagi aktivitas nelayan.
Selain itu, juga perlu diwaspadai adanya potensi pasang surut harian air laut, yang berbarengan dengan curah hujan tinggi yang dapat menghambat air hujan ke laut. Utamanya di Jakarta Utara, pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. [HES]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .