
Hati-hati, Anak Kurang Gizi Rawan Kena Covid-19!
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Aman Bhakti Pulungan menerangkan, tingginya kasus Covid-19 pada anak berkaitan dengan kondisi asupan gizi. Anak yang kurang gizi rawan terinfeksi Covid-19.
“Tingginya kasus Covid-19 pada anak menunjukkan asupan gizi anak perlu lebih diperhatikan. Sebab, kecukupan gizi pada anak akan meningkatkan imunitas tubuh anak dalam menangkal virus dan bakteri,” ujar Aman, Kamis (8/7), seperti dikutip Antara.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, sekitar 30 hingga 50 persen balita meninggal dari total kematian anak akibat Covid-19. Indonesia menempati posisi tertinggi di dunia dalam kasus Covid-19 pada anak.
Hal itu terlihat dari jumlah kematian anak balita selama pandemi yang meningkat hampir 50 persen. Setidaknya, ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya. Anak dengan kondisi gizi kurang atau bahkan stunting cenderung lebih rentan terhadap ancaman Covid-19.
Sebelumnya, Anggota DPR Komisi IV Luluk Nur Hamidah juga mengingatkan agar pemerintah memberi perhatian lebih terhadap anak-anak dari keluarga kurang mampu yang berisiko kekurangan asupan gizi. Luluk meminta, dalam hal bantuan sosial untuk keluarga dengan anak stunting, harus berbeda dengan bantuan sosial untuk masyarakat lainnya.
“Bantuan untuk keluarga yang punya stunting itu nggak boleh sama dengan keluarga miskin yang lainnya. Karena berbeda kebutuhannya,” kata politisi PKB ini. [USU]
]]> Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Aman Bhakti Pulungan menerangkan, tingginya kasus Covid-19 pada anak berkaitan dengan kondisi asupan gizi. Anak yang kurang gizi rawan terinfeksi Covid-19.
“Tingginya kasus Covid-19 pada anak menunjukkan asupan gizi anak perlu lebih diperhatikan. Sebab, kecukupan gizi pada anak akan meningkatkan imunitas tubuh anak dalam menangkal virus dan bakteri,” ujar Aman, Kamis (8/7), seperti dikutip Antara.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, sekitar 30 hingga 50 persen balita meninggal dari total kematian anak akibat Covid-19. Indonesia menempati posisi tertinggi di dunia dalam kasus Covid-19 pada anak.
Hal itu terlihat dari jumlah kematian anak balita selama pandemi yang meningkat hampir 50 persen. Setidaknya, ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya. Anak dengan kondisi gizi kurang atau bahkan stunting cenderung lebih rentan terhadap ancaman Covid-19.
Sebelumnya, Anggota DPR Komisi IV Luluk Nur Hamidah juga mengingatkan agar pemerintah memberi perhatian lebih terhadap anak-anak dari keluarga kurang mampu yang berisiko kekurangan asupan gizi. Luluk meminta, dalam hal bantuan sosial untuk keluarga dengan anak stunting, harus berbeda dengan bantuan sosial untuk masyarakat lainnya.
“Bantuan untuk keluarga yang punya stunting itu nggak boleh sama dengan keluarga miskin yang lainnya. Karena berbeda kebutuhannya,” kata politisi PKB ini. [USU]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .